Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Apakah Penyakit ‘Ain Bisa Melalui Foto?

Ammi Nur Baits, ST., BA. oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
4 Mei 2013
di Akidah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Penyakit ‘ain merupakan hal yang nyata adanya, baik berdasarkan dalil syariat maupun realita di masyarakat. Orang Jawa mengenalnya dengan “sawanen”. Dalil syariat yang menunjukkan adanya ‘ain adalah firman Allah,

وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ

”Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” (QS. Al-Qalam: 51)

Makna “menggelincirkan kamu dengan pandangan” adalah ain. Allah sebutkan dalam Al-Qur’an, karena itu bagian dari realita.

Donasi Muslimahorid

Kemudian dalil lainnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

العَيْنُ حَقٌّ

“Ain itu benar adanya.” (HR. Bukhari no. 5740)

Bisa melalui gambar

Terkena ‘ain tidak harus dengan cara melihat langsung korban ‘ain. Namun bisa juga terjadi dengan membayangkan atau mengkhayalkan apa yang disampaikan kepadanya. Termasuk dengan melihat foto atau gambar korban ‘ain tersebut.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية

”Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa menimbulkan ‘ain, tanpa harus dengan melihat. Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, lalu jiwanya bisa menimbulkan ‘ain, meskipun dia tidak melihat sesuatu itu. Dan ada banyak penyebab ‘ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ‘ain, hanya dengan cerita tanpa melihat langsung.” (Zadul Ma’ad, 4: 149)

Setelah membawakan keterangan Ibnul Qayyim di atas, dalam Fatwa Islam dinyatakan,

وبهذا يتبين أن العائن قد ينظر إلى صورة الشخص في الحقيقة أو في التلفاز ، وقد يسمع أوصافه فيصيبه بعينه ، نسأل الله السلامة والعافية

“Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa penyebab ‘ain bisa jadi ketika melihat gambar seseorang atau melalui televisi, atau terkadang hanya mendengar ciri-cirinya, kemudian orang itu terkena ‘ain. Kita memohon keselamatan kepada Allah.”

Kemudian beliau mengingatkan,

وننبه إلى أن بعض الناس يستسلم للوساوس والهواجس ، ويظن أنه سيصاب بالعين كلما رزق نعمة ، أو جاءه خير ، وهذا من الضعف والعجز ، فإن المؤمن لديه من الأسلحة ما يتحصن بها من شر العين والحسد والسحر ، فعليه أن يتوكل على ربه ، ويعتصم به ، ويداوم على الذكر الواقي من تلك الشرور

”Kami ingatkan, sebagian orang telah menjadi korban was-was dan bisikan. Dia selalu dihantui dengan perasaan seolah terkena ‘ain ketika mendapat rezeki atau mendapat kabar baik. Semacam ini termasuk kelemahan mental. Karena setiap mukmin memiliki senjata yang bisa dia gunakan untuk melindungi dari ‘ain, hasad, dan sihir. Karena itu, selayaknya dia bertawakal kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya, dan merutinkan zikir sebagai benteng dari semua kejahatan tersebut.” (Fatwa Islam, no. 122272)

Allahu a’lam.

***

Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ammi Nur Baits, ST., BA.

Ammi Nur Baits, ST., BA.

S1 Al Madinah International University

Artikel Terkait

Mengambil Pelajaran dari Konsep Cagar Budaya

oleh Muslimah.or.id
31 Agustus 2014
0

Urusan agama tidak boleh dirubah bentuk fungsi dan tatacaranya. Kalaupun terjadi "pemugaran" maka harus dikembalikan seperti sedia kala alias "tajdid"

Berbahagialah dengan Tauhid

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
23 April 2014
0

Makna tauhid secara syari’at adalah mengesakan Allah Ta’ala dalam beribadah, yaitu menjadikan seluruh ibadah dan ketaatan hanya untuk Allah Ta’ala...

Beriman kepada Ash-Shirath (Bag. 2)

oleh M. Saifudin Hakim
28 September 2015
0

Pada hari kiamat, setelah manusia dihisab dan ditimbang amal perbuatannya, Allah Ta’ala membentangkan ash-shirath di atas neraka jahannam dalam kondisi...

Artikel Selanjutnya
Kaligrafi Lafadz Jalalah Allah

Fatwa Ulama: Kaligrafi Lafal Jalalah Allah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.