Nama beliau: Muhammad bin Abu Bakr bin Ayyub bin Sa’d az-Zur’i ad-Dimasyqi, bergelar: Syamsuddin, kunyahnya: Abu Abdillah. Beliau dilahirkan tahun 691 H di daerah Azru’, sebelah selatan Suriah. Dan meninggal tahun 751 H, di usia 60 tahun.
Mengapa Dikenal Ibnul Qoyyim?
Di Damaskus, terdapat madrasah yang dulu didirikan oleh Ibnul Jauzi (w. 597 H). Selanjutnya madrasah ini dikenal dengan sebutan Madrasah al-Jauziyah [??????? ???????]. Tepatnya di daerah Buzuriyah, dekat pasar gandum (salah satu pasar besar di Damaskus).
Ayah Ibnul Qoyim, yang bernama Abu Bakr bin Ayyub adalah pengurus (Qoyyim) madrasah tersebut dalam kurun waktu yang lama. Sehingga beliau dikenal dengan sebutan Qoyyim al-Jauziyah [??? ???????], pengurus madrasah al-Jauziyah.
Gelar inipun digunakan untuk menyebut keturunannya, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah [??? ??? ???????], putra pengurus madrasah al-Jauziyah. (Munadamah al-Athlal, Ibnu Badran).
Ibnu Qoyyim ataukah Ibnul Qoyyim?
Ketika kita hendak menyebut ‘pengurus madrasah al-Jauziyah’ maka kita tidak boleh mengatakan, Ibnul Qoyyim al-Jauziyah [??? ????? ?????????]. Karena al-Qoyyim di situ mudhaf terhadap al-Jauziyah, sehingga alif lam tidak dimunculkan. Sebagaimana kita tidak boleh menggatakan, Ibnul Mudir al-Madrasah [??? ?????? ???????], karena al-Mudir di situ mudhaf terhadap kata al-Madrasah, sehingga alif lam tidak dimunculkan.
Bagaimana yang benar?
Yang benar, kita tulis Ibnu Qoyyim al-Jauziyah [??? ??? ?????????], putra pengurus madrasah.
Dalam penulisan gelar, dibolehkan untuk menyingkat. Misal kata ”Rasulullah” [???? ????], utusan Allah, boleh disingkat dengan ”ar-Rasul”, [??????] artinya sang utusan. Di situ perlu ditambahkan alif lam [??], ketika kata Allah tidak disebutkan. Dan kita sudah paham, maksud sang utusan adalah utusan Allah. Tambahan alif lam dalam hal ini disebut alif lam ‘ahdiyah, alif lam yang menunjukkan untuk makna yang sudah dipahami pendengar.
Sebagai contoh kata baitullah [??? ????], rumah Allah. Jika disingkat, menjadi al-bait [?????], rumah tersebut. Dan kita sudah paham, yang dimaksud rumah itu adalah rumah Allah.
Qoyyim al-Jauziyah, pengurus madrasah al-Jauziyah. Jika hendak kita singkat, menjadi al-Qoyyim, artinya sang pengurus. Dan kita sudah paham, maksudnya adalah pengurus madrasah al-Jauziyah. Putra sang pengurus, kita tulis Ibnul Qoyyim. Jadi tidak perlu ditambahkan al-Jauziyah.
Kesimpulannya, tentang penulisan yang benar untuk nama Ibnul Qoyim ada 2,
- Ibnu Qoyyim al-Jauziyah
- Ibnul Qoyyim
Allahu a’lam
—
Penulis: Ust. Ammi Nur Baits
Artikel Muslimah.Or.Id
Bagaimana jika ada tambahan “rahimahullah”?
Bolehkah menuliskannya dengan “Ibnu Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah”?
Rahimahullah itu doa, boleh saja.
Ditambahkan kata “imam” bolehkah? Jadi “imam ibnu qayyim al-jauziyah”??