Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mengenal 6 Kaidah Dasar Masalah Fikih (Bag. 3): Metode Qiyas dalam Menetapkan Kaidah

Pipit Aprilianti oleh Pipit Aprilianti
11 Juni 2016
di Fikih
0
Share on FacebookShare on Twitter
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya mengenai sumber-sumber terbentuknya kaidah Fiqih, salah satu sumber terbentuknya kaidah Fiqih adalah kaidah yang dihasilkan oleh para ulama melalui takhrij (ijtihad), diantaranya qiyas (analogi).
Terkadang ada kaidah yang diturunkan dari kaidah lain, berdasarkan metode qiyas tertentu, diantaranya:
Pertama, Qiyas berdasarkan metode qiyas awlawiy (qiyas dengan keadaan illat yang diqiyaskan
Seperti kaidah,
“Suatu benda yang dilarang untuk diperjualbelikan lebih dilarang lagi untuk diwakilkan.”
Kedua, Dengan cara istishhab.
Istishhab adalah menetapkan hukum untuk sesuatu berdasarkan keberadaan hukum pada waktu sebelumnya, karena tidak ada hal yang menyebabkan hukum itu berubah.
Seperti kaidah,
“Hukum sesuatu ditetapkan berdasarkan hukumnya pada waktu sebelumnya.”
Ketiga, Qiyas dengan cara talazum ‘aqly.
Talazum ‘aqly yaitu hukum yang terkait dengan hukum lain, karena itu bagian dari konsekuensinya.
Seperti kaidah,
“Siapa yang memiliki sesuatu, berarti ia memiliki sesuatu fasilitas pelengkapnya.”
Keempat, Melalui cara tarjih.
Tarjih berarti mendahulukan hukum yang lebih penting dan lebih kuat.
Seperti kaidah,
“Mudharat yang akan menimpa individu boleh dipertahankan untuk menolak mudharat bagi
orang banyak.”
[Selesai]
KEMBALI KE BAGIAN 1
***
Penyusun: Pipit Aprilianti
Murojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel www.muslimah.or.id
Sumber:
Diketik ulang dari Faidah Daurah “Qawaid Fiqhiyah Kubra”, Membahas 6 Kaidah Dasar Masalah Fiqh bersama Ustadz Ammi Nur Baits –hafizhahull?h–
Pre Order Kalender 2026
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Pipit Aprilianti

Pipit Aprilianti

Artikel Terkait

Fatwa Ulama: Kaidah Interaksi Antara Laki-Laki dan Perempuan

oleh M. Saifudin Hakim
27 Juli 2018
1

masalah interaksi dengan perempuan ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi manusia (laki-laki) dan kondisi darurat. Terkadang ada kondisi pembicaraan yang harus...

Hukum Shalat Sunnah Setelah Witir

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
12 Agustus 2011
7

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah Pertanyaan: Jika seseorang telah melakukan shalat tarawih dan witir kemudian dia kembali ke...

Talak (Bag 2): Pembagian Talak

oleh Ummu Sa'id
10 Maret 2011
71

Pembagian Talak Dilihat dari ketegasan kalimatnya Dari segi kalimatnya, talak dibagi menjadi dua, yaitu talak shariih (tegas) dan talak kinaayah...

Artikel Selanjutnya

Hukum Musafir Berpuasa Ketika Ia Mampu Berpuasa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.