Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Nasihat Syaikh ’Abdul ’Aziz bin ’Abdullah bin Baaz kepada Seluruh Kaum Muslimin (Bag. 04)

Muhammad Saifudin Hakim oleh Muhammad Saifudin Hakim
17 Juli 2017
Waktu Baca: 5 menit
0
12
SHARES
64
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Saya ingin tutup nasihat ini dengan 5 hal yang mencakup seluruh kebaikan,

Mengikhlaskan Agama kepada Allah

Pertama, mengikhlaskan diri kepada Allah dalam seluruh aktivitas ibadah, baik ucapan maupun perbuatan dan menjauhkan diri dari kesyirikan, baik yang besar maupun yang kecil. Inilah kewajiban yang paling penting dan masalah yang paling utama serta merupakan makna syahadat Laa ilaaha illallah (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, pent.). Amal perbuatan dan perkataan seorang hamba tidaklah sah kecuali dengan sah dan terpenuhinya pokok masalah ini. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

Majelis ilmu di bulan ramadan

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

”Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ’Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar [39]: 65)

Mempelajari Al Qur’an dan As-Sunnah

Kedua, mempelajari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, berpegang teguh dengan keduanya dan bertanya kepada para ulama tentang masalah-masalah agama yang masih belum jelas. Inilah kewajiban setiap muslim. Kewajiban ini tidak boleh ditinggalkan, tidak boleh berpaling darinya serta berjalan mengikuti pendapat sendiri dan hawa nafsunya tanpa mengikuti petunjuk. Inilah makna syahadat ”anna Muhammad Rasulullah, shallallahu ’alaihi wa sallam” (sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, pent.).

Persaksian ini mewajibkan setiap hamba untuk beriman bahwasannya Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam adalah benar-benar sebagai utusan Allah, berpegang teguh dengan ajaran agama yang beliau bawa, membenarkan yang beliau kabarkan dan tidak beribadah kepada Allah Ta’ala kecuali dengan yang beliau syari’atkan melalui ucapan-ucapannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

”Katakanlah, ’Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku. Niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ’Imran [3]: 31)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

”Apa yang diberikan Rosul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr [59]: 7)

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berabda, ”Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru dalam urusan (agama) ini dengan sesuatu yang tidak diajarkan, maka pasti tertolak.” (Muttafaq ’alaihi)

Rasulullah juga bersabda, ”Barangsiapa beramal dengan amalan yang tidak diajarkan, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)

Setiap orang yang berpaling dari Al Qur’an dan As-Sunnah dan lebih mengikuti hawa nafsunya maka dia telah bermaksiat kepada Tuhannya, berhak untuk dibenci dan mendapatkan hukuman. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ

”Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.” (QS. Al Qashash [28]: 50)

Allah Ta’ala berfirman tentang karakter orang-orang kafir,

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى

”Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka. Sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.” (QS. An-Najm [53]: 23)

Mengikuti hawa nafsu –kita memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala dari hal itu- akan mematikan cahaya dalam hati dan menyesatkan kita dari jalan kebenaran. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

”Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Shaad [38]: 26)

Maka jauhilah sikap mengikuti hawa nafsu dan berpaling dari kebenaran, semoga Allah merahmati kalian semua. Dan berpegang teguhlah dengan kebenaran, mendakwahkannya dan mengingatkan setiap orang yang berpaling darinya. Sehingga Engkau akan berbahagia dengan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Menjaga dan Menegakkan Shalat Lima Waktu

Ketiga, menegakkan shalat lima waktu serta menjaganya dengan menunaikannya secara berjamaah (di masjid bagi laki-laki, pent.). Karena sesungguhnya hal itu merupakan kewajiban yang paling penting dan paling pokok setelah dua kalimat syahadat. Shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang kedua. Shalat juga merupakan amalan seorang hamba yang akan pertama kali dihisab pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang menjaganya, maka dia telah menjaga agamanya. Dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia telah memisahkan diri dari Islam. Alangkah besar kesedihannya dan betapa jelek akibatnya pada hari ketika dia berdiri di hadapan Allah!

Maka wajib atas kalian -semoga Allah merahmati kalian semua- untuk menjaganya, saling menasihati tentangnya dan mengingkari orang-orang yang menyelisihinya serta memperingatkannya. Karena sesungguhnya hal tersebut termasuk saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Perjanjian yang membedakan kita dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad dan Ahlus Sunan dengan sanad yang shahih)

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda, ”Batas antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa yang melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangan. Jika dia tidak mampu maka dengan lisan. Jika dia tidak mampu juga maka dengan hati. Namun yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

[Bersambung]

***

Diselesaikan setelah tarawih, Rotterdam NL 14 Ramadhan 1438/8 Juni 2017

Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel Muslimah.or.id

Tags: ikhlas dalam beragamamempelajari al quranmempelajari sunnah nabimenjaga sholatnasehat ulamaSyaikh Abdul Aziz bin Baaz
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Muhammad Saifudin Hakim

Muhammad Saifudin Hakim

Artikel Terkait

Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
17 Desember 2022
0

Soal: Apa yang anda ketahui perihal hadits ini? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: لَعَنَ اللهُ امْرَأَةً رَفَعَتْ صَوْتَهَا وَلَوْ...

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
29 Oktober 2022
0

"'Siapakah diantara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih dari mencintai hartanya sendiri?' Mereka menjawab: 'wahai Rasulullah! Tidak ada seorangpun...

Artikel Selanjutnya
Anti Galau

Anti Galau

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.