Kaos pas badan ditambah dengan celana ketat sebatas pinggul –bukan pinggang, lho!– ditempelkan di tubuh. Pikirnya, dengan gaya hip kayak gini, gaul pun jadi lebih mudah. Sesuai namanya, hip dalam bahasa Inggris berarti pinggul, hip style ditandai dengan celana panjang ketat yang tak sepanjang biasanya. Jika celana panjang normal menempel di pinggang, model hipster nyangkut di pinggul. Kalau dipadukan dengan kaus pendek ketat, pemakainya jelas terlihat lebih seksi. Prinsip gaya ini memang untuk membuat tubuh pemakai lebih ramping dan seksi.
Mau tampil kayak gini? Sebentar, pikir dengan matang dulu. Selain perlu ditanyakan ke ustadz, mungkin kamu juga perlu tahu info kesehatan tentang gaya hip kayak gitu.
Parathesia
Baru-baru ini ada kabar tentang gaya hip ditinjau dari kesehatan dan yang menyampaikan adalah orang Barat sendiri. Begini, Dr. Malvincer Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan, celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit parathesia. Istilah parathesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengaku, setahun ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban parathesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
“Mereka mengalami gejala yang sama, gatal dan panas serta kulit di sekitar paha menjadi lunak,” kata Parmar. Parathesia gampang dikenali. Gejalanya adalah kesemutan dan lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
Walaupun kerusakan syaraf itu tidak masuk kategori serius, hal itu cukup mengganggu aktivitas korbannya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.
Resep puasa seksi itu terbukti manjur. Setelah enam minggu mengubah gaya pakaian, pasien-pasien mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, dia tidak bisa menjamin mereka ini tak akan mengalami gangguan serupa jika kembali tergoda ber-hip style.
Apa nasehat Parmar? “Saya sarankan, sebaiknya tinggalkan pakaian sepinggul. Pakailah yang longgar-longgar atau baju terusan saja,” sambung Parmar.
—————————————————————————————-
Diketik ulang dari majalah el-Fata edisi 12/111/2003 hal 60-61
Artikel muslimah.or.id