Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Jadilah Orang Tua Idaman

Muslimah.or.id oleh Muslimah.or.id
17 Agustus 2015
di Keluarga dan Wanita
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Bersahabatlah dengan anak Anda
  • Cinta dan pendidikan
  • Perintah tegas namun tenang
  • Hal yang diperlukan adalah kasih sayang

Ketika orang tua menginginkan anak agar menjadi anak yang diidam-idamkan baginya, sudahkah mereka menjadi orang tua idaman bagi anak-anaknya? Lalu bagaimanakah tips-tips menjadi orang tua idaman itu? Berikut ini dijelaskan beberapa tips, di antaranya:

Bersahabatlah dengan anak Anda

Untuk menjalin ikatan persahabatan dengan anak, seorang ayah memerlukan kasih sayang dan penghormatan sang istri. Istri salihah adalah istri yang membuat anak-anaknya merasakan keagungan ayah mereka, membiasakan mereka untuk menghormati dan mencintainya, menegaskan perasaan di dalam jiwa mereka bahwa ayah mereka memiliki keutamaan dan sifat-sifat indah.

Ia berkata pada anaknya, “Pegang teguh akhlak ini karena akhlak ini membuat ayahmu senang, dan jauhi akhlak itu karena membuat ayahmu marah.” Saat itu, anak merasakan keagungan akhlak sang ayah.

Jika Anda ingin menjalin ikatan persahabatan dengan anak, Anda harus tahu bahwa mulutnya lebih sadar dari akalnya. Kardus permen baginya lebih baik dari buku baru, baju indah lebih ia suka dari pada tutur kata indah.

Cinta dan pendidikan

Mendidik tidak akan bisa berjalan tanpa cinta. Anak-anak yang merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang yang mendidik akan tertarik ke arahnya dan mendengar kata-katanya dengan telinga dan hati.

Donasi Muslimahorid

Untuk itu, kedua orang tua harus berusaha sekuat tenaga untuk mencintai anak-anak, dan jangan melakukan apapun yang membuat anak-anak membenci mereka, seperti menghina, sering memberi hukuman, mengabaikan, membatasi kebebasan anak, dan tidak menuruti keinginan-keinginan mereka yang dibolehkan secara syar’i. Ketika terpaksa harus memberikan hukuman pun, orang tua harus melakukannya dengan bijak, agar cinta yang tanpanya pendidikan tidak berjalan, tidak hilang.

Cinta bukan berarti anak berkuasa di rumah dan sekolah serta boleh melakukan apapun yang diinginkan tanpa aturan. Ini bukan cinta namanya. Tapi kelemahan dan keruntuhan. Cinta Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam terhadap para sahabat tidak menghalangi beliau untuk membebankan kewajiban-kewajiban kepada mereka dan menggiring mereka ke medan jihad. Bahkan, beliau shallaallahu ‘alaihi wasallam menghukum sahabat yang berbuat dosa dan menyimpang dari batasan-batasan Islam. Ini semua tidak melemahkan cinta para sahabat kepada Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam, bahkan semakin meningkatkan cinta dan ketaatan mereka kepadanya.

Suatu ketika, seorang anak di sebuah sekolah TK mengungkapkan rasa tidak senang dan tidak suka terhadap pergantian guru dengan cara pingsan. Tapi keadaan segera membaik karena seorang guru mendekap dan menciumnya. Ia membuatnya merasa bahwa dirinya adalah anak yang dicintai, dan tidak akan ada lagi pergantian guru.

Perintah tegas namun tenang

Setiap perintah kepada anak harus disampaikan dengan tegas, tapi juga menyelipkan kesiapan orang tua untuk membantunya. Ketika ia memainkan banyak sekali mainan di kamar hingga berantakan, ibu bisa berkata, “Mari kita rapikan mainanmu bersama-sama.” Saat itu ibu mulai merapikan mainan, dan anak akan segera membantu ibu.

