Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Salahkah Membiasakan Diri Berbahasa Arab?

Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA. oleh Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA.
12 September 2014
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Ada sebagian orang yang mengatakan, “Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk ‘aku’ jadi ‘ana’, ‘sampeyan’ jadi ‘antum’, ‘sedulur’ jadi ‘akhi’… Kita pertahankan milik kita, kita harus serap ajarannya, tapi bukan budaya Arabnya.“

Kita katakan:

Pertama: Dalam masalah budaya, tidak mengapa kita menyerap budaya bangsa lain, selama budaya itu bermanfaat bagi kita dan tidak menyelisihi ajaran Islam dan nilai-nilainya.

Kedua: Bahkan kita harus mengganti sebagian budaya kita, bila memang menyelisihi Islam dan nilai-nilainya. Lihatlah bagaimana dahulu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– berjuang keras untuk mengubah budaya-budaya Arab yang menyelisihi prinsip risalah Islam yang dibawa beliau.

Ketiga: Tentang menyerap bahasa asing, itu juga sudah sangat lazim di lisan masyarakat kita… I love you, oke, leadership, yes, no, well, sorry, problem, amazing, sorry, thank you, please, dan seterusnya, adalah rentetan kata yang banyak digunakan masyarakat kita tanpa ada pengingkaran yang berarti. Jika itu TIDAK diingkari, mengapa ketika obyek serapannya bahasa Arab diingkari?! Bukankah yang lebih pantas adalah sebaliknya, karena bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih Allah untuk kitab suci yang paling agung, dia juga bahasa yang Allah pilih untuk Nabi yang paling mulia.

Keempat: Jika kita memperhatikan syariat Islam secara menyeluruh, kita akan menemukan isyarat dari Allah, bahwa Dia menghendaki agar bahasa Arab bisa menyebar dan membumi bersama Islam. Lihatlah bagaimana bahasa Al-Qur’an tidak boleh diganti dengan bahasa lain, bahasa salat tdk boleh diganti dengan bahasa lain, dan bahasa zikir-zikir yang sangat banyak tidak boleh diganti dengan bahasa lain. Lihat pula bagaimana Allah menghendaki sumber-sumber utama ilmu-ilmu Islam menggunakan bahasa Arab, sehingga untuk mempelajarinya harus paham bahasa Arab dengan baik.

Donasi Muslimahorid

Kelimah: Sangat wajar bila lisan kita terbawa oleh kebiasaan, orang yang biasa belajar bahasa Arab, atau hidup di Arab; lisannya akan terbawa dengan kebiasaannya… Begitu pula orang yang biasa belajar bahasa Barat, atau hidup di sana; lisannya juga akan terbawa dengan kebiasaannya. Dan yang lebih mengherankan lagi, di sekeliling kita banyak sekali budaya barat yang diserap oleh masyarakat, semisal: pakaian ketat, rok mini, pacaran, dansa, dan seterusnya, tapi seringkali tidak diingkari… Sebaliknya, ketika ada yang bercadar, berjenggot, memakai jilbab besar, menjaga pandangan, rajin ke masjid, dan seterusnya, malah diingkari, digunjing, dan dipersoalkan. Wallahul musta’an.

Kesimpulannya, perkataan di atas sangat tidak obyektif, diskriminatif terhadap bahasa Arab, dan sangat tidak pantas diucapkan oleh orang yang cinta kepada Islam, Al-Qur’an, dan Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam-.

Wallahu Ta’ala a’lam.

—

Penulis: Ust. Musyafa Ad-Darini Lc., MA.

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA.

Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA.

Alumni S1 Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, Fakultas Syari’ah. S2 di Universitas yang sama, jurusan Ushul Fikih. Mahasiswa S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Artikel Terkait

Indonesia Darurat Wahabi?

oleh Muslimah.or.id
18 November 2015
0

Siapakah Wahhabi yang dimaksud oleh Imam Al-Lakhmi? Mari kita lihat kembali kepada lembaran sejarah..

Kiat-Kiat Menuntut Ilmu

oleh Ummu Sa'id
14 Desember 2012
16

Segala puji bagi Allah, selawat serta salam kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya. Amma ba’du. Manusia lebih mulia dari pada makhluk...

Haramnya Tindakan Teror

oleh Umi Farikhah
27 April 2011
7

Untuk kesekian kalinya, negeri ini digemparkan dengan bom bunuh diri. Yang lebih mengenaskan lagi, bom bunuh diri kali ini dilakukan...

Artikel Selanjutnya

Lebih Baik Tidak Menggunakan Pil Pencegah Haid Selama Haji

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.