Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Meraih Keutamaan dengan Berzikir

Annisa Auraliansa oleh Annisa Auraliansa
17 Juli 2025
di Akhlak dan Nasihat
0
Keutamaan Berzikir
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang yang cerdik adalah pribadi yang dapat melihat situasi dan kondisi, dapat menimbang perkara yang paling utama dari yang utama, dan menempuh jalan terbaik dan tersingkat yang dapat mengantarkannya menuju tujuan.

Dalam hal ibadah, seperti itulah seharusnya keadaan seorang mukmin. Hendaknya seseorang beribadah dituntun dengan ilmu dan pemahaman yang benar, sehingga ia dapat memilah mana amalan yang paling baik dari yang terbaik, bagaimana ia dapat meraup pahala dan ganjaran yang banyak dari satu amal ibadah yang ia lakukan.

Seperti halnya niat, sebagaimana dikatakan, ‘Niat adalah perdagangan seorang muslim.’ Bagaimana tidak, sesuatu yang dihukumi mubah saja, seperti tidur, dapat diperoleh darinya banyak pahala jika diniatkan untuk kebaikan yang banyak. Misalnya, tidur dengan niat untuk mengistirahatkan badan agar lebih semangat beribadah kepada Allah, tidur dengan niat memberikan hak kepada badan, menjaga nikmat sehat yang telah Allah karuniakan, berniat tidur cepat di malam hari agar bisa bangun di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat kepada Allah, dan seterusnya.

Di antara amalan yang utama yang dapat dikerjakan oleh seorang mukmin untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang berlimpah adalah berzikir kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Lahi’ah, dia berkata, Sabban bin Fa’id menceritakan kepada kami, dari Sahl bin Mu’adz bin Anas Al-Juhani, dari bapaknya,

عَنْ رَسُوْلِ الله أَنَّ رَجُلاً سَأَلَهُ فَقَالَ: أَيُّ الْمُجَاهِدِينَ أَعْظَمُ أَجْراً يَا رَسُولَ اللهِ ؟ فَقَالَ أَكْثَرُهُمْ الله ذِكْرًا فَقَالَ: فَأَيُّ الصَّائِمِيْنَ أَكْثَرُهُمْ أَجْراً؟ قَالَ أَكْثَرُهُمْ الله ذِكْرًا، ثُمَّ ذَكَرَ الصَّلاةَ وَالزَّكَاةَ وَالحَجَّ وَالصَّدَقَةَ، كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَكْثَرُهُمْ الله ذِكْرًا. فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لِعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: ذَهَبَ الذَّاكِرُوْنَ بِكُلِّ خَيْرٍ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجَلْ

Donasi Muslimahorid

Dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya padanya dan berkata, ‘Mujahid mana yang lebih besar pahalanya, wahai Rasulullah?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yang paling banyak di antara mereka yang berzikir kepada Allah.’ Dia bertanya lagi, ‘Orang berpuasa mana yang lebih besar pahalanya?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yang paling banyak di antara mereka yang berzikir kepada Allah.’ Kemudian beliau menyebutkan salat, zakat, haji, dan sedekah. Setiap kali ditanya tentang hal-hal tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yang paling banyak di antara mereka yang berzikir kepada Allah.’ Abu Bakar berkata kepada ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, ‘Orang-orang yang berzikir telah meraup semua kebaikan.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Benar.’” (Al-Musnad, 3: 438 dan Al-Mu’jam Al-Kabir, karya Ath-Thabrani, 20: 407)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya orang yang paling utama di kalangan pelaku setiap kebaikan adalah yang paling banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang berpuasa yang paling utama adalah orang yang lebih banyak berzikir dalam puasa mereka, orang bersedekah yang paling utama adalah yang lebih banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, orang menunaikan haji yang paling utama adalah orang yang lebih banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan demikian pula amal-amal lainnya.” (Al-Wabil Ash-Shayyib, hal. 152)

Dari Uqbah, dari Ubaid bin Umair rahimahullah, bahwa beliau berkata, “Jika terasa berat bagi kamu mengatasi malam ini (dengan beribadah), dan kamu bakhil terhadap harta untuk menafkahkannya, dan kamu merasa gentar terhadap musuh untuk memeranginya, maka perbanyaklah zikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Makna seperti ini telah disebutkan dalam hadis yang dinisbatkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat Silsilah Ash-Shahihah karya Al-Albani, no. 2714)

Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau berkata, “Tidakkah engkau membaca, وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ‘Dan zikir kepada Allah itu lebih besar’ (QS. Al-Ankabut: 45)?”

Disebutkan pula oleh Ibnu Abi Dunya dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya beliau ditanya, “Amal apa yang lebih utama?” Beliau berkata, “Zikir kepada Allah lebih besar.” (Al-Wabil Ash-Shayyib, hal. 149-153)

Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkan hal ini, membuat lisan kita senantiasa basah dengan zikir kepada-Nya, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring, di saat pagi maupun petang hari. Dan semoga selawat Allah dan salam-Nya senantiasa tercurah bagi Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan seluruh sahabat beliau.

Baca juga: Zikir yang Paling Utama

***

Penulis: Annisa Auraliansa

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Fiqih Doa dan Dzikir, Syekh ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr, Penerbit Griya Ilmu, Cetakan Ketujuh Rabi’ul Awal 1444/ Oktober 2022.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Annisa Auraliansa

Annisa Auraliansa

Penulis di muslimah.or.id

Artikel Terkait

Untukmu yang Dirundung Hasad

oleh Triani Pradinaputri
16 Mei 2018
0

Jika orang hasad menyadari dia menentang takdir Allah, maka keimanannya akan mendorongnya untuk meninggalkan hasad dan meminta pertolongan kepada Allah...

Insiprasi Kaum Muda

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
15 April 2019
1

Ketika remaja muslim tidak disibukkan dengan amal kebaikan, maka ia akan tersibukkan dengan kebalikannya -keburukan.

Ketika Wanita Lemah dan Malas

oleh Muslimah.or.id
3 Desember 2015
0

Kelemahan dan kemalasan adalah dua penyakit yang sangat berbahaya yang mengakibatkan lenyapnya kemauan yang kuat dan harapan yang besar

Artikel Selanjutnya
Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai

Hadis: Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai, Kuat Apanya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

Kami Ingin Tahu Pendapat Anda Tentang Website Muslimah.or.id

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.