Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Berlindungnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari Lima Perkara (1)

Umi Farikhah oleh Umi Farikhah
23 Juni 2010
di Adab dan Doa
31
Share on FacebookShare on Twitter

Saudariku muslimah yang dimuliakan Allah..

Sesungguhnya Rasul kita yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah merupakan uswah, teladan kita dalam kehidupan kita.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suatu tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan dihari kiamat dan banyak mengingat Allah.” (Qs. Al-Ahzab : 21)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah dan mempraktikkannya agar umatnya dapat mengamalkannya. Diantaranya adalah do’a setelah tasyahud akhir sebelum salam. Do’a itu senantiasa Rasulullah ajarkan kepada umatnya agar senantiasa dibaca setiap sebelum salam. Begitu pentingnya hal ini sehingga disunnahkan setiap kali shalat untuk berdo’a memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu :

Donasi Muslimahorid

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam riwayat yang lain,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang.” (HR. Bukhari-Muslim)

Saudariku muslimah ..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kepada umat beliau untuk memohon perlindung dari empat perkara ini disetiap kali kita sholat dan diulang-ulang setiap harinya. Hal ini menunjukkan betapa penting dan agungnya do’a ini.

Yang pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari azab Jahannam.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ

Jahannam, ia merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Neraka Jahannam yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki panas 70 kali lipat dari api dunia. Hal itu telah digambarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

نارُكُمْ هذِه الَّتي يُوقِدُ ابنُ آدَمَ جُزْءٌ مِن سَبْعِينَ جُزْءًا، مِن حَرِّ جَهَنَّمَ . قالوا: واللَّهِ إنْ كانَتْ لَكافِيَةً، يا رَسولَ اللهِ، قالَ: فإنَّها فُضِّلَتْ عليها بتِسْعَةٍ وسِتِّينَ جُزْءًا

“(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam.” Para sahabat bertanya, “Demi Allah, api dunia itu sudah cukup wahai Rasulullah!” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya panasnya api neraka melebihi panas api dunia sebanyak enam puluh sembilan kali lipat.” (HR. Muslim no. 2843)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menyebutkan betapa seramnya azab neraka. Penduduknya dijadikan berbadan sebesar-besarnya sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya gigi penduduk neraka sebesar Gunung Uhud. Yang demikian itu agar penduduk neraka lebih merasakan azab.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,

ما بيْنَ مَنْكِبَيِ الكافِرِ مَسِيرَةُ ثَلاثَةِ أيَّامٍ للرَّاكِبِ المُسْرِعِ

“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Jarak antara kedua pundak orang kafir (di neraka) seperti jarak orang yang menaiki kendaraan dengan cepat selama tiga hari.'” (HR. Bukhari : 6551, Muslim : 2852).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ضِرْسُ الْكَافِرِ، أَوْ نَابُ الْكَافِرِ، مِثْلُ أُحُدٍ وَغِلَظُ جِلْدِهِ مَسِيرَةُ ثَلَاثٍ

“(Besar) gigi geraham orang kafir atau gigi taringnya (di neraka) seperti gunung uhud, dan tebal kulitnya sejarak perjalanan tiga hari.” (HR. Muslim : 2851).

Kulit mereka yang begitu tebal dibakar dengan api yang menyala-nyala hingga kulit itupun hangus. Dan apabila kulit itu hangus lalu Allah akan menggantinya dengan kulit yang lain.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan kedalam neraka. Setiap kulit tubuh mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa : 56)

Saudariku Muslimah.. Maka dari itu, sudah selayaknya kita berlindung kepada Allah dari  keburukan azab neraka jahanam.

Yang kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari azab kubur.

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Azab kubur merupakan kehidupan akhirat yang pertama kali. Azab kubur adalah penentuan bagi seorang hamba. Jika ia selamat di dalam kuburnya, maka ia akan lebih selamat lagi di hari akhirat kelak. Dan sebaliknya, apabila ia tidak selamat didalam kuburnya, lebih-lebih dia tidak akan selamat di dalam kehidupan akhirat kelak.

Pada saat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu melihat kuburan ketika berziarah, beliaupun menangis. Lalu ditanya oleh sahabatnya,

تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?”

Utsman pun menjawab,

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، قال : القبر أول منازل الآخرة ، فإن ينج منه فما بعده أيسرُ منه ، وإن لم ينج منه فما بعده أشدُّ منه 

“Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kuburan adalah rintangan pertama kali akhirat, siapa yang sekarang berhasil di situ setelahnya lebih mudah, siapa yang celaka di situ, maka setelahnya akan lebih susah. Tidaklah aku melihat suatu pandangan yang lebih mengerikan dibandingkan kuburan” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Maka sudah sepatutnya kita berlindung dari azab kubur. Dan sudah sepatutnya pula kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sambil kita menjauhi perkara-perkara yang dapat menyebabkan kita diazab di dalam kubur. Tahukah engkau wahai saudariku, apa yang meyebabkan seorang hamba diazab didalam kuburnya? Ada dua sebab, sebab yang umum dan sebab yang khusus. Diantara sebab yang umum wahai saudariku, adalah setiap kemaksiatan kepada Allah. Itulah penyebab seorang hamba di azab di dalam kubur. Adapun sebab yang khusus wahai saudariku, maka yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat. Disebutkan di dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Jibril dan Mikail ‘alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang,

فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab,”Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tungku, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu ‘anhu)

Itulah sebagian azab kubur yang diperlihatkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka dari itu wahai saudariku, mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, karena ia merupakan siksa pedih sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju akhirat.

