Thawus bin Kaisan al-Yamani al-Himyari, maula Bahir bin Raisan al-Himyari dari keturunan orang Persia. Konon, namanya adalah Dzakwan, sedangkan Thawus adalah julukannya.
Kelahirannya
Adz-Dzahabi mengatakan, “Menurutku ia dilahirkan pada masa pemerintahan Utsman atau sebelum itu.”
Pujian Ulama terhadap Thawus
Atha’ ibn Abi Rabah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “ Sesungguhnya Aku benar-benar menduga Thawus termasuk ahli syurga.
Ibnu Hibban mengatakan,” Dia termasuk ahli ibadah dari penduduk Yaman, salah seorang ahli fiqh mereka, dan salah satu pemuka tabi’in.”
Sifat Wara’, Zuhud, dan Rasa Takut Thawus bin Kaisan
Dari Abu Ashim, dia mengatakan, Sufyan berkata kepadaku, “Putra Sulaiman ibn Abdul Malik datang lalu duduk di sisi Thawus, sedangkan Thawus tidak menoleh kepadanya, maka dikatakan kepadanya, “Putra amirul mukminin duduk di dekatmu, sedangkan Engkau tidak menoleh kepadanya? Dia menjawab, “Aku ingin supaya dia tahu bahwa Allah memiliki hamba-hamba yang zuhud terhadap sesuatu yang ada di kedua tangannya.”
Al Hafidz mengatakan, Amr ibn Dinar mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih memelihara diri dari sesuatu (harta) yang ada di tangan manusia dibandingkan dengan Thawus.”
Ibnu Uyainah mengatakan, “Orang yang menjauhi kekuasaan ada tiga: Abu Dzar pada zamannya, Thawus pada zamannya, dan Ats-Tsauri pada zamannya.”
Abdurrahman bin Abu Bakar al-Makki mengatakan,”Aku melihat Thawus memiliki bekas sujud di Antara kedua matanya”.
Baca juga: Biografi Sufyan Bin Uyainah
Ibadah Thawus bin Kaisan
Dari Dawud ibn Ibrahim bahwa seekor singa menahan orang-orang pada suatu malam di jalan haji, maka orang-orang menepuki satu sama lain (untuk memberi peringatan). Ketika pada waktu sahar (menjelang fajar), singa itu baru pergi dari mereka, lalu orang-orang singgah ke kanan dan ke kiri, kemudian merebahkan badan mereka dan tidur. Sementara Thawus melaksanakan shalat, maka seseorang bertanya kepadanya, “Tidakkah engkau tidur? Karena engkau telah kelelahan pada malam ini.” Thawus menimpali, “Apakah seseorang tidur pada waktu sahar?”
Kata-Kata Mutiara dari Thawus ibn Kaisan
Dari Thawus, dia mengatakan, “Tidak ada sedikit pun yang diucapkan anak adam melainkan pasti dihitung atasnya hingga rintihannya saat sedang sakit.”
Dari Abu Abdillah Asy-Syami, dia mengatakan, Aku meminta izin untuk menemui Thawus guna bertanya kepadanya tentang suatu masalah, maka keluarlah kepadaku seorang tua renta lalu aku mengira ia adalah Thawus. Maka dia mengatakan, “Tidak, aku adalah anaknya.” Aku katakan,”Jika engkau adalah anaknya, berarti ayahmu sudah pikun.” Dia mengatakan, “ Engkau berkata demikian? Sesungguhnya orang alim itu tidak pikun,” Aku pun masuk, maka Thawus mengatakan,” Bertanyalah dengan singkat. Jika Engkau mau, Aku ajarkan kepadamu di majelismu Al-Quran ini, Taurat dan Injil.” Aku katakan, “ Jika engkau telah mengajarkan kepadaku, maka Aku tidak akan bertanya lagi kepadamu tentang suatu hal.” Thawus mengatakan, “ Takutlah kepada Allah dengan rasa takut yang tidak ada lagi sedikit pun yang lebih engkau takutkan dari pada-Nya. Dan berharaplah kepada-Nya dengan harapan yang lebih besar dari rasa takutmu, serta cintailah kebaikan untuk orang lain sebagaimana engkau mencintai (kebaikan) untuk dirimu sendiri.”
Wafatnya Thawus ibn Kaisan
Muhammad ibn Umar al-Waqidi, Yahya al-Qaththan, al-Haitsam dan selain mereka mengatakan, “Thawus meninggal pada 106 H.” ada yang mengatakan, “Wafatnya pada hari tarwiyah dari bulan dzulhijjah, dan ia dishalatkan oleh khalifah Hisyam ibn Abdul Malik. Hal itu terjadi secara kebetulan. Kemudian setelah beberapa hari, secara kebetulan ia dishalatkan oleh Salim ibn Abdullah di Madinah.”
***
Diringkas dari buku “Biografi 60 Ulama Ahlus-Sunnah” Syaikh Ahmad Farid, Pustaka Darul Haq.
Artikel Muslimah.Or.Id