Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Asiyah, Wanita yang Ditampakkan Surga Untuknya

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 November 2009
di Kisah
58
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Ummu Uwais Herlani Clara Sidi Pratiwi
Muraja’ah: ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar

Wanita, sosok lemah dan tak berdaya yang terbayangkan. Dengan lemahnya fisik, Allah tidak membebankan tanggung jawab nafkah di pundak wanita, memberi banyak keringanan dalam ibadah dan perkara lainnya. Mereka adalah sosok yang mudah mengeluh dan tidak tahan dengan beban yang menghimpitnya. Dengan kebengkokannya sehingga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk bersikap lembut dan banyak mewasiatkan agar bersikap baik kepadanya.  Oleh karena itu, tidak mengherankan kiranya jika Allah Tabaroka wa Ta’ala dengan segala hikmah-Nya mengamanahkan kaum wanita kepada kaum laki-laki.

Namun, kelemahan itu tak harus melunturkan keteguhan iman. Sebagaimana keteguhan salah seorang putri, istri dari seorang suami yang menjadi musuh Allah Rabb alam semesta. Seorang suami yang angkuh atas kekuasaan yang ada di tangannya, yang dusta lagi kufur kepada Rabbnya. Putri yang akhirnya harus disiksa oleh tangan suaminya sendiri, yang disiksa karena keimanannya kepada Allah Dzat Yang Maha Tinggi. Dialah Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun.

Ketika mengetahui keimanan istrinya kepada Allah, maka murkalah Fir’aun. Dengan keimanan dan keteguhan hati, wanita shalihah tersebut tidak goyah pendiriaannya, meski mendapat ancaman dan siksaan dari suaminya.

Donasi Muslimahorid

Kemudian keluarlah sang suami yang dzalim ini kepada kaumnya dan berkata pada mereka, “Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahaim?” Mereka menyanjungnya.Lalu Fir’aun berkata lagi kepada mereka,“Sesungguhnya dia menyembah Tuhan selainku.” Berkatalah mereka kepadanya,“Bunuhlah dia!”

Alangkah beratnya ujian wanita ini, disiksa oleh suaminya sendiri.

Dimulailah siksaan itu, Fir’aun pun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan suaminya. Kedua tangan dan kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar. Subhanallah…saudariku, mampukah kita menghadapi siksaan semacam itu? Siksaan yang lebih layak ditimpakan kepada seorang laki-laki yang lebih kuat secara fisik dan bukan ditimpakan atas diri wanita yang bertubuh lemah tak berdaya. Siksaan yang apabila ditimpakan atas wanita sekarang, mugkin akan lebih memilih menyerah daripada mengalami siksaan semacam itu.

Namun, akankah siksaan itu menggeser keteguhan hati Asiyah walau sekejap? Sungguh siksaan itu tak sedikitpun mampu menggeser keimanan wanita mulia itu. Akan tetapi, siksaan-siksaan itu justru semakin menguatkan keimanannya.

Iman yang berangkat dari hati yang tulus, apapun yang menimpanya tidak sebanding dengan harapan atas apa yang dijanjikan di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala. Maka Allah pun tidak menyia-nyiakan keteguhan iman wanita ini. Ketika Fir’aun dan algojonya meninggalkan Asiyah, para malaikat pun datang menaunginya.

Di tengah beratnya siksaan yang menimpanya, wanita mulia ini senantiasa berdo’a memohon untuk dibuatkan rumah di surga. Allah mengabulkan doa Asiyah, maka disingkaplah hijab dan ia melihat rumahnya yang dibangun di dalam surga. Diabadikanlah doa wanita mulia ini di dalam al-Qur’an,

“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Qs. At-Tahrim:11)

Ketika melihat rumahnya di surga dibangun, maka berbahagialah wanita mulia ini. Semakin hari semakin kuat kerinduan hatinya untuk memasukinya. Ia tak peduli lagi dengan siksaan Fir’aun dan algojonya. Ia malah tersenyum gembira yang membuat Fir’aun bingung dan terheran-heran. Bagaimana mungkin orang yang disiksa akan tetapi malah tertawa riang? Sungguh terasa aneh semua itu baginya. Jika seandainya apa yang dilihat wanita ini ditampakkan juga padanya, maka kekuasaan dan kerajaannya tidak ada apa-apanya.