Yang ketiga, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berlindung dari fitnah kehidupan dan sesudah kematian.

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

“Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati.”

Fitnah hidup berupa syubhat dan syahwat. Seorang hamba diuji oleh Allah dengan syubhat (kesesatan pemahaman) dan syahwatnya. Ujian berupa fitnah syubhat merupakan seberat beratnya ujian bagi seorang hamba karena hal itu bisa merusak agamanya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam saja berlindung dari fitnah-fitnah tersebut duhai saudariku. Beliau berlindung kepada Allah agar tidak dijadikan musibah dalam agamanya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun berdo’a,

وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا

“(Wahai Allah), dan janganlah engkau jadikan musibah menimpa agama kami.” (HR. at-Tirmidzi)

Karena sessungguhnya ini adalah seburuk-buruk musibah. Seorang hamba yang berbuat maksiat, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang berbuat bid’ah, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang melanggar larangan-larangan Allah, ia pun merupakan musibah di dalam agamanya. Musibah yang menimpa seorang hamba dalam perkara dunia itu lebih ringan wahai saudariku. Seseorang diberi kefakiran, seseorang diberikan penyakit, seseorang diberikan kelaparan, barangkali itu tidak merubah agamanya. Akan tetapi, ketika seseorang diberi ujian syubhat dan syahwat lalu ia ikuti hal tersebut, ketahuilah hal ini bisa menghancurkan agamanya. Itulah musibah yang paling besar. Wal iyyadzubillah.

–Bersambung Insyaallah–

Penulis: Ummu Izzah Yuhilda
Murojaah: Ust. Aris Munandar hafidzahullah

***
Artikel muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Umi Farikhah

Umi Farikhah

Artikel Terkait

Lafadz-lafadz yang Ringan di Lidah

oleh Ummu Ziyad
21 Juni 2009
67

Penulis: Ummu Ziyad Muroja'ah: Ust. Aris Munandar Banyak kata...keluar dari lisan kita. Tapi entah berapa yang mengeluarkan sepatah dua patah...

Doa agar Dikaruniai Anak

oleh Athirah Mustajab
2 April 2014
1

Anak … Setiap pasangan yang telah menikah akan mendamba kehadiran anak. Keceriaan, kepolosan, dan doa tulus dari bibir mungil mereka....

Kecintaan dan Kerinduan Seorang Ibu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
30 Juni 2018
0

Ibu  yang bertaqwa dan shalihah akan selalu mencintai anak-anaknya, merindukannya ketika jarak memisahkan mereka bahkan sering kali ia memiliki harapan...

Artikel Selanjutnya

Berlindungnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dari Lima Perkara (2)

Komentar 31

  1. Opi says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum
    Jazakillahu khoiron artikelnya.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      wa’alaykumussalam warohmatulloh wabarokatuh. wa jazakillahu khayran.

      Balas
  2. Opi says:
    15 tahun yang lalu

    Ouw saya share ya

    Balas
  3. anna says:
    15 tahun yang lalu

    Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuhu.
    Afwan,ana copy artikelnya yah??!!
    Jazaakumulloohu Khoiron…^^v

    Balas
  4. Abu Hudzaifah says:
    15 tahun yang lalu

    Bismillaah.
    Izin share ya, Jazaakunnalaahu khayr.

    Balas
  5. Akhwat says:
    15 tahun yang lalu

    Jika Rosulullah saja, pribadi yang ma’sum, senantiasa membentengi dirinya dengan do’a tersebut, maka apalagi kita yang sama sekali tidak memiliki jaminan terbebas dari kesalahan.

    Tapi ana mau nanya, bolehkah do’a tersebut dibaca diluar shalat??

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @akhwat

      Doa tersebut boleh dibaca di luar shalat. Akan tetapi jika dikhususkan hal waktu/tempat/jumlah tanpa ada dalilnya (misal dia mengkhususkan membaca doa tersebut setelah selesai shalat 3x) maka hal ini menjadi terlarang. wallahu a’lam

      Balas
  6. M Hafiz says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdulillah, terima kasih artikelnya
    semoga kita senantiasa dapat meniru yang dicontohkan rosululloh

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @ Opi
      silakan

      @ anna
      wa’alaykumussalam warohmatulloh wabarokatuh. silakan, ukhti. wa jazakillahu khayran

      @ Abu Hudzaifah
      silakan. wa jazakallohu khayran

      @ M Hafiz
      aamiiin

      Balas
  7. yeyen says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdullillah terjawablah keraguanku selama ini, krn doa’ tersebut sudah saya pelajari dari buku A.Hassan (Persatuan Islam)dan saya amalkan, ternyata sesuai dengan tuntunan rasulullah

    Balas
  8. ummu mufidah says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum, izin copy ya, jazakillah khoir.

