Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Ibnu Qoyyim Ataukah Ibnul Qoyyim?

Ammi Nur Baits, ST., BA. oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
7 Juli 2014
di Akhlak dan Nasihat
3
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Mengapa Dikenal Ibnul Qoyyim?
  • Ibnu Qoyyim ataukah Ibnul Qoyyim?
  • Bagaimana yang benar?

Nama beliau: Muhammad bin Abu Bakr bin Ayyub bin Sa’d az-Zur’i ad-Dimasyqi, bergelar: Syamsuddin, kunyahnya: Abu Abdillah. Beliau dilahirkan tahun 691 H di daerah Azru’, sebelah selatan Suriah. Dan meninggal tahun 751 H, di usia 60 tahun.

Mengapa Dikenal Ibnul Qoyyim?

Di Damaskus, terdapat madrasah yang dulu didirikan oleh Ibnul Jauzi (w. 597 H). Selanjutnya madrasah ini dikenal dengan sebutan Madrasah al-Jauziyah [??????? ???????]. Tepatnya di daerah Buzuriyah, dekat pasar gandum (salah satu pasar besar di Damaskus).

Ayah Ibnul Qoyim, yang bernama Abu Bakr bin Ayyub adalah pengurus (Qoyyim) madrasah tersebut dalam kurun waktu yang lama. Sehingga beliau dikenal dengan sebutan Qoyyim al-Jauziyah [??? ???????], pengurus madrasah al-Jauziyah.

Gelar inipun digunakan untuk menyebut keturunannya, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah [??? ??? ???????], putra pengurus madrasah al-Jauziyah. (Munadamah al-Athlal, Ibnu Badran).

Ibnu Qoyyim ataukah Ibnul Qoyyim?

Ketika kita hendak menyebut ‘pengurus madrasah al-Jauziyah’ maka kita tidak boleh mengatakan, Ibnul Qoyyim al-Jauziyah [??? ????? ?????????]. Karena al-Qoyyim di situ mudhaf terhadap al-Jauziyah, sehingga alif lam tidak dimunculkan. Sebagaimana kita tidak boleh menggatakan, Ibnul Mudir al-Madrasah [??? ?????? ???????], karena al-Mudir di situ mudhaf terhadap kata al-Madrasah, sehingga alif lam tidak dimunculkan.

Donasi Muslimahorid

Bagaimana yang benar?

Yang benar, kita tulis Ibnu Qoyyim al-Jauziyah [??? ??? ?????????], putra pengurus madrasah.

Dalam penulisan gelar, dibolehkan untuk menyingkat. Misal kata ”Rasulullah” [???? ????], utusan Allah, boleh disingkat dengan ”ar-Rasul”, [??????] artinya sang utusan. Di situ perlu ditambahkan alif lam [??], ketika kata Allah tidak disebutkan. Dan kita sudah paham, maksud sang utusan adalah utusan Allah. Tambahan alif lam dalam hal ini disebut alif lam ‘ahdiyah, alif lam yang menunjukkan untuk makna yang sudah dipahami pendengar.

Sebagai contoh kata baitullah [??? ????], rumah Allah. Jika disingkat, menjadi al-bait [?????], rumah tersebut. Dan kita sudah paham, yang dimaksud rumah itu adalah rumah Allah.

Qoyyim al-Jauziyah, pengurus madrasah al-Jauziyah. Jika hendak kita singkat, menjadi al-Qoyyim, artinya sang pengurus. Dan kita sudah paham, maksudnya adalah pengurus madrasah al-Jauziyah. Putra sang pengurus, kita tulis Ibnul Qoyyim. Jadi tidak perlu ditambahkan al-Jauziyah.

Kesimpulannya, tentang penulisan yang benar untuk nama Ibnul Qoyim ada 2,

  1. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah
  2. Ibnul Qoyyim

Allahu a’lam

—

Penulis: Ust. Ammi Nur Baits

Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ammi Nur Baits, ST., BA.

Ammi Nur Baits, ST., BA.

S1 Al Madinah International University

Artikel Terkait

Laksana Bidadari dalam Hati Suami 1 (Berhias Untuk Suami)

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
10 Januari 2011
38

Saudariku, Pada saatnya nanti kan tiba, engkau akan menjadi istri -Insya Allah-. Atau bahkan sekarang ini pun engkau sudah menjadi...

Hiasi Akhlak dengan Kelembutan

Hiasi Akhlak dengan Kelembutan (Al-Hilm)

oleh Athirah Mustajab
25 Februari 2014
0

Seringkali kita terpancing emosi terutama pada keadaan-keadaan yang dapat memancing amarah. Bila seseorang dapat menahan emosinya, sewaktu akal pikirannya lebih...

Hati-Hatilah Dengan Ketenaran

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
21 September 2019
3

Islam memerintahkan umatnya agar tawaduk atau rendah hati dan menjauhi popularitas.

Artikel Selanjutnya

Inilah Alasan Tidak Boleh Membayar Fidyah Dengan Uang

Komentar 3

  1. RisalahMuslim says:
    7 tahun yang lalu

    Bagaimana jika ada tambahan “rahimahullah”?
    Bolehkah menuliskannya dengan “Ibnu Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah”?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      7 tahun yang lalu

      Rahimahullah itu doa, boleh saja.

      Balas
  2. Syakira says:
    5 tahun yang lalu

    Ditambahkan kata “imam” bolehkah? Jadi “imam ibnu qayyim al-jauziyah”??

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.