“Waktu kecil Ahmad sangat nurut orang tua, sekarang sudah beda sekali.”
“Ahmad sudah jarang mau mendengarkan perkataanku Pak.”
“Apa yang terjadi dengan anak kita bu?, bukankah kita telah mendidiknya dengan baik. Kenapa jadi suka membangkang?”
Demikian sekelumit ungkapan keresahan para orang tua tentang anaknya yang sudah ABG.
Apa ABG itu?
ABG (Anak Baru Gede), kalau kita lihat dari hukum fiqh taklifi, dalam arti apakah mereka sudah mendapatkan dosa kalau melakukan sebuah perbuatan dosa. Anak ABG yang sudah masuk masa aqil baligh, maka ia telah wajib melaksanakan kewajiban-kewajiban syariat, dan jika berbuat dosa, sudah dicatat dalam buku amalannya.
ABG menjadi problema yang bikin pusing kepala orang tua, karena perubahan yang terjadi pada tingkah laku dan sikapnya. Suka melawan, suka menentang, tidak mau mendengar kata orang tua…dst. sepertinya kalau lagi ABG, gue mau apa saja terserah gue.
Masa ABG adalah masa dimana seorang anak meninggalkan masa kecilnya untuk menuju masa kedewasaan, jadi masa ABG adalah masa peralihan dari kecil menjadi dewasa.
Sudah tidak anak-anak lagi, tapi belum menjadi dewasa
Masa ABG sebenarnya adalah masa yang normal yang dilewati oleh setiap manusia, saya, anda, laki-laki, perempuan… kakek dan nenek kita pasti telah melewati masa ini. Kesalahan orang tua dalam melihat seorang ABG dan memahaminya inilah yang membuat masalah. Kesalahan orang dewasa dalam bersikap dan memperlakukan ABG, inilah yang menambah rumit suasana. Apakah mereka lupa, kalau mereka dulu pernah ABG ?
Bagaimana memperlakukan ABG ?
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam mengangkat Usamah bin Zaid yang umurnya baru 18 tahun menjadi panglima pasukan kaum muslimin, tidak tanggung-tanggung, yang menjadi anak buahnya adalah Abu Bakar, Umar… dan tokoh-tokoh para shahabat yang lain. Beri kepercayaan dan tanggung jawab kepada ABG, ini adalah salah satu solusinya.
“Mas, teman-teman saya di sekolah semuanya merokok, katanya yang tidak merokok itu tidak jantan, Apakah saya boleh merokok?“. He he…. ayam tetap jantan walau tidak merokok, kalau monyet mengisap rokok tetap tidak akan kelihat jantan seperti singa.
“De’ rokok itu haram, pokoknya kamu tidak boleh merokok, kalau kamu merokok, maka aku akan kasih tau bapak, biar kamu dihukum keras“. Kata kakaknya dengan muka yang garang, kaya kopral yang memarahi pencopet.
Orang dewasa, orang tua, kakak dst, selalu menggurui, menceramahi, kalau salah dimarahi… itulah keadaan kembanyakan kita dengan para ABG.
“Izinkan saya berzina!” kata seorang ABG. “Astagfirullah 10x… apa kamu mau masuk neraka?, dasar anak tak tau diri, otakmu diisi dengan pikiran-pikiran kotor“, suaranya seperti guruh, mata bercahaya seperti petir menyambar.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ketika datang seorang pemuda dan berkata, “Izinkan saya berzina!”. Tidak dimarahi, tidak diceramahi, tapi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berdialog dengannya.
“Apakah kamu suka, ibumu dizinahi orang?”
“Tidak”
“Orang lainpun tidak suka ibunya dizinahi”
“Apakah kamu suka, saudari perempuanmu dizinahi orang?”
“Tidak”
“Orang lainpun tidak suka saudari perempuannya dizinahi orang”
“Apakah kamu suka, bibimu dizinahi orang?”
“Tidak”
“Orang lainpun tidak suka bibinya dizinahi orang”
Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mendoakan pemuda itu, dan pemuda itupun mengatakan bahwa dirinya tidak akan mendekati perbuatan zina.
Berdialoglah dengan ABG, jangan diceramahi dan jangan digurui. Ia butuh teman yang membimbing, bukan komandan yang memerintah dan melarang.
***
Penulis: Ustadz Muhammad Sanusin, Lc.
Artikel Muslimah.Or.Id
izin share ya ukht..
rasa takut yang begitu besar, sehingga banyak cara penyampaian yang disalah artikan.. zaman sekarang, semakin dilarang terasa semakin ditantang.. penyampaian baginda Nabi begitu lembut dan menyentuh hati.. sangat bermanfaat.. jazakumullah..