Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hukum Ucapan “Aku Mencintaimu Karena Allah” Kepada Lawan Jenis Yang Bukan Mahram

Farsa Septia Adi oleh Farsa Septia Adi
29 Juli 2013
di Akhlak dan Nasihat
31
Share on FacebookShare on Twitter

Fatwa Syaikh Khalid Al Mushlih

Soal:

Bolehkah seorang wanita mengatakan inni uhibbuka fillah (“Aku mencintaimu karena Allah”) kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya?

Jawab:

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tidak diperbolehkan seorang wanita mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya, baik itu disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Betapapun bagusnya ilmu & agama yang ada pada laki-laki tersebut maka hukumnya tetap terlarang. Karena wanita yang beriman dilarang untuk merendahkan suaranya ketika berbicara kepada laki-laki asing yang bukan mahram-nya. Dalam al-Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada wanita-wanita yang paling sempurna keimanannya:

Donasi Muslimahorid

??? ??????? ?????????? ????????? ???????? ???? ?????????? ???? ????????????? ???? ?????????? ??????????? ?????????? ??????? ??? ???????? ?????? ???????? ??????? ??????????

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. Al-Ahzab : 32).

Ibnul ‘Arabi menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Ahkamul Qur’an (586/3) : “Dalam ayat ini Allah memerintahkan istri-istri Nabi agar mereka berbicara dengan perkataan yang baik, jelas, dan tidak menimbulkan sangkaan yang tidak-tidak di hati orang yang mendengarnya, dan Allah juga memerintahkan mereka agar senantiasa mengatakan perkataan yang ma’ruf”.

Demikianlah Allah melarang istri-istri Nabi dari berkata-kata lembut yang dapat mengundang syahwat padahal mereka adalah ummahatul mukminin. Lembut disini mencakup lembut dalam konten kata-katanya maupun lembut dalam sikap dan penuturan katanya. Larangan Allah ini berlaku untuk seluruh wanita beriman dan larangan kepada selain istri-istri Nabi tentu lebih ditekankan lagi. Karena sesungguhnya syahwat yang ada pada mereka lebih bisa mendekatkan mereka kepada perbuatan zina. Maka hendaknya seorang wanita yang beriman tidak melembutkan kata-katanya dan tidak mendayu-dayukannya ketika berbicara dengan laki-laki ajnabi yang bukan mahramnya. Karena hal itu lebih bisa menjauhkan mereka dari persangkaan yang tidak-tidak dan keinginan untuk berbuat buruk.

Adapun hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari sahabat Anas bin Malik, beliau berkata:

?? ????? ??? ??? ????? ??? ???? ???? ???? ??? ?? ??? ????: ?? ???? ???? ??? ???? ???? ???? ?? ????? ??? ???? ???? ????: ??????? ???: ??? ???: ?????? ???: ????? ????: ??? ???? ?? ????? ????: ???? ???? ??????? ??

Bahwasanya ada seorang sahabat yang sedang berada di sisi Nabi sh?llallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, kemudian seseorang lewat di hadapan mereka. Lantas sahabat ini mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukan rasa cintamu kepadanya?” Ia berkata: “Belum.” Beliau berkata: “Jika demikian, pergilah dan beritahukan kepadanya”. Maka ia langsung menemui orang itu dan mengatakan “Inni uhibbuka fillah” (sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah), lalu orang tersebut menjawab: “Ahabbakalladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah mencintaimu, Dzat yang telah menjadikanmu mencintaiku karena-Nya).

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan Abu Dawud dalam Sunan-nya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam. Dalam riwayat Ath-Thabrani terdapat tambahan: “kemudian sahabat ini kembali menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan jawaban orang tersebut kepada beliau. Mendengar cerita sahabat ini Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai dan untukmu pahala atas apa yang kau harapkan dari rasa cintamu itu”. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban dan disetujui oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Mustadrak (189/4).

Hadits di atas tidak menunjukkan bolehnya seorang wanita mengungkapkan perkataan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya, demikian juga sebaliknya. Hadits ini hanya berlaku untuk sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan selama aman dari fitnah dan tidak menimbulkan persangkaan yang tidak-tidak di hati keduanya. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh Al-Munawi dalam Faidhul Qadir (247/1), beliau berkata: “Apabila seorang wanita memiliki perasaan cinta (baca: simpati) kepada wanita lain maka hendaknya dia beritahukan kepadanya”.

