Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Berhati-Hatilah dengan Ucapan “Andaikata”

Annisa Nurlatifa oleh Annisa Nurlatifa
28 Mei 2016
di Akidah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Ucapan “andaikata” atau “seandainya” sudah sangat sering kita dengar. Namun banyak kaum muslimin yang tidak mengetahui bahwa ucapan tersebut berdampak pada kemurkaan Allah yang dapat memasukkannya ke dalam api neraka. Ucapan tersebut sering dianggap sepele, padahal berakibat pada rusaknya tauhid seseorang. Sehingga seorang yang bertauhid akan menghindari ucapan tersebut dan lebih berhati-hati dalam perkataannya.

Oleh karena itu, penulis mengajak pembaca untuk mengetahui lebih jelas mengenai ucapan “andaikata”. Ucapan ini tidak semuanya mendatangkan kemurkaan Allah. Akan tetapi, tergantung pada penggunaan ucapan tersebut sehingga ucapan tersebut memiliki hukum yang berbeda pada masing-masing penggunaan.

Berikut ini rincian penjelasannya.

Ucapan “andaikata” yang digunakan dengan maksud untuk memprotes ketentuan syari’at, hukumnya adalah haram

Contohnya: “Andaikata minuman keras itu halal, tentu saya akan memperoleh keuntungan yang lebih besar.”

Donasi Muslimahorid

Sebagaimana firman Allah:

الَّذِينَ قَالُوا لإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَأُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“(Mereka itu) adalah orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Cegahlah kematian itu dari diri kalian, jika kalian orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran: 168)

Ucapan “andaikata” apabila digunakan untuk memprotes takdir, maka hukumnya juga haram

Contohnya: “Andaikata saya tidak sakit, maka saya tidak akan kehilangan kesempatan yang bagus itu.”

Disebutkan dalam firman Allah,

يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لا يُبْدُونَ لَكَ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

“Mereka (orang-orang munafik) mengatakan, ‘Andaikata kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tidak akan terkalahkan dan) tidak akan ada yang terbunuh di antara kita di sini’. Katakanlah, ’Kalau pun seandainya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu dan untuk membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati.” (QS. Ali Imran: 154)

Ucapan “andaikata” yang digunakan sebagai pernyataan penyesalan

Contohnya: “Andaikata saya kemarin tidak pergi, tentu tidak akan mengalami kecelakaan.” Maka ini hukumnya haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang hal itu,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, “Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”; tetapi katakanlah, “Ini telah ditakdirkan Allâh dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki.” Karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan.” (HR. Muslim)

Ucapan “andaikata” apabila untuk berangan-angan tentang suatu kebaikan, maka hukumnya baik

Namun. apabila untuk berangan-angan tentang kejelekan, maka hukumya juga jelek sehingga mendapat dosa.

Contohnya: Seandainya aku memiliki harta sebanyak fulanah, akan aku gunakan sebagaimana fulanah menggunakannya. Jika fulanah menggunakan hartanya untuk kebaikan, maka dia mendapat pahala kebaikan. Jika hartanya digunakan dalam hal keburukan, maka dia akan mendapat dosa.

Ucapan “andaikata” yang digunakan sebagai berita, hukumnya boleh

Contohnya: “Seandainya kemarin kamu hadir, kamu dapat mendengarkan ceramah yang bermanfaat dari Ustadz Fulan.”

Ucapan “andaikata” jika digunakan untuk menjadikan takdir sebagai dalih berbuat maksiat, maka hukunmya haram

Ucapan “Andaikata” yang hukumnya diharamkan dapat mengakibatkan berkurangnya kesempurnaan tauhid seseorang, bahkan dapat membatalkan tauhid. Ucapan yang haram ini merupakan kebiasaan orang-orang munafik dan orang-orang musyrik. Oleh karena itu, tidak sepatutnya kita sebagai kaum muslimin mengikuti mereka, melainkan menjauhi amalan-amalan yang dapat menjerumuskan ke dalam amalan-amalan mereka.

Wallahu a’lam.

—

Penulis: Annisa Nurlatifa Fajar

Muraja’ah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Disarikan dari buku Mutiara Faidah Kitab Tauhid, hal. 133-136; karya Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Annisa Nurlatifa

Annisa Nurlatifa

Artikel Terkait

Perkataan “Seandainya” Membuka Pintu Setan

oleh Ummu Sa'id
9 November 2012
7

Terkadang seseorang mengucapkan kata-kata yang dia kira itu hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele, padahal perkataan tersebut merupakan sesuatu yang...

Menjawab Syubhat-Syubhat Seputar Ucapan Selamat Natal (Bag. 2)

oleh Yulian Purnama
24 Desember 2021
0

Di antara kekeliruan terus berulang dilakukan sebagian kaum Muslimin adalah mengucapkan selamat hari Natal kepada orang-orang Nasrani. Padahal telah jelas...

Adakah Arwah Gentayangan?

oleh Yulian Purnama
24 Mei 2022
0

Ruh orang yang sudah mati, mereka di alam barzakh dalam keadaan menikmati nikmat kubur atau diadzab di dalam kubur, tidak...

Artikel Selanjutnya

Bersabarlah Hingga Musim Semi Itu Tiba

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.