Tanya:
السؤال: رجل خطب امرأة، وهذه المرأة يُعرف عنها أن فيها عيباً خَلقياً، ولكن هذا العيب مستتر ليس بيِّن، وهذا العيب يرجى برءه كالبرص والبهق، فهل يُخبر الخاطب؟
Ada lelaki yang meminang wanita. Sementara wanita ini diketahui memiliki cacat fisik, hanya saja, tersembunyi dan tidak jelas, dan bisa diupayakan sembuh, seperti panu atau kadas. Apakah si peminang perlu diberi tahu?
Jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin –rahimahullaahu– :
إذا خطب الإنسان امرأة وفيها عيب مستتر، ومن الناس من يعلمه، فإن سأل الخاطب عنها وجب عليه البيان وهذا واضح، وإن لم يسأل فإنه يخبره بذلك؛ لأن هذا من باب النصيحة، ولا سيما إذا كان مما لا يرجى زواله، وأما ما كان مما يرجى زواله فهو أخف، ولكن هناك أشياء قد تزول ولكن ببطء كالبرص مثلاً إن صح عنه أنه يزول، فأنا إلى الآن ما علمت أنه يزول، فيفرق بين ما يرجى زواله عن قرب وما يرجى زواله عن بُعد.
Jika ada seseorang yang meminang wanita, sementara dalam dirinya terdapat cacat yang tersembunyi, dan diantara tetangga ada yang mengetahuinya, maka jika orang yang melamar tadi tanya, wajib dijelaskan. Hukum ini jelas.
Jika dia tidak bertanya, sebaiknya dia diberi tahu. Karena ini bagian dari sikap baik kepadanya. Terlebih untuk sakit yang sangat sulit disembuhkan.
Jika sakitnya bisa disembuhkan, masalahnya lebih ringan. Terkadang ada yang bisa disembuhkan tapi lambat, seperti kadas – Jika benar penyakit ini bisa sembuh – karena saya hingga kini belum pernah melihat bisa sembuh.
Intinya perlu dibedakan antara yang bisa disembuhkan dalam waktu dekat dan yang bisa disembuhkan dalam waktu lama.
(Liqa’at Bab al-Maftuh, Volume 5, no. 23)
—-
Penerjemah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel www.muslimah.or.id