Maka tibalah saat-saat terakhir di dunia. Allah mencabut jiwa suci wanita shalihah ini dan menaikkannya menuju rahmat dan keridhaan-Nya. Berakhir sudah penderitaan dan siksaan dunia, siksaan dari suami yang tak berperikemanusiaan.

Saudariku..tidakkah kita iri dengan kedudukan wanita mulia ini? Apakah kita tidak menginginkan kedudukan itu? Kedudukan tertinggi di sisi Allah Yang Maha Tinggi. Akan tetapi adakah kita telah berbuat amal untuk meraih kemuliaan itu? Kemuliaan yang hanya bisa diraih dengan amal shalih dan pengorbanan. Tidak ada kemuliaan diraih dengan memanjakan diri dan kemewahan.

Saudariku..tidakkah kita menjadikan Asiyah sebagai teladan hidup kita untuk meraih kemuliaan itu? Apakah kita tidak malu dengannya, dimana dia seorang istri raja, gemerlap dunia mampu diraihnya, istana dan segala kemewahannya dapat dengan mudah dinikmatinya. Namun, apa yang dipilihnya? Ia lebih memilih disiksa dan menderita karena keteguhan hati dan keimanannya. Ia lebih memilih kemuliaan di sisi Allah, bukan di sisi manusia. Jangan sampailah dunia yang tak seberapa ini melenakan kita. Melenakan kita untuk meraih janji Allah Ta’ala, surga dan kenikmatannya.

Saudariku…jangan sampai karena alasan kondisi kita mengorbankan keimanan kita, mengorbankan aqidah kita. Marilah kita teladani Asiyah binti Muzahim dalam mempertahankan iman. Jangan sampai bujuk rayu setan dan bala tentaranya menggoyahkan keyakinana kita. Janganlah penilaian manusia dijadikan ukuran, tapi jadikan penilaian Allah sebagai tujuan. Apapun keadaan yang menghimpit kita, seberat apapun situasinya, hendaknya ridha Allah lebih utama. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan surga tertinggi yang penuh kenikmatan.

Maraaji’:
14 Wanita Mulia dalam sejarah Islam (terjemahan dari Nisa’ Lahunna Mawaqif) karya Azhari Ahmad Mahmud

***

Artikel muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Aku Cinta Rasul (Akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam)

oleh Ummu Sa'id
21 Desember 2010
11

Beliau adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan, paling dermawan di antara manusia. Pada bulan Ramadhan, beliau lebih...

Pelajaran Tentang Tawadhu’ Dari Dawud Azh Zhahiri

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
5 Januari 2020
0

Inilah kisah Dawud bin Ali Azh Zhahiri yang menguasai fiqih, alim dalam Al-Qur’an, hafal banyak hadits. Ia seorang imam terkemuka...

Cinta Sepanjang Masa

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Maret 2009
49

Ia adalah wanita yang terus hidup dalam hati suaminya sampaipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti tidak dapat...

Artikel Selanjutnya

Wahai Anakku, Cintailah Al-Qur'an!

Komentar 58

  1. sofyan says:
    16 tahun yang lalu

    subhanaullah,,, artikel yg menyentuh hati,,,

    Balas
  2. Ummu Rumman says:
    16 tahun yang lalu

    artikel yg sangat menarik…

    Bukan perkara yg mudah.. berusaha tetap istiqomah ketika didapati bahwa pertentangan justru datang dari suami sendiri.

    Ummu Uwais, kami tunggu artikel-artikel selanjutnya :)

    Barokallohu fiik

    # Untuk kru Muslimah
    afwan. Seharusnya namanya: Ummu Uwais Herlani (bukan Herlina)…

    Balas
  3. ummu fathimah says:
    16 tahun yang lalu

    Untuk Ummu Uwais,
    Jazakillahu khairan wa zadakillahuttaqwa..
    Ijin share..

