????? ?????? ???? ???????? ?????? ????? ? ????? ????? ????????? ???????? ?????????? ????????????
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl : 53)
Sahabat-sahabatku muslimah rahimakunnallahu, bila dibahas siklus hidup manusia sehari-hari dari kita bangun hingga tidur, coba tanyakan pada diri sendiri “apa alasanku untuk tidak bersyukur?” Mulai dari bangun tidur, kita masih diberi kesempatan hidup, jantung masih berdetak, tangan masih bisa digerakkan, dan kaki masih mampu dipakai untuk berjalan. Kemudian kita hendak mengambil wudhu, hati masih digerakkan untuk melaksanakan sholat, mengingat Allah ‘azza wa jalla. Ketika mengambil air, kita masih diberikan rezeki air yang mengalir, kemudian jika keadaan masih gelap kita bisa menyalakan lampu yang sangat mudah untuk dinyalakan dengan menekan tombol saklar lampu tanpa repot-repot menyalakan api. Setelah itu, ketika mandi kita mendapat rezeki air yang melimpah, memakai sabun, pasta gigi, dan sampo. Kita diberi rezeki untuk mampu mendapatkan itu semua. Selanjutnya, ketika mengenakan pakaian, kita pun diberi rezeki untuk bisa mengenakan pakaian secara lengkap. Bayangkan sahabat-sahabatku, bila kita tidak memiliki pakaian sama sekali!
Kemudian kita makan. Mari kita bicarakan nasi! Allah menurunkan hujan ke bumi ini ke tempat yang Dia kehendaki, kemudian memberi sinar matahari yang sangat bermanfaat bagi bumi sehingga tanah-tanah menjadi subur dan bisa digunakan sebagai tempat untuk menanam padi. Dia juga memberi kenikmatan bagi para petani untuk mengurus padi hingga menjadi beras, kemudian Dia juga yang memberi rezeki kepada para pedagang agar bisa menyalurkan beras-beras itu ke warung-warung dekat rumah kita. Dia juga yang memberi rezeki kepada orang tua kita sehingga kita memiliki uang untuk membeli beras. Tidak cukup sampai disitu, kita diberi rezeki untuk bisa menanak nasi menggunakan rice-cooker dengan hanya mencolokkan ke sumber daya listrik, hanya dengan menekan tombol, kemudian jadilah nasi hangat yang siap disantap. Masyaa Allah, itu baru nasi, padahal kita makan dengan lauk pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya.
Sudah lumayan panjang pembahasan kita dari 3 aktivitas ini, masih mau lanjut?
Baiklah.. mari kita renungkan. Sebagian dari kita ada yang masih sekolah atau kuliah. Kaki kita masih mampu melangkah untuk menuntut ilmu, otak kita masih mampu untuk menerima pelajaran, tangan kita masih mampu untuk menulis, dan kita menulis pakai apa? Kita menulis menggunakan alat tulis dan buku. Bagaimana proses pembuatan buku? Allah telah menciptakan pohon dan memberikan kemampuan manusia untuk mampu mengolahnya dengan sedemikian rupa hingga menjadi kertas. Belum lagi kita diberi rezeki untuk memiliki pensil, pulpen, penghapus, tas, dan lainnya.
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihat…
Allah benar-benar menciptakan kita sebagai sebaik-baiknya makhluk, terbukti bahwa kita memiliki jantung dan tidak ada orang yang bisa membuat persis sama sepertinya, kita memiliki tangan, kaki, dan mata yang tidak akan mau kita tukar dengan harta dunia apapun.
Tetapi mengapa kita selalu luput untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan selama ini? Kita telah membahas sebagian aktivitas kita dari pagi sampai siang hari. Belum untuk satu hari dan belum untuk hari-hari sebelumnya yang sudah kita lewati dengan nikmat Allah yang begitu banyak.
Terkadang kita hanya memikirkan, mengapa teman kita lebih cantik dari kita? Kenapa gak kita yang cantik? Kenapa gak kita yang mulus wajahnya? Kenapa gak kita sih yang putih kulitnya dan yang matanya indah? Kenapa bukan aku sih yang naik mobil bagus? Kenapa gak aku sih? Bukan aku aja sih? Dan lain-lain sebagainya.
Tanya lagi pada diri kita! “Apa alasanku untuk tidak bersyukur?”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
...??????????? ????? ???? ???????? ???????? ????? ??????????? ????? ???? ???? ?????????? ?????? ???????? ???? ??? ??????????? ???????? ????? ??????????
“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhâri no. 6490, Muslim no. 2963, dan ini lafazh Muslim, At-Tirmidzi no. 2513, dan Ibnu Majah no. 4142).
***
Di kampus tercinta, UGM
Penulis: Aisya Fatima Sampurno
Artikel Muslimah.or.id