Hakikat mimpi
Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأْوِيلِ الأَحَادِيثِ
“Dan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi……” (QS. Yusuf: 6 )
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bermimpi sebelum penaklukan kota Mekkah,
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِن شَاء اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُؤُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَلِكَ فَتْحاً قَرِيباً
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya. (Yaitu) bahwa sesungguhnya engkau pasti akan memasuki Masjidil Haram, Insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath: 27)
Mimpi manusia sangat berbeda, mimpi para Rasul dan Nabi berbeda dengan mimpi manusia biasa. Terkadang mimpi bisa membuat orang lebih bertakwa atau sebagai kabar gembira bagi orang beriman. Dan bisa pula, karena mimpi bisa membuat seseorang meninggalkan maksiat dan bertobat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mampu menaklukkan Makkah setelah setahun beliau bermimpi. Mimpi Nabi Yusuf ‘alaihissalam juga terwujud setelah menunggu dari 30 tahun. Dan syariat Islam telah sempurna, sehingga seseorang yang bermimpi aneh atau disuruh seseorang dalam mimpinya untuk melakukan amalan atau ritual tertentu yang bertentangan dengan Islam, maka bisa dipastikan mimpinya berasal dari setan.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Mimpi merupakan permisalan yang dibuat, malaikat yang ditugaskan Allah untuk mengurusi persoalan bermimpi agar orang yang bermimpi bisa mengambil petunjuk dari permisalan yang telah digambarkan baginya untuk mencocokkannya dengan apa yang dialaminya dan mengungkapkan apa yang samar baginya.” (I’lamul Muwaqqi’in, 1: 252)
Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Kudhdri, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi melihat sesuatu yang ia sukai, ketahuliah bahwa yang demikian itu datangnya dari Allah. Hendaklah ia memuji Allah atasnya dan hendaklah dia menceritakan mimpi tersebut. Dan apabila ia bermimpi melihat sesuatu yang tidak ia sukai, ketahuilah bahwa yang demikian itu datangnya dari setan. Hendaklah ia meminta perlindungan dari kejahatan mimpi tersebut dan ia tidak boleh menceritakannya kepada orang lain, karena hal itu tidak membahayakannya.” (HR. Bukhari)
Di antara mimpi para sahabat
Abu Abdurrahman As-Sulami berkata, ”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Salman dan Abu Bakar. Tiba-tiba Salman menjauhi Abu Bakar, lalu Abu Bakar bertanya kepadanya, ”Wahai saudaraku, mengapa engkau berpaling dan menjauh dariku?” Salman menjawab, ”Aku telah bermimpi seakan-akan kedua tanganmu terikat ke lehermu.” Abu Bakar berkata, ”Allahu Akbar! Kedua tanganku terjaga dari keburukan hingga hari kiamat.” Abu Bakar kemudian mengabarkan hal itu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, lantas beliau berkata, ”Kedua tanganmu terhindar dari keburukan hingga hari kiamat.“
Umar bin Khattab pernah berkata, ”Aku bermimpi melihat seakan-akan seekor ayam jago mematukku sekali atau dua kali, maka saya takwilkan bahwa seorang ‘ajam (non Arab) akan datang membunuhku.”
Humaid Ar-Ruasi berkata, ”Aku melihat Al-Kisai dalam mimpi, kemudian aku berkata kepadanya, ”Kemana tempatmu setelah mati?” Ia menjawab, ”Ke surga!” Aku bertanya, ”Dengan amal apa engkau mendapatkannya?” Ia menjawab, ”Allah merahmatiku dengan Al-Qur’an.” Maka setelah melihat mimpi itu, aku mencintainya dan berdoa untuknya.”
Barangsiapa bermimpi melihat hari kiamat telah terjadi di suatu tempat, niscaya keadilan akan meliputi tempat tersebut jika penduduknya terzalimi. Atau keadilan akan memvonis mereka, jika mereka orang-orang yang zalim.
Semoga Allah menjadikan mimpi-mimpi kita sebagai tanda kebaikan untuk selalu istikamah di jalan Islam.
***
Penyusun: Isruwanti Ummu Nashifa
Artikel Muslimah.or.id
Referensi:
Anda Bermimpi ‘Ulama’ Menjawab (terjemahan). Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar, Penerbit Aqwam, Solo, tahun 2007.
Assalamualaikum, ustad saya mau Tanya,mimpi saya sebelum terjaga di sepertiga malam sangat aneh, mimpi saya didalam satu kampung orang pada sakit sawan semua, dan anak balita sudah direndam dalam air es, saya Ada disitu dan terasa sedih, namun tiba tiba di jari tengah saya muncul kalimat allah dan seperti dibisikkan saya mencelup jari saya kedalam air yg penuh manusia itu, alhamdulillah semua sembuh, apakah firasat mimpi ini ustad