    Balas
  4. zakhrufi says:
    15 tahun yang lalu

    pedang jangan membuat kita gentar, badai jangan membuat asa mati. wahai wanita-2 muslimah, ketahuilah bahwa engkau adalah perhiasan dunia, maka jadilah hiasan yang paling indah dengan menjadi WANITA SHOLIHAH.
    Ujian adalah keniscayaan, maka kita tidak akan menghindar barang sejangkal pun. Kembali pada Robb Yang Maha Agung adalah kunci. Maka Istiqomah adalah solusi.
    untuk diri ana sendiri dan seluruh muslimah di bumi Alloh, “Ke3P I$tiQ0m@H Fisabilillah”.

    Balas
  5. mas jum says:
    15 tahun yang lalu

    subhanalloh ustad…
    makin eksis aja, doain ana ya satu saat nanti bisa mengikuti jejak antum…
    moga antum tetap istiqomah…

    doain ana yach…
    insAlloh meniti jalan di dunia dakwah juga seperti ustad.

    “murid mu~ jumantoro”

    Balas
  6. Toko Buku Online says:
    15 tahun yang lalu

    Berliku liku sutra
    Lurus pun tetap sutra :)
    Sekali nyatakan cinta
    Selamanya koe ?kan setia .. :P

    Balas
  7. Lylik says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanallah,sbuah pljran yg mmpu mlcut hti para muslimah untk mnjaga dan mmpertahankan keimanan,smoga kita tetap istiqomah dijalanNYA.. Amin..

    Balas
  8. Abu Hanif Agusral Siregar al-Batakias-SumBari says:
    15 tahun yang lalu

    sungguh kuat iman mu wahai Asiyah.

    Balas
  9. Neneng Alawiyah says:
    15 tahun yang lalu

    Maksih mbak dh boleh baca artikel ini

    Balas
  10. yos says:
    15 tahun yang lalu

    subhanalloh, dalam kegundahan hatiku saat ini…..setelah membaca artikel ini……..betapa aku sangat egois,tidak ada apa2nya, betapa aku belum berbuat apa2. Terimakasih artikel ini membuka hatiku yang sempit

    Balas
  11. imam says:
    15 tahun yang lalu

    Putri kami yg lahir oktober 2009, kami beri nama Asiyah.
    mdh2an bs menjadi wanita mulia spt Asiyah binti Muzahim..aamiin

    Balas
    • Hammam says:
      5 tahun yang lalu

      Aamiin.
      Ana pun berencana demikian.

      Balas
  12. nurul says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanalloh..
    mohon ijin share :)

    Balas
  13. www.herbalpasutri.tk says:
    15 tahun yang lalu

    Subhaanalloh…artikel yang sangat menggugah hati yg terlena.

    Balas
  14. Vana says:
    15 tahun yang lalu

    Semoga kita bisa sabar dan kuat seperti asiyah..

    Balas
  15. ukhtinafillah says:
    15 tahun yang lalu

    Semoga kita sebagai muslimah,selalu konsisten di jalan lurus yang telah ditunjukan Alloh Tabaraka Wa Ta’ala.salah satu nikmat terbesar dalam hidup adalah kita mendapatkan hidayah taufiq-Nya untuk memeluk agama yang diridhoi di sisi-Nya ini.

    Balas
  16. ukhti at tiin says:
    15 tahun yang lalu

    masya Allah…artikel yang menyentuh hati

    Balas
  17. rita says:
    15 tahun yang lalu

    Satu kisah yang harus dibaca oleh muslimah,dan dijdkan tauladan bg kt para wanita dlm menghadapi ujian dunia yang selalu diberikan ALLAH kepada hamba2Nya dlm menguji keimanan hambaNya…Semoga kita selalu dalam naungan Allah dlm jalani kehidupan dunia yang sering menipu kita,aminnnn.

    Balas
  18. Humairah says:
    15 tahun yang lalu

    Subhnallah,,artikelnya menyntuh hati.. Asiyah bgtu tegar,c0baanx bgtu brat mndapat siksa.. Sdg kn ana,,gk ada apa2 nya sm skali.. Sm0ga ana bs meneladani..
    Jazaakumullahu khayran..
    ‘afwan, ana izin cantumin alamat web muslimah.or.id d fb ana.. Syukr0n.. Bar0kallahufiikum

    Balas
  19. usri ami says:
    15 tahun yang lalu

    Masya Allah, iman kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Asiyah..
    Jazaakillahu khoiron.

