Membongkar kesesatan “Wahabi” (?)
Fitnah Wahabiyyah ini memang bergelombang bak gelombang samudera, silih berganti tuduhan dan cacian yang seakan tidak pernah ada habisnya.
Demi Allah, sebetulnya mengurus permasalahan ini terlalu memalingkan kita dari ilmu-ilmu yang masih banyak yang belum kita pelajari. Namun, ketika kita melihat fitnah ini sudah begitu merata dan merajalela karena ditiupkan oleh orang-orang yang memang hatinya dipenuhi rasa kebencian terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, maka tak mengapa kalau pada kali ini, kita akan membahas tentang “Hakikat dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan apakah ada hubungannya antara dakwah beliau terhadap firqah Wahabi?”
Banyak di antara orang-orang yang menuduh ‘Wahabi’, tetapi ketika mereka ditanya tentang sejarah siapa Wahabi? Bagaimana Wahabi? Kapan munculnya Wahabi? Mereka memberikan jawaban-jawaban yang aneh sekali, tidak ilmiah dan otentik, bahkan jawaban tersebut hanya berasal dari “kata anu, kata anu…”
Padahal perkara tuduh-menuduh itu bukanlah suatu perkara yang ringan di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Ketika kita menuduh orang, lalu kita salah dalam menuduh, maka tuduhan tersebut akan kembali kepada kita. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Saya salah dalam memaafkan itu lebih saya sukai daripada saya salah dalam memberikan sanksi.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, ‘Hai orang kafir,’ maka kata itu akan menimpa salah satunya. Jika benar apa yang diucapkan, (berarti orang yang dituduh menjadi kafir); jika tidak, maka tuduhan itu akan menimpa orang yang menuduh.” (HR. Muslim)
Siapa Wahabi? Bagaimana sejarah Wahabi?
Suatu sejarah yang perlu diluruskan. Sesuatu yang perlu kita ketahui bahwa kata “Wahhabi” berasal dari “Wahhab” dan “i”. Dalam bahasa Arab, “i” tersebut merupakan ya’ nisbah: huruf ya` yang menunjukkan penisbatan, artinya dinisbahkan kepada “Wahhab” dan “Al-Wahhab” adalah salah satu dari nama-nama Allah ‘Azza wa Jalla.
Itu sebatas makna dari sisi bahasa saja. Sekarang, siapakah Wahabi dan kapankah munculnya?
Di antara fatwa ulama Ahlussunnah:
Imam Al-Winsyarisi pernah menyebutkan fatwa Imam Al-Lakhmi (Salah Satu Ulama Ahlussunnah) dalam kitabnya “Al-Mi’yar Al-Mu’rib fi Fatawa Ahli Al-Maghrib” bahwasanya Imam Al-Lakhmi menyesatkan Firqah Wahhabiyyah.
Al-Wansyarisi menyebutkan, “Imam Al-Lakhmi pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun membangun sebuah masjid, bagaimana hukum salat di dalamnya?
Maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab, ‘Firqah Wahabiyyah adalah firqah Khawarij yang sesat, semoga Allah menghancurkan mereka, masjidnya wajib untuk dihancurkan dan wajib untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum muslimin’.” [1]
Akan tetapi, pertanyaan besar buat sang penuduh Salafiyyiin sebagai Wahabi yang sesat, “Siapakah Wahabi yang dimaksud oleh Imam Al-Lakhmi di atas?” Mari kita lihat kembali kepada lembaran sejarah.
[Bersambung]
—-
Artikel Muslimah.or.id
Sumber: Ditranskrip dari rekaman kajian “Membongkar Kesesatan Wahhabi” bersama Ustadz Abu Yahya Badrusalam hafizhahullah.
Sumber lain: http://www.alamiry.net/2013/11/membersihkan-pakaian-salaf-dari-tuduhan.html
Catatan kaki:
[1] Fatwa Al-Lakhmi ini disebutkan oleh Al-Winsyarisi dalam kitabnya, Al-Mi’yar Al-Mu’rib fi Fatawa Ahli Al-Maghrib, 11: 168.