Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
    • All
    • Adab dan Doa
    • Akhlak dan Nasehat
    • Nasehat Ulama
    • Pojok Hikmah
    • Tazkiyatun Nafs
    Sederhanakan Urusan Duniamu

    Sederhanakan Urusan Duniamu

    Mengapa Hati Dilanda Gundah?

    Mengapa Hati Dilanda Gundah?

    Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

    Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

    Adab Terhadap Hewan, bag. 2

    Adab Terhadap Hewan, bag. 2

    Adab Terhadap Hewan, bag. 1

    Adab Terhadap Hewan, bag. 1

    Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

    Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

    Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

    Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

    Tanda Diterimanya Amal Saleh

    Tanda Diterimanya Amal Saleh

    Mintalah Bimbingan Sebelum Berdoa

    Mintalah Bimbingan Sebelum Berdoa

  • Fikih dan Muamalah
    • All
    • Fikih
    • Hijab Syar'i
    • Ramadhan dan Ied
    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 2

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 2

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1

    Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

    Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

    Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

    Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

    Hukum Nikah Beda Agama

    Hukum Nikah Beda Agama

    Adakah Keutamaan Sedekah Jum’at?

    Adakah Keutamaan Sedekah Jum’at?

    Shalat Yang Tidak Khusyuk Sama Sekali, Apakah Batal?

    Shalat Yang Tidak Khusyuk Sama Sekali, Apakah Batal?

    Jika Anak Tidak Mau Shalat

    Jika Anak Tidak Mau Shalat

    Bolehkah Musafir Berpuasa Jika Tidak Merasa Berat?

    Bolehkah Musafir Berpuasa Jika Tidak Merasa Berat?

  • Keluarga
    • All
    • Keluarga dan Wanita
    • Kesehatan dan Pengetahuan Umum
    • Pendidikan Anak
    • Tahukah Engkau Saudariku?
    Cinta Lama Bubarkan Keluarga

    Cinta Lama Bubarkan Keluarga

    Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

    Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

    Wanita Kurang Akal dan Agamanya

    Wanita Kurang Akal dan Agamanya

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 3

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 3

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 2

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 2

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

    Senantiasa Mendoakan Kebaikan Untuk Anak

    Senantiasa Mendoakan Kebaikan Untuk Anak

    Dahsyatnya Peran Seorang Wanita

    Dahsyatnya Peran Seorang Wanita

    Memang Hak Suami Lebih Besar Dari Orang Tua, Tapi …

    Memang Hak Suami Lebih Besar Dari Orang Tua, Tapi …

  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
    • All
    • Adab dan Doa
    • Akhlak dan Nasehat
    • Nasehat Ulama
    • Pojok Hikmah
    • Tazkiyatun Nafs
    Sederhanakan Urusan Duniamu

    Sederhanakan Urusan Duniamu

    Mengapa Hati Dilanda Gundah?

    Mengapa Hati Dilanda Gundah?

    Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

    Status Hadits Larangan Bersuara Keras Bagi Wanita

    Adab Terhadap Hewan, bag. 2

    Adab Terhadap Hewan, bag. 2

    Adab Terhadap Hewan, bag. 1

    Adab Terhadap Hewan, bag. 1

    Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

    Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

    Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

    Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

    Tanda Diterimanya Amal Saleh

    Tanda Diterimanya Amal Saleh

    Mintalah Bimbingan Sebelum Berdoa

    Mintalah Bimbingan Sebelum Berdoa

  • Fikih dan Muamalah
    • All
    • Fikih
    • Hijab Syar'i
    • Ramadhan dan Ied
    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 2

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 2

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1

    Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Berdandan Bagi Wanita, bag. 1

    Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

    Apakah Orang Tua Boleh Mengambil THR Anak?

    Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

    Buka Puasa Dengan Kurma Yang Ganjil?

    Hukum Nikah Beda Agama

    Hukum Nikah Beda Agama

    Adakah Keutamaan Sedekah Jum’at?

    Adakah Keutamaan Sedekah Jum’at?

    Shalat Yang Tidak Khusyuk Sama Sekali, Apakah Batal?

    Shalat Yang Tidak Khusyuk Sama Sekali, Apakah Batal?

    Jika Anak Tidak Mau Shalat

    Jika Anak Tidak Mau Shalat

    Bolehkah Musafir Berpuasa Jika Tidak Merasa Berat?

    Bolehkah Musafir Berpuasa Jika Tidak Merasa Berat?