Maka tidak diperbolehkan seorang laki-laki mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada seorang wanita kecuali jika wanita tersebut adalah istrinya atau mahram-nya yang lain. Dan tidak pernah kita jumpai satupun dari para sahabiyah Nabi yang mengatakan ungkapan tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam padahal Allah telah menjadikan kecintaan kepada beliau sebagai sebuah kewajiban atas orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Demikian juga, tidak pernah kita jumpai riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan ungkapan tersebut kepada salah seorang dari mereka.

Semoga Allah senantiasa menjaga agama kita dan menganugerahkan kepada kita petunjuk. Hanya kepada-Nya lah kita meminta. Aamiin.

***

Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/39089

Artikel Muslimah.Or.Id

Penerjemah: Farsa Septia Adi N.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Farsa Septia Adi

Farsa Septia Adi

Artikel Terkait

Bercanda Ada Batasnya

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
5 Juni 2008
36

Penulis: Ummu 'Aisyah Saudariku muslimah, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di...

Tak Ada Gading yang Tak Retak

oleh Ummu Sa'id
23 April 2009
19

Penulis: Ummu Sa'id Muroja'ah: Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi Setiap kita mempunyai kesalahan dan kekurangan. Manusia tidak bisa lari dengan...

Ayah, Ibu… Biarkan Ananda Istiqomah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 April 2009
73

Penulis: Ummu Rumman Muroja'ah: Ustadz Abu Salman Duhai, betapa indahnya jika kita bisa membahagiakan orang tua kita. Orang tua yang...

Artikel Selanjutnya

Indahnya Saling Menasihati Diantara Kaum Muslimin

Komentar 31

  1. Audio Haji says:
    12 tahun yang lalu

    Akhirnya tau jua, sangat membantu sekali buat kami anak2 muda

    Balas
  2. Amaliah anakdre Alisya says:
    12 tahun yang lalu

    bermanfaat…….terimakasih atas infonya.

    Balas
  3. sabun beras thailand says:
    11 tahun yang lalu

    Infonya sangat bermanfaat sekali. Terimakasih

    Dari:
    Perawatan tubuh dan wajah

    Balas
  4. winanto says:
    11 tahun yang lalu

    ok .good

    Balas
  5. winanto says:
    11 tahun yang lalu

    cinta ku sayang karna Allah..

    Balas
  6. Kevinl m.sulthan says:
    11 tahun yang lalu

    Lalu, bagaimana kah dengan pernyataan “aku suka kepadamu karena Allah” kepada lawan jenis. Karena laki2 itu hanya ingin tau bahwa ia menyukai wanita itu.

    Balas
    • Muslimah.Or.Id says:
      11 tahun yang lalu

      @Kevin, itu terlarang sebagaimana dibahas dalam artikel

      Balas
    • Arief says:
      4 tahun yang lalu

      Gak perlu bilang gtu ke perempuannya ,bilang aja langsung ke walinya . Insyaa alloh itu lebih baik .

      Balas
  7. desain booklet says:
    11 tahun yang lalu

    Terimakasih atas informasinya :)

    Balas
  8. safitri says:
    11 tahun yang lalu

    oh baru tau saya

    Balas
  9. rina says:
    10 tahun yang lalu

    Kalau mencintai karena Allah artinya mencintai dengan yang halal bukan yang belum halal

    Balas
  10. nadia mift says:
    10 tahun yang lalu

    Bagus sekali infonya , ijin share ya sebagian
    terima kasih

    Balas
  11. ganjarg says:
    10 tahun yang lalu

    Istri berbicara dengan bukan mahram, sedang suami tidak suka apa hukumnya

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      10 tahun yang lalu

      Jika memang suami tidak suka karena istri tidak punya keperluan dengan org yg bukan mahram tadi, maka itu bentuk ketakwaan suami. Maka hendaknya sang istri bersyukur , dijaga dari fitnah.

      Balas
  12. Ana says:
    10 tahun yang lalu

    Bagaimana jika seseorang memberikan perhatian yg khusus kepada lawan jenisny dengan maksud sebagai bentuk ungkapan rasa cinta ? Apakah hal tersebut diperbolehkan slma tdk mengucpkn kata2 cinta ?

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      10 tahun yang lalu

      Bentuk perhatian khususnya bagaimana? Saran: karena zina itu ada zina hati, dan kita diperintahkan menutup pintu sarana kpd maksiat, walau belum masuk dalam maksiatnya sendiri,maka segeralah ungkapkan rasa cinta itu dengan menikah, jika sudah siap dg proses Syar’i, jika belum siap, alihkan perhatian kepada menuntut ilmu Syar’i dan mengamalkannya.