    Balas
  9. Medina says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum Wr Wb.

    Jazakillahu khoiron artikelnya.
    Ana boleh bertanya, apakah dosa yg telah seseorang perbuat dahulunya akan diampuni oleh Allah SWT setelah org tersebut bertaubat? Dan apakah org tersebut tetap mendapatkan azab dari dosanya tsb walaupun org tersebut sdh bertaubat?

    Jazakillahu khoiron

    Balas
  10. Lely says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum…izin share ya?
    Jazakillahu khoiron..

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      V@ Ummu Mufidah
      Wa’alaikumussalam warahmatullah..
      Silahkan Ukhti

      @Medina
      Wa’alaikumussalam
      seorang hamba wajib beristighfar (meminta ampun) dan bertaubat atas dosa-dosanya dengan penuh harapan akan dihapuskannya dosa tsb,karena Allah berjanji akan mengampuni semua dosa slama hamba tersbeut benar2 bartaubat. dan juga dengan penuh rasa takut terhadap adzab yang Allah ancamkan. Jadi harus terkumpul pada diri seseorang rasa khauf(takut akan adzab Allah) dan raja'(harapan agar dosa2nya terampuni). Allahua’lam

      @Ukhti Lely
      Wa’alaikumussalam,silahkan dishare Ukh..

      Balas
  11. herinda says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum..
    ijin untuk share..
    jazakumulloh khairan katsiran untuk artikel yang sangat bermanfaat. ini

    Balas
  12. aris setiyono says:
    15 tahun yang lalu

    …Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal, belum diuraikan ustad, Jazaakumulloohu Khoiron

    Balas
  13. orang awam says:
    15 tahun yang lalu

    sungguh sngt berarti sekali bagi saya artikelnya …. Terimakasih

    Balas
  14. Ovik Purwasih says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdulillah…artikel ini sangat bermanfaat,,terima kasih banyak…

    Balas
  15. Fatma says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanallah, semoga Allah senantiasa berada diantara hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Membukakan pintu magfira dan Rahmatnya utk kt smua.

    Sukron Afwan, artikelx sangat bermanfaat…
    ^_^

    Balas
  16. iwan sudrajat says:
    15 tahun yang lalu

    Afwan?ana numpang izin copy paste artikelnya

    syukron…

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @ al-akh iwan sudrajat

      silakan

      Balas
  17. dokter Amin Nganjuk says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum. Mohon untuk takhrij haditsnya dilengkapi, misalnya dituliskan nama kitab dan no haditsnya supaya nilai ilmiyahnya lebih baik. Insya Allah kami juga lebih enak untuk mengkopi dan menyebarkan lagi… Semoga masukan ini diterima. Baarokallohu fiik..

    Balas
  18. ulfah says:
    15 tahun yang lalu

    jazakumullah taushiyahnnya, izin copy ya? syukran

    Balas
  19. niyah says:
    15 tahun yang lalu

    assalamualaikum,saya ingin bertanya bagaimana kata menjauhi dan menghilangkan sifat riya.terima kasih

    Balas
  20. wiwit purramaranti says:
    15 tahun yang lalu

    sukron atas infonya, semoga bermanfaat bg kita semua.. tuk lbh bnyk memperbaiki diri… agar selamat dunia dan akhirat…amin

    Balas
  21. Gadis says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum… izin copas ya.
    syukron..

    Balas
  22. eka says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamualaikum,
    izin copy ya,semoga ilmunya bermanfaat bagi yg membaca..

    Balas
  23. Azis Lestari says:
    14 tahun yang lalu

    Izin share artikel

    Balas
  24. anton fauzi says:
    13 tahun yang lalu

    Manusia mau diatur dengan hukum ALLAH kebanyakan pADA SAAT MELAHIRKAN dan pada saat kematian saja ,pada saat hidupnya tidak mau diatur dg hukum2 ALLOH ,lebih memilih menikmati hukum THOGHUT(hukum buatan manusia yg bertentangan dg ALQURAN dan HADIS)sep:DEMOKRASI,SEKULERISME,PLURALISME,KAPITALISME dll

    Balas
  25. Bang Uddin says:
    11 tahun yang lalu

    izin copas

    Balas
  26. jadipintar.com says:
    10 tahun yang lalu

    Semoga kita bisa dan terus dikuatkan untuk mencontoh ucapan dan amalan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aalihii wa shahbihii ajma’in, amin.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.