Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan di antara wanita; sekitar 1,3 juta kasus baru setiap tahunnya, dengan angka kematian sebesar 458.000 pada tahun 2008. Di Negara-negara maju, sejalan dengan perkembangan metode diagnosis serta kesadaran untuk memeriksakan diri terkait kanker payudara, angka kematiannya berkurang sebesar 2,2% per tahun. Angka kematian akan semakin berkurang dengan semakin dininya deteksi terhadap kanker tersebut. Pertanyaan yang muncul pada saat ini adalah: apakah cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara?
Sebelum kita membicarakan cara deteksi kanker payudara, ada baiknya kita memahami lebih dulu apa itu kanker payudara.
Kanker payudara
Payudara merupakan organ pada tubuh manusia yang terdiri dari susunan jaringan lemak, kelenjar susu, serta saluran kelenjar. Masing-masing payudara memiliki jaringan pembuluh darah serta pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening akan menyalurkan cairan limfe ke kelenjar getah bening. Fungsinya untuk melawan infeksi. Kelenjar getah bening yang terkait dengan payudara terletak pada ketiak, di atas tulang selangka, serta di dada.
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel penyusun payudara ini berubah menjadi ganas, tumbuh tidak terkendali, serta merusak jaringan dan organ di sekitarnya. Pertumbuhan sel-sel ganas ini ditandai dengan adanya pembentukan tumor di payudara (benjolan tidak normal), pembesaran kelenjar getah bening, perubahan bentuk dan warna kulit payudara, rasa nyeri pada payudara, serta luka yang lama sembuhnya.
Apa cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara?
Sekarang ini dikenal beberapa teknik deteksi kanker payudara. Cara yang paling sederhana adalah pemeriksaan sendiri (“sadari”: periksa payudara sendiri), baik secara pribadi maupun dilakukan oleh suami. Caranya:
- Periksa payudara secara merata, dimulai dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak.
- Raba dan pijat payudara, mulai dari sisi atas kemudian melingkari payudara. Apabila ada temuan berupa benjolan yang sebelumnya tidak ada, perubahan pada kulit payudara, adanya luka, perubahan bentuk atau cairan yang tidak normal pada puting susu, segera konsultasikan ke dokter.
Sebagai langkah pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan klinis secara lebih rinci dan detail. Dilanjutkan dengan menggunakan peralatan bantu diagnosis, di antaranya adalah USG, Mammografi, MRI, maupun biopsi jaringan payudara.
Di antara sekian banyak metode diagnosis, Mammografi masih menjadi pilihan utama untuk diagnosis kanker payudara. Mammografi ini merupakan pemeriksaan secara radiologis. Pada beberapa orang pemeriksaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, karena payudara akan ditekan dari sisi atas dan bawah kemudian barulah payudara difoto dengan sinar-X. Penggunaan Mammografi pada wanita di bawah usia 40 tahun menjadi kurang efektif karena jaringan payudara yang masih tebal, sehingga menyulitkan interpretasi hasil. Adapun wanita berusia di atas 50 tahun, disarankan melaksanakan pemeriksaan dengan Mammografi minimal sekali dalam dua tahun.
Digital mammografi menjadi pilihan yang lebih baik ketimbang Mammografi standar. Pada Digital Mammografi, gambaran interpretasi payudara dapat dibuat secara tiga dimensi, alih-alih Mammografi standar yang hanya dua dimensi. Pemeriksaan ini cocok diterapkan pada wanita berusia di bawah 50 tahun.
USG merupakan pemeriksaan yang bersifat non-invasif dan dapat dilaksanakan pada wanita usia muda. Pemeriksaan USG saja tanpa Mammografi tidak direkomendasikan untuk deteksi kanker payudara karena angka spesifitas dan sensitivitasnya yang kecil. Namun apabila keduanya digabungkan, nilai diagnostik terhadap kanker payudara dapat ditingkatkan. Beberapa pemeriksaan lain yang tersedia sebaiknya dikerjakan sebagai pemeriksaan tambahan terhadap Mammografi, mengingat efektivitas dan biaya yang dikeluarkan untuk tujuan deteksi dini terhadap kanker payudara ini.
Deteksi dini akan dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat kanker payudara. Setiap wanita harus memiliki pemahaman yang setara mengenai penyakit ini. Oleh karena itu semua orang yang pernah membaca, mendengar atau menyaksikan mengenai kanker payudara selayaknya menyebarluaskan informasi tersebut.
***
Artikel Muslimah.Or.Id
Penulis: dr. Abdul Gofur
Subhannallah…..mudah mudahan ana bisa memperoleh buku menghafal AlQur’an…Allahu Akbar.
Assalamualaikum wr wb,
Bapak/ibu boleh izin share beberapa artikelnya ?
terima kasih
@Era
Wa’alaykumussalam warohamtulloh wabarokatuh
Silakan di-share, mba era. Semoga bermanfaat.
Jazakillah atas artikelnya, sangat bermanfaat. :)