      Balas
  13. Ghea Rahmi Elsyaz says:
    10 tahun yang lalu

    Apakah boleh di dalam Islam seorang wanita mengagumi teman pria nya karena agamanya ?

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      10 tahun yang lalu

      Asal tetap meyakini bahwa seluruh nikmat berasal dari Allah dan menjaga hati dari terfitnah dengan lawan jenis (terfitnah : berangan-angan/berniat/ membayangkan/memikirkan yang buruk atau melakukan perkara yang terlarang), maka tidak masalah

      Balas
  14. Yulian Purnama says:
    10 tahun yang lalu

    Seperti itu tidak masalah

    Balas
  15. Yulian Purnama says:
    10 tahun yang lalu

    Hukum asal muamalah adalah mubah. Termasuk juga pada perkataan, hukum asal perkataan itu mubah kecuali ada dalil yang melarangnya.

    Dan sesama Muslim itu wajib saling mencintai karena Allah. Tentu kadar cinta berbeda-beda, semakin taqwa kita semakin cinta, semakin maksiat semakin berkurang cinta. Namun tetap ada cinta kepada sesama Muslim.

    Balas
  16. Anonimz says:
    10 tahun yang lalu

    Saya menyukai seorang wanita muslimah karena ia taat ketaatan serta ketekunannya dalam mencari ilmu juga karena ia cantik (fisik dan dalam berperilaku)dan selalu menutup auratnya. Apa yang sebaiknya saya lakukan?

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      10 tahun yang lalu

      Mohonlah kepada Allah agar dijaga hati Anda dari terfitnah dengannya dan mohonlah agar dipermudah jalan Anda untuk memperistrinya, jika hal itu memang diridhoi-Nya dan baik untuk Anda. Shalat Istikhorohlah jika bingung. Setelah itu, musyawarahlah dengan orang yang terpercaya ilmu dan amal shalehnya untuk melanjutkan kpd meminangnya.

      Balas
    • Siti mariyam says:
      1 tahun yang lalu

      Qodarulloh wa masyaa fa ‘alaa rasa cinta fitrah manusia meski lawan jenis berani mengungkapkan tp sy tetap menjaga izzah sbg muslimah meski kebanyakan tak menjadi jodoh d pelaminan memang Alloh ingin menjaga aqidah akhlak sy sbb dia mencintai sy dn sy terima janji akan menikah setelah sukses entah pergaulan atau keluarga yg tak suka dgn calon wanita yaitu sy yg memberikan kemudahan dgn segala kekurangan lahir batinnya kita mentuntut ilmu sama2 mengenal Islam mempelajari rumah tangga serta Alloh lebih berkehendak dia sukses dgn dunianya dn memiliki segalany wanita tahta sdg sy memiliki keistiqomahan menjalani hidup benar2 ingin sswi syariat islam bahagia dan sedih sdh biasa dalam hidup manusia yg utama selamat dunia akhirat

      Balas
  17. mukti says:
    7 tahun yang lalu

    Saya lagi sedang di jodoh kan dengan seorang wanita,
    Tapi sepertinya saya suka pada nya ,tapi saya pun sama ragu apakah saya suka pada nya apa karna ke cantikanya apakah boleh menyukai karna ke cantikanya
    Trus ,apa yang sebaiknya saya lakukan?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      7 tahun yang lalu

      Boleh saja, namun tetap lihat agamanya

      Balas
  18. Agnes says:
    6 tahun yang lalu

    Bagaimana jika kita sudah terlanjur mengatakan “Aku suka kamu/aku mencintaimu,” kepada lelaki tersebut.?

    Balas
    • Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Segera minta ia melamar, atau putuskan hubungan.

      Balas
  19. Ana Uhibbuka Fillah says:
    6 tahun yang lalu

    Alhamdulillah, saya tercerahkan! Terima kasih atas informasinya.

    Balas
  20. Rasyid says:
    6 tahun yang lalu

    Apa apa tergantung haty dan niat nyaaa

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Niat baik tidak cukup, harus disertai dengan cara yang benar.

      Balas
  21. Siti alfiah says:
    4 tahun yang lalu

    Assalamualaikum wr wb…
    Afwan saya izin share artikel ini diberbagai medsos

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.