    Balas
  20. fajar says:
    15 tahun yang lalu

    bismillah.subhanallah..ini adalah teladan yang wajib kita tiru& jad teladan bagi kita,apalagi dlm dunia yang semakin banyak fitnah dimana2.jazakallah khoir.

    Balas
  21. dian says:
    15 tahun yang lalu

    Ya Allah, jadikanlah aku selalu istiqomah dijalan MU, amiiin

    Balas
  22. Ummu Ammar says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamualykumwarahmatullahiwabarakatu,

    saya mau ijin utk copy dan sebarkan artikel ini dan yg lain2,jazaakillahu khairan

    Balas
  23. rita amir karim says:
    15 tahun yang lalu

    subhanaallah,
    mohon ijin share

    Balas
  24. silvy ratnaningtyas says:
    15 tahun yang lalu

    bahgianya mnjadi mkhluk wanita yg diciptkan oleh Allah SWT..:)

    Balas
  25. mustaqim says:
    15 tahun yang lalu

    alhamdulillah banyak pengetahuan baru tentang kisah-kisah yang bisa dijadikan ibrah

    Balas
  26. nur says:
    15 tahun yang lalu

    Allahu akbar…..
    sunguh mulianya Hati aisyah

    Balas
  27. Nur Jayanti says:
    15 tahun yang lalu

    …subhanaallah! cerita yg menyentuh hati’….jadi sedih!… Ingat! dgn seorang sahabat! yg hingga kini pindah agama’ karena suaminya! (dia dari keluarganya yg taat dgn islam) Yg saya lihat! dia’ sudah sangat! Bahagia dgn kehidupannya sekarang!… Saya harus bagaimana? Kadang ada keinginan u mengingatkannya secara langsung! tp di sisi lain ada makna persahabatan yg hrs di jaga!….

    Balas
  28. Mas Angel says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanallaah…Maha Suci Allah….
    betapa mulianya…wanita sholehah seperti Asiyah
    semoga banyak wanita sholehah seperti Asiyah dan juga seperti Fatimah putri Rosulullah,SAW…Amiin…!
    meki bkan hal yg mudah..menjadi wanita yg dimuliakan Allah… namun smoga masih ada dan masih bnyak asiyah..asiyah..yg lain..dimuka bumi ini…amiin…!!!

    Balas
  29. Gimyanti Utsmani says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanallah, aku menitikkan air mata …,ingin spt aisyah istri fi’aun yang memilih kebahagiaan abadi..

    Balas
  30. nainawatizakiyah says:
    15 tahun yang lalu

    Masyaallah…artikelnya sangat bermanfaat bagi saya, zin share ya…zajakillah khair

    Balas
  31. sinarti says:
    15 tahun yang lalu

    subhanallah, wanita yg sangat istiqomah sabar dan terus tawakkal kepada allah

    Balas
  32. A:bay says:
    15 tahun yang lalu

    sangat menyentuhhh hati ini.. :)
    izin copy sdiQit artikel nya :D

    Balas
  33. safira says:
    15 tahun yang lalu

    ya Allah …..
    semoga aku juga kuat seperti asiyah ….
    amin ….

    Balas
  34. leni srinurbaya says:
    15 tahun yang lalu

    syukron teh ats artikelnya, ini membuka hati saya untuk tetap menjalankan ibadah kepada allah, meski di sekeliling qta mencemoohkan kita.

    Balas
  35. ichacollection says:
    15 tahun yang lalu

    di jaman seperti ini sudah jarang orang mempunyai iman kuat seperti beliau…

    Balas
  36. qaqa petok says:
    15 tahun yang lalu

    subhanallah
    semoga kita diberi keteguhan iman sepertinya
    amin

    Balas
  37. Asta Sitta says:
    15 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum..
    ana minta ijin copy ya bwt di share. syukron ukhti..

    Balas
  38. at taib ilallah says:
    15 tahun yang lalu

    subhanallah, jazakumullah telang mengingatkan hati yang telah sakit,untuk bersemangat kembali dengan mengharap ampunan dan hidayah dari Allah
    “Yaa muqollibal quluub tsabbit qoluubanaa ‘alaa diinika, yaa mushorrifal quluub shorrif quluubana ‘alaa tho’atika”, amiin…..

