Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Abdullah bin Zubair Radhiyallahu ‘anhu

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
23 Oktober 2020
Waktu Baca: 3 menit
1
145
SHARES
808
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang sahabat yang shalih, mujahid fi sabillah sekaligus anak sahabat yang dijamin masuk surga, Zubair bin ‘Awwam, dengan sentuhan cinta Asma’ binti Abu Bakar lahirlah ksatria pemberani yang keharuman namanya banyak membuat orang menaruh simpati, cinta dan telah menginspirasi jutaan kaum muslimin untuk berjuang menegakkan Islam.

Nama lengkap beliau Abdullah bin Zubair bin Al -‘Awwam bin Khuwailid bin Asas bin Abdul ‘Uzza bin Qushay Al Asadi. Dia dipanggil dengan sebutan Abu Bakar, ada pula yang menyebutnya Abu Khubaib. Kelahirannya di negeri hijrah Madinah telah membuat gembira kaum muslimin, kala itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mentahniknya dengan sebiji kurma sebagaimana terdapat dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim.

Ibnu Zubair adalah sosok ahli ibadah, sangat tekun shalat malam dan berpuasa, disamping meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak 33 hadits. Beliau piawai menunggang kuda, tangkas di medan laga, menyukai kata-kata indah, serta suaranya yang lantang. Saat gejolak fitnah begitu kuat mencengkeram kaum muslimin, beliau sebenarnya tidak setuju pelimpahan kekuasaan dari Mu’awiyah kepada Yazid karena dianggap tidak Syar’i, namun banyak dari sahabat yang menyetujui keputusan Mu’awiyah tersebut dan membaiat Yazid bin Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Meski tidak setuju, namun Abdullah bin Zubair juga tidak memprovokasi masa untuk memberontak pada penguasa.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Setelah Yazid meninggal, banyak orang yang memberi dukungan kepada Abdullah bin Zubair. Singkat cerita, akhirnya beliau menjadi khalifah dan kekuasaannya meliputi seluruh Hijaz, Makkah, Madinah dan sekitarnya.

Beliau memulai pemerintahannya dengan pembangunan Ka’bah dan memilih gubernur Madinah serta mengirim utusan-utusan ke Iraq. Pada saat kepemimpinannya, muncul pula pemberontak yang dipimpin Al-Mukhtar dengan 2000 pendukungnya. Saat itu tak ada khalifah yang berkuasa secara menyeluruh, baik di Syam maupun Kufah. Akhirnya muncullah orang yang kuat, yaitu Marwan di Syam. Tahun 67 Ibnu Zubair berhasil mengalahkan Al-Mukhtar yang dipimpin Mush’ab bin Zubair yang saat itu sebagai gubernur Basrah tahun 71 H, Mush’ab bin Zubair terbunuh oleh pihak Syam.

Kekuasaan Abdul Malik bin Marwan sangat luas, ketika di Kufah ia memerintahkan Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi membawa 3000 pasukan Syam untuk menundukkan Ibnu Zubair. Disamping itu ia juga menulis surat kepada Ibnu Zubair yang isinya menjamin keamanannya bila ia tunduk pada kekuasaannya. Namun beliau menolak, terjadilah pertempuran dahsyat di Arafah yang dimenangkan Hajjaj bin Yusuf. Saat itu kedudukan pasukan Ibnu Zubair sudah lemah. Untuk kedua kalinya terjadi lagi pertumpahan darah di Makkah pada bulan Dzulhijah tahun 73 H dan gugurlah Ibnu Zubair.

Dalam Tarikh Khulafa’ karya Imam As-Suyuthi dikisahkan beliau dikepung selama beberapa bulan, dilempari dengan manjaniq dan ada sebagian pengikutnya yang berkhianat. Beliau dibunuh dengan cara disalib pada Selasa 17 Jumadil Ula. Dan benarlah apa yang dikatakan Muawiyah di saat beliau masih hidup kepada Ibnu Zubair, Muawiyah lebih mengenal karakter Ibnu Zubair dari pada Ibnu Zubair sendiri. Diriwayatkan dari Al-Madaaini dari Maslamah bin Alaqah dari Khalid, dari Abu Qilabah bahwa Muawiyah mengatakan kepada Ibnu Zubair, “Engkau, dengan kesungguhanmu dalam meraih sesuatu dan semangatmu akan membawamu memasuki tempat yang sempit. Aku ingin kalau aku masih hidup ketika hal itu terjadi padamu, aku ingin menyelamatkanmu”. Maka Ibnu Zubair ketika mendapatkan keadaan tersebut, beliau berkata: “Inilah yang dikatakan Muawiyah kepadaku, sungguh aku menginginkan kalau Muawiyah sekarang masih hidup”. (Melalui nukilan Syaikh Muhibuddin Al-Khatib dalam catatan kaki kitab Al-‘Awashim hal 222 ).

Begitulah kisah heroik seorang Abdullah bin Zubair. Sebagai seorang muslim yang senantiasa berupaya meniti jalan Islam yang lurus, kita harus mencintai para sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, merekalah generasi terbaik yang harus menjadi teladan dalam keimanan, kebaikan akhlak, serta menjadi inspirasi agar umat Islam tetap jaya di bawah panji-panji Islam. Allah melarang mencaci maki para sahabat, menyakiti dan memandang remeh pada mereka.

***

Referensi :
Majalah Salafi, edisi 37/ 1421 H/ 2001 M
Tarikh Khulafa’ ( terjemahan. ) Imam As-Suyuthi, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta 2001

 

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah

Murojaah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Artikel muslimah.or.id

Tags: Abdullah bin ZubairKhalifahSahabatsahabat Nabisahabat Rasulullah
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 November 2022
0

Kisah nyata sangat besar pengaruhnya di jiwa anak atau penuntut ilmu untuk memperkokoh ingatan.

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 Oktober 2022
0

  Penulis adalah Muhammad bin Muhammad bin Dawud, Abu Abdillah Ash Shonhaji Al-Fasy An-Nahwi Al-Faqih Al-Muqri' Al-Maliki. Kuniyyah beliau adalah...

Artikel Selanjutnya
Pahala Mendidik Anak Perempuan

Parenting Islami (15): Keutamaan Mendidik dan Merawat Anak Perempuan

Komentar 1

  1. Ping-balik: Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhu | Abu Zahra Hanifa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.