Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Cedera Kepala pada Anak

Athirah Mustajab oleh Athirah Mustajab
28 April 2014
di Kesehatan dan Pengetahuan Umum
0
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu kecelakaan yang sering terjadi saat anak-anak bermain adalah trauma kepala, dan hal ini sering membuat orang tua bingung dan khawatir.

Ibu-ibu, trauma kepala lumrah terjadi pada anak-anak terutama anak-anak yang masih dalam usia balita. Baik itu saat mereka belajar berjalan, bersepeda, ataupun bermain bersama teman-temannya. Asalkan trauma yang terjadi bukan karena jatuh dari tempat yang tinggi sekali atau dalam posisi kecepatan tinggi (misalnya: bersepeda atau membonceng motor), ibu-ibu tidak usah kuatir. Umumnya cedera kepala karena trauma tersebut adalah cedera kepala ringan.

Hal-hal yang perlu diketahui ibu-ibu saat anak menderita trauma kepala

  • Cek kesadaran anak. Ajak anak berbicara, amati apakah ia mampu menjawab dengan tepat.
  • Perhatikan apakah ada luka atau benjolan di kepala anak.
  • Lihat apakah luka tersebut berdarah atau tidak. Jika luka lebar dan terbuka, segera tutup dengan kain kasa dan bawa ke dokter. Jika luka hanya berupa luka gores dan memar, cukup tutup dengan kain kasa dan bersihkan dengan betadine.
  • Raba kepala dan leher anak, lihat dan amati adakah tanda-tanda keretakan tulang atau tidak.
  • Observasi selama 2×24 jam. Apabila tidak ada tanda-tanda kegawatan maka anak tidak usah dibawa ke rumah sakit.

Gejala yang perlu diwaspadai dan perlu mendapatkan pemeriksaan dokter

  1. Pada bayi: tampak ubun-ubun sangat menonjol atau tampak pelebaran dari sambungan-sambungan di tulang tengkorak kepala.
  2. Muntah terus menerus.
  3. Kejang.
  4. Kesadaran menurun, anak mengantuk, dan sulit dibangunkan.
  5. Pingsan.
  6. Pingsan, kemudian bangun seperti biasa, kemudian pingsan lagi.
  7. Adanya baal/kesemutan atau kelemahan anggota tubuh.
  8. Sakit kepala hebat.
  9. Perdarahan dari hidung dan telinga.
  10. Pandangan mata kabur.
  11. Nafas tidak seperti biasa (misalnya: terlalu cepat atau “ngorok”, atau tidak teratur).
  12. Cedera tulang rahang dan pipi: amati tulang rahang dan pipinya dengan menyuruh anak menggigit (misalnya kain) dengan keras. Jika gerak simetris kanan dan kiri dan penyatuan cocok, berarti tidak ada kelainan pada kedua tulang ini.

Penanganan lebam pada kepala anak karena benturan

Donasi Muslimahorid

Jika tidak ada luka, anak langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan). Pada hari berikutnya, lihat kondisi pembengkakan: berkurang atau tidak. Pada periode ini, penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembuluh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 – 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.

Alhamdulillaah, sekian penjelasan singkat tentang cedera kepala pada anak. Semoga menambah pengetahuan ibu-ibu semua.

Allohu a’lam bishshowab.

Sumber pustaka:

  • Advanced Trauma Life Support (ATLS) 7th edition.
  • Buku Ajar Ilmu Bedah. W. De Jong & R. Syamsuhidayat. 1997. EGC.
  • Cedera Kepala pada Anak. Klinik Anak Online. http://childrenclinic.wordpress.com/2009/07/31/cedera-kepala-pada-anak/
  • Kapan Sebaiknya Pasien Cedera Kepala Dilakukan CT- Scan Kepala? dr. Ramzi SPB. http://blokdokterramzispb.blogspot.com/2013/04/kapan-sebaiknya-pasien-cedera-kepala-di.html
  • Obat untuk Pertolongan Pertama dan Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga. H. Sulanto Saleh & Danu R. Bagian Farmakologi Klinik FK UGM. http://tempo.co.id/medika/arsip/122002/sek-1.htm

—

Penyusun: dr. Reni A. (Ummu Hamaam)

 

Artikel www.muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Athirah Mustajab

Athirah Mustajab

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, editor Pustaka Muslim, penulis di WanitaShalihah.com

Artikel Terkait

Bulan Dzul Qo’dah

oleh Ummu Sa'id
9 Oktober 2011
2

Asal Penamaan Secara bahasa, Dzul Qo'dah terdiri dari dua kata: Dzul, yang artinya: Sesuatu yang memiliki dan Al Qo'dah, yang...

Fakta Thibbun Nabawi: Habbatus Sauda, Madu, dan Minyak Zaitun

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
27 Maret 2008
159

Penyusun: Ummu Hajar Saudariku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu...

Mengatasi Susah Tidur

oleh Avie Andriyani
27 April 2013
5

Tidur merupakan salah satu nikmat dari Allah subhanahu wata’ala yang harus kita syukuri. Bagi seseorang yang belum pernah mengalami susah...

Artikel Selanjutnya

Bolehkah Memastikan Allah Telah Menerima Taubat Seseorang?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.