  • Keluarga
    • All
    • Keluarga dan Wanita
    • Kesehatan dan Pengetahuan Umum
    • Pendidikan Anak
    • Tahukah Engkau Saudariku?
    Cinta Lama Bubarkan Keluarga

    Cinta Lama Bubarkan Keluarga

    Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

    Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

    Wanita Kurang Akal dan Agamanya

    Wanita Kurang Akal dan Agamanya

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 3

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 3

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 2

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 2

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

    Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

    Senantiasa Mendoakan Kebaikan Untuk Anak

    Senantiasa Mendoakan Kebaikan Untuk Anak

    Dahsyatnya Peran Seorang Wanita

    Dahsyatnya Peran Seorang Wanita

    Memang Hak Suami Lebih Besar Dari Orang Tua, Tapi …

    Memang Hak Suami Lebih Besar Dari Orang Tua, Tapi …

  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Jan 2023 MUBK Jan 2023

Mengenal Syirik Ashghar (Syirik Kecil)

Muhammad Saifudin Hakim oleh Muhammad Saifudin Hakim
25 Mei 2015
Waktu Baca: 5 menit
3
Berbahagialah Dengan Tauhid
213
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Karena kebodohan kita, seringkali kita meremehkan perbuatan dosa tertentu padahal perbuatan tersebut sangat besar nilainya (dosanya) di sisi Allah Ta’ala. Di antara bentuk dosa yang seringkali luput dari perhatian kita adalah syirik ashghar. Beberapa bentuk syirik ashghar sangat berkaitan dengan amalan hati, sehingga mungkin tidak tampak secara nyata dalam bentuk amal lahiriyah yang bisa dilihat. Bisa jadi seseorang tanpa sadar terjatuh ke dalam syirik ashghar karena tidak memperhatikan ke manakah hatinya condong, kepada Allah atau kepada selain Allah? Kesyirikan adalah perbuatan dosa yang sangat samar dan tersembunyi. Bisa jadi kita telah terjerumus ke dalam perbuatan syirik tanpa kita sadari karena kebodohan kita sendiri. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,

الأَنْدَادُ هُوَ الشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ عَلَى صَفَاةٍ سَوْدَاءَ، فِي ظُلْمَةِ اللَّيْلِ

“(Menjadikan) ‘andaad’ [sekutu-sekutu] adalah berbuat syirik, (dosa) yang lebih samar daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan malam.” [1]

Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kami ingin menjelaskan sedikit tentang syirik ashghar , sehingga kita tidak serta merta meremehkan bentuk dosa yang satu ini. [2]

Syirik Akbar vs Syirik Ashghar

Syirik kepada Allah Ta’ala dibagi menjadi dua macam, yaitu syirik akbar dan syirik ashghar. Syirik akbar adalah perbuatan syirik yang mengeluarkan seseorang dari agama Islam, menghapuskan seluruh amal, dan pelakunya kekal di neraka. Sedangkan syirik ashghar, maka tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam, meskipun mengurangi derajat tauhid seseorang. Syirik ashghar hanya menghapus amal yang tercampur dengan syirik ashghar tersebut (bukan semua amal) dan tidak terancam kekal di neraka.

Adapun pengertian syirik ashghar, maka terdapat dua pendapat di kalangan para ulama. Pendapat pertama, syirik ashghar adalah segala sesuatu yang disebut dengan istilah syirik oleh dalil-dalil syariat, namun terdapat juga dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu tersebut tidak termasuk ke dalam syirik akbar. Contohnya, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah berbuat syirik.” [3]

Yang dimaksud dengan syirik dalam hadits tersebut adalah syirik ashghar, karena terdapat dalil lain yang menunjukkan bahwa semata-mata bersumpah dengan selain Allah Ta’ala tidaklah mengeluarkan seseorang dari agama Islam.

Pendapat kedua, syirik ashghar adalah setiap sarana atau jalan menuju syirik akbar, meskipun syariat tidak menyebutnya dengan istilah syirik [4]. Contohnya, seseorang bersandar kepada sesuatu sebagaimana dia bersandar kepada Allah Ta’ala, akan tetapi dia tidak menjadikan sesuatu tersebut sebagai sesembahannya. Maka ini adalah syirik ashghar, karena penyandaran hati ini –yang persis dengan bersandarnya hati kepada Allah Ta’ala- pada akhirnya akan menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam syirik akbar.

Definisi yang kedua ini lebih luas daripada definisi yang pertama karena pendapat pertama tidak memasukkan suatu perbuatan sebagai kesyirikan kecuali jika terdapat dalil yang menyebutkan bahwa perbuatan tersebut adalah syirik, sedangkan pendapat ke dua menjadikan seluruh perbuatan yang merupakan sarana kesyirikan (menuju syirik akbar) sebagai syirik ashghar.

Apakah Syirik Ashghar mungkin Diampuni Tanpa Taubat?

Lalu, di antara kedua bentuk syirik tersebut, manakah yang tidak diampuni apabila seseorang tidak bertaubat sampai meninggal dunia?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa dosa syirik tidak diampuni oleh Allah Ta’ala apabila seseorang tidak bertaubat sampai meninggal dunia, meskipun syirik ashghar. Hal ini karena termasuk dalam kandungan firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang tingkatannya lebih rendah dari (syirik) itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisa’ [4]: 48).

