Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Al-Qur’an adalah Kalam Allah, Bukan Makhluk (Bag. 2)

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
18 November 2012
di Akidah
2
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Apakah lafal Al-Qur’an adalah makhluk?
  • Al-Qur’an terdiri dari huruf dan kata

Apakah lafal Al-Qur’an adalah makhluk?

Telah dijelaskan bahwa Al-Qur’an adalah Kalam Allah, bukan makhluk. Akan tetapi, apabila Al-Qur’an diucapkan oleh manusia apakah itu makhluk? Ataukah tetap kita sebut bukan makhluk? Atau kita wajib diam atas permasalahan ini?

Jawabannya penetapan secara mutlak atau penafian secara mutlak terhadap pernyataan di atas tidaklah benar. Adapun yang benar adalah dengan rincian sebagai berikut [1, 2]:

Jika yang dimaksudkan dengan lafal adalah pengucapan yang dilakukan oleh seorang hamba, yaitu keluarnya suara dari hasil gerakan mulut, lisan, dan dua bibir, maka hal tersebut adalah makhluk. Karena hamba dan perbuatannya, keduanya sama-sama makhluk, baik yang diucapkan berupa Al-Qur’an, hadis, atau perkataan hamba itu sendiri.

Adapun jika yang dimaksudkan dengan lafal adalah apa yang diucapkan, maka hal itu bisa disebut makhluk atau bisa juga bukan makhluk. Apabila yang dimaksudkan adalah Al-Qur’an, maka ini bukan makhluk, melainkan Kalam Allah. Kalam Allah termasuk sifat Allah, dan sifat-Nya bukanlah makhluk.

Perkataan Imam Ahmad rahimahullah yang mengisyaratkan adanya perincian ini adalah:

Donasi Muslimahorid

من قال : لفظي بالقرآن مخلوق يريد به القرآن؛ فهو جهمي

“Barangsiapa berkata: lafalku dengan Al-Qur’an adalah makhluk, dan yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut adalah Al-Qur’an, maka dia Jahmiyyah.”

Perkataan “يريد به القرآن” (yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut adalah Al-Qur’an), mengandung pengertian bahwa apabila yang dimaksudkan bukan Al-Qur’an, melainkan aktifitas melafalkan Al-Qur’an yang merupakan perbuatan manusia, maka tidak disebut Jahmiyyah, wallahu a’lam.

Al-Qur’an terdiri dari huruf dan kata

Salah satu mazhab ahlus sunnah wal jama’ah adalah mengakui bahwasanya Allah berbicara dengan Al-Qur’an yang tersusun dari huruf dan mengandung makna. Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin telah merinci penjelasan Abu Muhammad ‘Abdullah bin Ahmad Al-Maqdisi tentang Al-Qur’an adalah Kalam Allah dalam kitab Lum’atul I’tiqad dengan dalil yang menunjukkan bahwasanya Al-Qur’an terdiri dari huruf dan kata. Dalil-dalil tersebut adalah [3]:

[1] Orang-orang kafir mengatakan bahwa Al-Qur-an adalah sya’ir. Dan tidaklah mungkin Al-Qur’an disebut sebagai sya’ir kecuali apabila terdiri dari huruf dan kata.

وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ

“Dan Kami tidak mengajarkan sya’ir kepadanya (Muhammad) dan bersya’ir itu tidaklah layak baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas.” (QS. Yaasiin: 69)

[2] Allah Ta’ala menguji orang-orang yang mendustakan Al-Qur’an untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an. Kalaulah Al-Qur’an tidak terdiri dari huruf dan kata, tentu tantangan tidak bisa diterima. Karena tidak mungkin suatu tantangan itu dilakukan kecuali dengan sesuatu yang dimengerti dan diketahui apa itu yang menjadi tantangan.

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Al-Baqarah: 23)

[3] Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Al-Qur’an dibacakan kepada manusia,

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ لاَ يَرْجُونَ لِقَاءنَا ائْتِ بِقُرْآنٍ غَيْرِ هَـذَا أَوْ بَدِّلْهُ

“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, “Datangkanlah Al-Qur’an yang lain dari ini atau gantilah dia.” (QS. Yunus: 15)

Sesuatu yang dibacakan pasti terdiri dari huruf dan kata, maka hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah sesuatu yang bisa dibaca, berupa huruf dan kata.