    Balas
  39. firmansyah says:
    15 tahun yang lalu

    asslmkm……
    subhanallah………izin copas ustad,semoga bermanfaat untuk yang lainnya,,,,,,

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      @ firmansyah
      wa’alaikumussalam. Silahkan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
      untuk ucapan salam, kami sarankan untuk ditulis dengan sempurna “assalamu’alaikum” karena ucapan tersebut merupakan do’a

      Balas
  40. hasnawati says:
    15 tahun yang lalu

    Subhanallah,,,,,
    terkadang sy lupa betapa sayangnya Allah pada sy,cobaan yang sy rasakan berat ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang di alami oleh muslimah-muslimah terdahulu,

    Balas
  41. fitriani abdurrazaq says:
    15 tahun yang lalu

    Subhaanallah…
    semoga kisah ini menjadi peneguh iman untuk kami,para muslimah…

    Balas
  42. sri says:
    15 tahun yang lalu

    ijin share lagi ya Umm..syukron…:)

    Balas
  43. Khoirunnisa says:
    15 tahun yang lalu

    subhanallah…Aamiin utk do’a yg beliau (Asiyah) haturkan pdNya…

    Balas
  44. Rini Mayasari says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah…
    sungguh luar biasa keteguhan iman Aisyah binti Muzahim, semoga kita di zaman sekarang ini bisa menjadi seperti beliau…

    Amiinn…!!

    Keep Istoqomah, ikhwaty fillah…
    :)

    Balas
  45. alifa says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah….

    Balas
  46. Ayushita says:
    14 tahun yang lalu

    Semoga kita bisa meneladani kisah Asiyah binti Muzahim diatas.
    Ijin share ya..trmksh.

    Balas
  47. dewi says:
    14 tahun yang lalu

    ana idzin share ya umm….

    Balas
  48. hanifah says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah. sungguh wanita yg sangat mulia. semoga Allah menjadikan kisah ini pengingat untukku disaat ku merasa beratnya ujian hidup.agar ku tahu bahwa ujianku tak ada apa2nya dibanding ujian wanita mulia ini. amin

    Balas
  49. nuke says:
    14 tahun yang lalu

    Izin share ke FB dan blog yaa…

    Balas
  50. liza haryani says:
    14 tahun yang lalu

    Isi artikel ini hampir sama dengan yang saya alami,fir’aun menzolimi istrinya secara lahir,saya dizolimi secara batin karena saya tidak mau membenarkan ucapan dan tindakannya yang tidak sesuai dengan isi Al-quran. Suami memiliki ilmu gaib yang katanya ilmu putih,tetapi banyak yang tidak bisa diterima akal sehat.

    Balas
  51. Mira says:
    14 tahun yang lalu

    Subhanalloh,,
    semoga dapat memotivasi semua kaum wanita di dunia ini,,amin

    terinpirasi dari lagu
    “yang penting apa yang kita buat Alloh suka,,
    berusahalah agar Alloh ridho,,
    dengan manusia tak perlu kau risau..
    manusia hendak memuji atau mencaci itu soal dia”

    Syukron,,ijin share

    Balas
  52. anna says:
    13 tahun yang lalu

    Subhanallah, hatiqu bergetar, mataqu berlinang.sungguh dasyat hatinyaa, smg qu jg d berikan kekuaatan ?n?U? sll d jlnNya.

    Balas
  53. gita says:
    13 tahun yang lalu

    ijin share ya umi

    Balas
  54. tajudin says:
    11 tahun yang lalu

    Saya sedih setiap kali membaca kisah asiyah binti muzahim, karena kesabaran dan keteguhan hatinya pada dzat yang maha kuasa.. semoga anak saya asiyah radhwa bisa diberi kesabaran dan keteguhan hatinya seperti asiyah binti muzahim :)

    Balas
  55. Dewi says:
    10 tahun yang lalu

    Masya Allah. Bikin bergetar bacanya, Ya Allah kuatkan iman kami seperti beliau. Amin.

    Balas
  56. Husna says:
    5 tahun yang lalu

    Barakallah fiikum

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.