Kita sering melihat anak diam tak bergeming, bahkan menangis dan teriak kala disuruh ibunya dengan nada ancaman agar mencuci tangan atau masuk kamar mandi. Namun andai anak menerima perintah dengan kata-kata lembut dan tenang, ia akan menerima perintah dengan sangat tenang.

Semakin anak didesak, ia akan semakin membangkang dan tidak berkeinginan untuk menjalankan pekerjaan yang diperintahkan kepadanya.

Hal yang diperlukan adalah kasih sayang

Ingatlah bahwa anak memerlukan sentuhan kasih sayang ibu dan ayahnya. Ingatlah hadits-hadits yang menuturkan bagaimana Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam mengusap kepala anak-anak dengan tangan beliau. Disebutkan dalam hadits shahih riwayat An-Nasa’i dari Anas –radhiyallahu ‘anhu– bahwa ia berkata, “Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam mengunjungi kaum Anshar, mengucapkan salam kepada mereka, dan mengusap kepala mereka.”

Ketika anak Anda bangun pada pagi hari, jangan ragu untuk mengusap kepalanya. Sebelum ia pergi meninggalkan rumah menuju taman kanak-kanak atau sekolah, dekaplah ke dada Anda dengan kasih sayang. Ketika ia pulang, ciumlah dan tepuk-tepuklah punggungnya sambil menanyakan apa yang ia lakukan di sekolah selama seharian.

Sebelum anak tidur pada malam hari, dekaplah ke dada Anda dan ciumlah ia.

Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam biasa bercanda dengan anak-anak dan menyayangi mereka. Hal ini beliau lakukan terhadap cucu-cucu beliau dan anak-anak para sahabat.

Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu– meriwayatkan bahwa Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam mencium Hasan bin Ali –radhiyallahu ‘anhu–. Saat itu Aqra’ bin Habis At-Tamimi duduk di dekat beliau. Ia berkata, “Aku punya sepuluh anak. Aku tidak pernah mencium seorang pun di antara mereka.”

Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam menatap ke arahnya lalu bersabda, “Siapa tidak menyayangi, ia tidak disayang.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Mu’awiyah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Siapa yang punya anak, bersikaplah layaknya anak untuknya.”

Sejumlah orang pedalaman datang menemui Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya, “Apakah kalian mencium anak-anak kalian?”

“Ya,” jawab beliau.

Mereka lantas berkata, “Tapi kami, demi Allah, tidak mencium (anak-anak).”

Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda, “Apa yang bisa aku lakukan jika Allah telah mencabut kasih sayang dari hati kalian.” (HR. Ahmad, 6: 70)

***

Artikel Muslimah.or.id

Sumber: Diketik ulang dari buku terjemahan ‘Modern Islamic Parenting: Cara Mendidik Anak Masa Kini dengan Metode Nabi’ (Judul asli “Kaifa Turabbi Abnaa’aka fii Haadzaz Zamaan?”), karya Dr. Hassan Syamsi.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Muslimah.or.id

Muslimah.or.id

Artikel Terkait

Memperbaiki Rumah Tangga

Memperbaiki Pilar-Pilar di Dalam Rumah Tangga (Bag. 3)

oleh Rizki Megasari
28 Oktober 2024
0

Memilih pasangan yang baik (lanjutan) Saudariku yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala. Sebelum kita menikah, hendaknya kita meneliti calon pasangan kita...

Penyakit ‘Ain Dan Coret Mata

oleh Yulian Purnama
26 Agustus 2020
7

Solusi untuk menghindarkan diri dan keluarga dari penyakit 'ain adalah menjauhkan diri dari sifat pamer, baik pamer harta maupun pamer...

Menikahlah, Engkau Akan Dapatkan Semua Keutamaan Ini!

oleh Yulian Purnama
1 Maret 2019
2

Kepada para pemuda dan pemudi kaum Muslimin serta orang-orang yang masih sendirian, hendaknya segeralah menikah.

Artikel Selanjutnya

Keutamaan Menangis Karena Allah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.