Menurut beliau rahimahullah, “dosa syirik” dalam firman Allah Ta’ala tersebut bersifat umum, mencakup baik syirik akbar maupun syirik ashghar. Akan tetapi, sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dosa syirik” dalam ayat tersebut adalah syirik akbar. Adapun syirik ashghar, maka ada kemungkinan diampuni karena tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Hal ini karena seluruh dosa yang tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam statusnya terserah pada kehendak Allah Ta’ala. Jika Allah Ta’ala menghendaki, akan diampuni. Dan jika Allah Ta’ala menghendaki, tidak akan diampuni. [5]

Meskipun demikian, pelaku syirik ashghar berada dalam bahaya yang amat nyata karena tingkatan dosa syirik ashghar tersebut “lebih besar” daripada dosa besar yang paling besar (akbarul kabaa-ir), seperti mencuri, berzina, membunuh, dan lain-lain. Apalagi jika dosa syirik ashghar itu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Oleh karena itu, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

لأَنْ أَحْلِفَ بِاللهِ كَاذِباً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَحْلِفَ بِغَيْرِهِ صَادِقاً

“Bersumpah bohong dengan menyebutkan nama Allah lebih aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebutkan nama selain-Nya.” [6]

Hal ini karena dosa bersumpah dengan selain Allah Ta’ala (yang termasuk syirik ashghar) lebih berat dosanya daripada dosa berbohong (sumpah palsu). Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan bentuk dosa yang satu ini (syirik ashghar), bahkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah syirkul ashghar (syirik kecil).” Maka para shahabat bertanya, ”Apa yang dimaksud dengan syirkul ashghar?” Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,“Ar-riya’.” [7]

Di antara bentuk usaha yang harus kita lakukan adalah dengan mempelajari rincian dosa syirik ashghar sehingga kita senantiasa waspada dan tidak terjerumus ke dalamnya. [8]

 

Catatan kaki:

[1] Tafsir Ibnu Katsir, 1/196.

[2] Pembahasan ini disarikan dari Al-Qoulul Mufiid, 1/206-208.

[3] HR. Abu Dawud no. 3251. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahaih wa Dha’if Sunan Abu Dawud.

[4] Pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah dalam kitab Al-Qoulus Sadiid, hal. 24.

[5] Di antara kesalahpahaman yang tersebar di masyarakat awam adalah bahwa ketika seseorang melakukan syirik akbar, maka tidak akan pernah diampuni oleh Allah Ta’ala meskipun bertaubat sebelum meninggal dunia dengan berdalil surat An-Nisa’ ayat ke-48 di atas. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena ayat di atas hanya berlaku pada dosa syirik yang dibawa mati. Adapun jika seseorang berbuat syirik akbar, kemudian menyadari dan bertaubat kepada Allah Ta’ala, maka baginya berlaku ayat berikut ini,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53).

Ayat ini dengan tegas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala mengampuni semua jenis dosa, termasuk dosa syirik akbar, jika bertaubat sebelum meninggal dunia.

[6] HR. Abdur Razaq (VIII/15929). Disebutkan pula oleh Al-Haitsami di dalam Al-Majma’ (IV/177). Al-Haitsami berkata,”Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani di dalam Al-Kabir, dan rijalnya shahih”.

[7] HR. Ahmad no. 27742.

[8] Artikel ini disarikan dari buku penulis yang berjudul: “Kesaktian Batu Ajaib, Bukti Runtuhnya Aqidah Umat” yang diterbitkan oleh Maktabah Al-Hanif, Yogyakarta tahun 2010]

 

Penulis: dr. M. Saifudin Hakim, MSc.

Artikel Muslimah.Or.Id

🔍 Artikel Islami Tentang Cinta, Puisi Untuk Suami Yang Jauh, Membaca Al Quran Ketika Haid, Doa Agar Orang Masuk Islam, Iman Kepada Malaikat Adalah, Derita Istri Dimadu, Arti Dunia Fana, Lauh Mahfuzh, Konsultasi Suara Islam, 12 Azab Meninggalkan Sholat

Tags: akidahAqidahPilihanSyiriksyirik kecilTauhid
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muhammad Saifudin Hakim

Muhammad Saifudin Hakim

Artikel Terkait

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Desember 2022
0

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi...

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
3 Desember 2022
0

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula)...

Artikel Selanjutnya
Perayaan Natal dan Aqidah Al-Wala’ wal Al-Bara’ yang Dianggap Usang (1)

Perayaan Natal dan Aqidah Al-Wala’ wal Al-Bara’ yang Dianggap Usang (1)

Komentar 3

  1. nkurnia says:
    8 tahun yang lalu

    Astagfirallah; smoga kita senantiasa terhindar dari dosa syirik ashghar, marilah mulai detik ini kita niatkan segalanya hanya untuk Allah SWT semata, dan memang ketika manusia yang sblumnya tidak beriman kemudian memeluk islam, mereka diampuni dosanya oleh Allah SWT, mereka suci sebagaimana bayi yang baru terlahir, untuk itu kita tidak perlu mencela orang atas keburukan yang di perbuatnya karena boleh jadi sebelum ajalnya orang tersebut telah bertaubat & Allah mengampuni dosa-dosanya, karena yang terpenting adalah bukan kita saat ini namun bagaimana esok ketika akhir hayat kita, apakah kita dalam keadaan beriman? Smoga kita senantiasa istiqomah di jalan-Nya…amien

    Balas
  2. Ping-balik: 7 Faktor Kegagalan Dalam Ruqyah | | Perawat Islam Dot Com
  3. reddo says:
    3 tahun yang lalu

    Izin save

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.