Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Parenting Islami (10): Memilih Istri yang Shalihah (Bagian 1)

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
14 Januari 2017
di Pendidikan Anak
1
Share on FacebookShare on Twitter

Pada beberapa kesempatan sebelumnya telah dipaparkan secara ringkas sebab-sebab mendapatkan keturunan yang shalih ataupun shalihah, baik dari sisi doa dan keteladanan. Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan dengan suatu hal yang tidak kalah urgennya, yaitu memilih istri yang shalihah.

Seorang suami atau calon suami wajib memilih calon (istri) ketika hendak menikah. Pilihlah wanita shalihah yang memiliki agama yang baik. Unsur pokoknya bukanlah pengetahuan (tentang agama), melainkan amal. Sehingga seseorang yang hanya pintar teori, namun amalnya jauh panggang dari api, maka itu bukan termasuk orang yang memiliki agama yang baik. Oleh karena itu, orang yang baru belajar agama sehingga ilmu yang dimilikinya baru sedikit, namun semangatnya untuk beramal bagus dan berkualitas, maka itu termasuk orang yang memiliki agama yang bagus.

Mengapa harus memilih wanita shalihah? Karena di kemudian hari dia akan menjadi ibu dari anak-anak kita. Dialah yang akan menjadi teladan bagi anak-anak kita. Dialah yang akan menjadi pondasi rumah tangga kita. Demikian pula, dialah yang akan menyusui anak-anak kita. Allah Ta’ala berfirman,

?????????? ?????????? ?????? ???? ?????????? ?????? ??????????????

“Sesungguhnya budak wanita yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu” (QS. Al–Baqarah [2]: 221).

Donasi Muslimahorid

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

????????? ??????? ????????? ???????? ???????

“Pilihlah wanita yang memiliki agama yang baik, jika tidak kamu akan sengsara” (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).

Seyogyanya juga, seorang yang akan dipilih sebagai istri juga berasal dari keturunan yang baik, dari keluarga yang shalih. Karena hal ini pun sangat berpengaruh pada anak-anak kita. Ketika kita sudah berusaha sedemikian rupa untuk mengajarkan kebaikan pada anak-anak, namun ketika sedang berkumpul dengan keluarga besar, mereka malah terwarnai dengan keburukan anak-anak dari keluarga besar tersebut. Hal yang semula dia ketahui sebagai sebuah hal yang terlarang, justru dia lihat di hadapannya. Tentu hal ini akan sangat berdampak pada psikis si anak.

Oleh karena itu, memilih wanita dari keluarga yang shalih, tentu lebih utama. Lihatlah apa yang dikatakan oleh kaum Maryam ‘alaihassalam kepadanya,

??? ?????? ???????? ??? ????? ??????? ??????? ?????? ????? ??????? ??????? ????????

“Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina” (QS. Maryam [19]: 28).

Maksudnya, wahai saudara seorang laki-laki yang shalih (Harun), ayahandamu bukanlah adalah orang yang memiliki keutamaan dan baik. Dia tidak dikenal dengan sesuatu yang buruk. Ibundamu pun demikian, dia adalah perempuan yang shalihah dan bukan seorang pezina. Maka bagaimana mungkin Engkau memiliki seorang anak ini, dari mana asalnya? Karena kaum Maryam mengira bahwa Nabi Isa ‘alaihissalaam adalah anak hasil zina.

Seorang anak juga terkadang dapat meniru dari paman dari pihak ayah maupun ibunya. Demikian pula dapat dari kakeknya sebagaimana hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang baduwi yang bertanya, mengapa anaknya berkulit gelap padahal dia dan istrinya berkulit putih? Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab,

??????? ???????? ????? ???????? ??????

“Boleh jadi anakmu itu karena pengaruh keturunan” (HR. Bukhari no. 6847 dan Muslim no. 1500).

Ibu yang shalihah akan mengajarkan Al–Qur’an dan As-Sunnah kepada anak-anaknya. Demikian pula, dia akan mengajarkan dan meneladankan akhlak-akhlak yang terpuji, hukum yang berkaitan dengan halal dan haram, kisah-kisah para Nabi dan orang-orang shalih.

Jika kita mengajak anak-anak bercengkrama dengan keluarga besar yang shalih, maka kebaikan anak-anak pun akan bertambah. Demikian pula dengan adab dan ilmunya. Hal yang sama pun akan terjadi ketika kita mengajak mereka mengunjungi orang-orang yang baik dan shalih, maka anak-anak tersebut akan bertambah baik akhlaknya. Karena anak-anak akan meniru sesuatu yang sering dia alami dan dia lihat sendiri. (Bersambung)

***

Disempurnakan di pagi hari, Rotterdam 5 Rabiul ‘Awwal 1438

Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim

Artikel Muslimah.or.id

[serialposts]

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi, Yogyakarta. - Alumnus Pendidikan Dokter FK UGM, Yogyakarta. - Alumnus Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. - Saat ini sedang belajar di Unayzah, Saudi Arabia.

Artikel Terkait

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati

oleh Ummu Aufa
27 Maret 2008
32

Menanamkan Akhlak Untuk Buah Hati Menanamkan Akhlak - Anak adalah buah hati setiap orang tua, dambaan disetiap keinginan orang tua...

Anak dan Romantika

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
21 Agustus 2016
0

Apakah semua perilaku sang anak yang negatif sebagai sebuah adzab bagi orang tuanya yang telah mengenal Sunnah ketika dewasa?

Yang Harus Dimiliki Orang Tua

oleh Ummu Sa'id
10 Februari 2012
8

Orangtua sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya harus memiliki sifat-sifat yang utama pula, agar kita meraih keberhasilan dalam pendidikan anak-anak kita....

Artikel Selanjutnya

Amal Shalih yang Terus Mengalir Pahalanya Setelah Mati

Komentar 1

  1. Abdullah says:
    5 tahun yang lalu

    Bismillah,

    Ada sedikit typo disana “ayahandamu bukanlah adalah orang”…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.