Tersebar di tengah masyarakat kita perkataan “kebersihan adalah sebagian dari iman” untuk memotivasi orang agar menerapkan hidup bersih. Namun perlu diketahui bahwa ini bukanlah hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam.
Terdapat hadits yang berbunyi:
النَّظافةُ تدعو إلى الإيمانِ
“Kebersihan membawa kepada keimanan” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath no.7311)
Al Iraqi rahimahullah mengatakan: “Sanadnya dha’if jiddan (sangat lemah)” (Takhrij Ihya Ulumiddin, 1/74).
Al Mula Ali Al Qari rahimahullah mengatakan: “Sanadnya dha’if jiddan” (Al Asrar Al Marfu’ah, 167).
Al Hathab Al Maliki rahimahullah mengatakan: “Hadits riwayat ath Thabarani dengan sanad yang dha’if jiddan” (Mawahib Al Jalil, 1/180).
Al Albani rahimahullah mengatakan: “dha’if jiddan” (Ghayatul Maram, no.72).
Tidak kami temukan ada beda pendapat di antara ulama hadits tentang lemahnya hadits ini.
Adapun perkataan dengan lafadz:
النظافة من الإيمان
“Kebersihan bagian dari iman”.
Maka ini adalah hadits palsu, yang tidak terdapat sama sekali dalam kitab-kitab hadits. Syaikh Sulaiman bin Nashir Al Ulwan mengatakan:
حديث ( النظافة من الإيمان ) لا أصل له ، باطل موضوع ، لكن معناه صحيح
“Hadits [kebersihan bagian dari iman] tidak ada asalnya, batil dan palsu, namun maknanya benar” [1].
Maka perkataan ini tidak boleh disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
Adapun bahwa Islam mengajarkan untuk hidup bersih, dan bahwa menjaga kebersihan termasuk amal shalih, itu benar, dan terdapat banyak dalil yang shahih atas hal ini. Diantaranya hadits:
طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها
“Bersihkanlah halaman rumah kalian karena orang-orang Yahudi tidak suka membersihkan halaman rumah mereka” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath, 4/231, dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no.236).
Dan hadits-hadits yang lain. Maka tidak perlu memotivasi orang untuk hidup bersih dengan hadits palsu atau hadits lemah.
Semoga Allah ta’ala memberi taufik.
***
Catatan kaki:
[1] Dari kumpulan fawaid beliau yang ditranskrip di website Multaqa Ahlul Hadits, https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=109878
Penulis: Ustadz Yulian Purnama