Berapa kali kita salat wajib dalam sehari?
Serempak semua akan menjawab ada 5 waktu dalam sehari. Jika dijumlahkan, ada 17 rakaat salat wajib. Berapa kali kita berwudu dalam sehari? Boleh jadi sebagian menjawab 5 kali, 4 kali, atau hanya sekali. Itulah aktivitas ibadah wajib yang sehari-hari rutin kita laksanakan.
Namun sudahkah kita menimbang, memikirkan, dan meneliti keadaan ibadah tersebut? Apakah telah sesuai syariat yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Al-Qur’an dan As-Sunnah)?
Coba kita tengok rutinitas ibadah wajib tersebut. Karena amalan seseorang diterima jika memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan dalam sabdanya,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan..” (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga sabda beliau,
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
Amalan diterima karena memenuhi dua syarat di atas.
Maka begitu pentingnya menuntut ilmu agama. Untuk mengetahui salat yang tepat, wudu yang sesuai, puasa yang benar, dan ibadah yang sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena terkadang, kegiatan yang rutin cenderung diremehkan sebagian orang dan perhatian untuk mengoreksi amalan tersebut masih kurang.
Sungguh benar jika dikatakan bahwa ‘ilmu itu sebelum berkata dan beramal’. Karena perkataan dan amalan tidak akan benar dan diterima, sehingga perkataan dan amalan tersebut mencocoki tuntunan syariat. Dan manusia tidaklah mungkin mengetahui bahwa amalnya mencocoki syariat kecuali dengan ilmu (belajar).
Semoga amalan rutin yang kita lakukan tidak menjadi amalan yang ilmunya justru terluputkan untuk kita cari. Semoga Allah memudahkan kita dalam menuntut ilmu agama ini demi memperbaiki rutinitas ibadah wajib kita.
***
Penyusun: Labiqotul Fatiyasani
Artikel Muslimah.or.id