[4] Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Al-Qur’an terjaga di dada-dada orang yang berilmu serta tertulis di Lauhul Mahfudz,

 بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS. Al-‘Ankabut: 49)

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ, فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ, لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

“Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia, dalam kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfudz), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah: 77-79)

Tidaklah sesuatu itu dapat dihafal dan di tulis, melainkan apabila terdiri dari huruf dan kata.

[5] Perkataan ‘Ali rahadiyallahu ‘anhu,

من كفر بحرف منه فقد كفر به كله

“Barangsiapa mengingkari satu huruf dari Al-Qur’an maka dia telah mengingkari seluruh Al-Qur’an”.

[6] Ijma’ kaum muslimin: Bahwasanya tidak ada perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin bagi siapa yang mengingkari satu surat, atau ayat, atau kata, atau huruf dari Al-Qur’an, maka telah sepakat bahwa dia dihukumi kafir.

Al-Qur’an adalah Kalam Allah dan bukan makhluk telah dijelaskan secara tegas beserta dalil-dalilnya. Mengimani akan hal ini merupakan bagian dari iman kepada Allah Ta’ala. Tidak perlu lagi ada perdebatan dengan orang yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk atau orang yang abstain yang mengatakan, “Aku tidak tahu Al-Qur’an itu makhluk atau bukan makhluk, akan tetapi ia adalah Kalam Allah.” Karena orang seperti ini adalah ahli bid’ah, sama seperti orang yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk.

Terakhir kita sampaikan perkataan Al-Imam Sufyan bin ’Uyainah yang diriwayatkan oleh Adullah bin Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya As-Sunnah (no. 25) [4]:

القرآن كلام الله عزوجل من قال مخلوق فهو كافر ومن شك في كفره فهو كافر

”Al-Qur’an adalah Kalamullah. Barangsiapa yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, maka ia kafir. Dan barangsiapa yang ragu akan kekafiran orang tersebut, maka ia juga kafir.”

[Selesai]

KEMBALI KE BAGIAN 1

***

Penulis: Ummu ‘Ubaidillah

Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel Muslimah.or.id

 

Catatan kaki:

[1] Fathu Rabbil Bariyyah bi Talkhiishil Hamawiyyah, hal. 70.

[2] Syarh Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah, hal. 346.

[3] Syarh Lum’atul I’tiqad Al-Haadi ila Sabiilir Rasyad, hal. 46-47.

[4] Diambil dari artikel Abu Al-Jauzaa’, Al-Qur’an adalah Kalamullah, Bukan Makhluk!!

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Melegalkan Maksiat dengan Alasan Takdir

oleh Maria Nova Nurfitri
17 September 2014
3

Seringkali kita menemukan sebagian orang melegalkan kemaksiatan dengan alasan perbuatan tersebut sudah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala. Benarkah keyakinan seperti ini?

Hukum Minta Bantuan kepada Jin

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
2 Desember 2020
0

Seorang mukmin harus meyakini bahwa Allah lah yang Maha Mengetahui perkara gaib. Dan Dia lah yang dimintai pertolongan dari setiap...

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Artikel Selanjutnya

Suami Istri Bergandengan tangan di Tempat Umum

Komentar 2

  1. almas diana says:
    13 tahun yang lalu

    I EGREE WITH THIS STATEMENT
    because al-qur’an adalah kalam Allah bukan merupakan makhluk karena dalam tauhid kita mempelajari tentang sifat-sifat wajib Allah. diantara sifat wajib itu ialah kalam. sifat allah tidak mungkin lepas dari allah.maka dari itu al-qur’an merupakan kalam allah yang diturunkan kepada nabi muhammad.
    dalam ilmu tauhid kita juga mempelajari tentang rukun iman yang ada 6, dan salah satu rukun iman tersebut berbuyi iman kepada kitab-kitab allah(al-qur’an).

    Balas
  2. audiohaji says:
    12 tahun yang lalu

    subhanallaH Alquran ini mu’zijat yang luar biasa

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.