Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Milikilah Sifat Sabar (Bagian 1)

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
26 Desember 2012
Waktu Baca: 3 menit
1
10
SHARES
58
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Makna Sabar

Sabar secara bahasa berarti menahan/ mencegah diri. Sedangkan secara istilah syar’i sabar berarti menahan diri untuk tetap dalam ketaatan kepada Allah, menahan diri dari maksiat, menahan diri dari marah kepada takdir Allah, baik itu dengan lisan, hati maupun anggota badan. (Syarah Aqidah washitiyah hal 262, Muhammad bin Shalih ‘Utsaimin).

Secara berurutan, sabar yang paling utama adalah sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah ta’ala, kemudian kesabaran dalam menjauhi maksiat, dan tingkatan ketiga adalah sabar dalam menghadapi musibah. Dalam melakukan maksiat dan ketaatan, seseorang bisa memilih, apakah dia mau melanjutkan untuk taat dan meninggalkan maksiat, ataukah menyimpang dari jalur ketaatan. Berbeda dengan sabar terhadap takdir Allah, seseorang tidak dapat memilih, sehingga baik dia sabar maupun tidak sabar, dia tetap mendapatkan musibah itu, karena sudah merupakan ketetapan Allah.

Imam Ahmad berkata “Laki-laki ini dizhalimi oleh penguasa kemudian dia memberi seruan kepadanya (demonstrasi).”  Imam Ahmad berkata, bahwa yang demikian itu menyelisihi makna kesabaran yang diajarkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap penguasa. Jika dia bersabar dia tidak berdemonstrasi.

Dan tidak termasuk di dalam sikap sabar jika seseorang tidak membalas gangguan orang lain karena dia tidak mampu/ lemah. Seseorang baru disebut bersabar ketika dia mampu membalas gangguan orang lain tetapi memilih untuk tidak membalas karena bersabar.

Keutamaan Sabar

  • Sabar merupakan teman setia kemenanganSebagaimana disebutkan dalam hadits ke 19 pada hadits Arba’in An Nawawiyah :

    عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، …. [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

    Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas, mengatakan: Aku pernah membonceng di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau berpesan, ”Wahai anakku, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat : Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu…” (HR. Tirmidzi, ia telah berkata, Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih. Dalam riwayat selain Tirmidzi: “Hendaklah kamu selalu mengingat Allah, pasti kamu mendapati-Nya di hadapanmu. Hendaklah kamu mengingat Allah di waktu lapang (senang), niscaya Allah akan mengingat kamu di waktu sempit (susah). Ketahuilah bahwa apa yang semestinya tidak menimpa kamu, tidak akan menimpamu, dan apa yang semestinya menimpamu tidak akan terhindar darimu. Ketahuilah sesungguhnya petolongan menyertai kesabaran dan sesungguhnya kesenangan menyertai kesusahan dan kesulitan”.

    Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Alu Syaikh menjelaskan hadits ini,

    Majelis ilmu di bulan ramadan

    Pertolongan merupakan sesuatu yang dicari, maka sabar menjadi kunci untuk mendapatkannya. Karena sabar merupakan tahapan yang wajib dilalui. Ketika seseorang tertimpa musibah maka dia wajib bersabar karena itu merupakan perintah Allah kepada setiap orang. Maksud dari perkataan “dia wajib bersabar”, yaitu ia menahan lisannya dari mengeluh, menahan hatinya dari marah dan menahan anggota badannya untuk melakukan kemaksiatan yang dilarang, seperti memukul-mukul pipi, merobek baju saat tertimpa musibah kematian dan selainnya. Maka dari itu Allah memerintahkan kita untuk memohon pertolongan dalam setiap perkara dengan sabar dan shalat sebagaimana firman Allah berikut ini:

    وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ (٤٥)

    “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Qs Al Baqarah : 45)

  • Sabar adalah cahaya

    عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

    الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا [رواه مسلم]

    Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ”Suci itu sebagian dari iman, (bacaan) alhamdulillaah memenuhi timbangan, (bacaan) subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu adalah nur (cahaya), sedekah adalah pembela, sabar adalah sinar, dan Al-Qur’an menjadi pembelamu atau akan menuntutmu. Setiap manusia bekerja, lalu dia menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu dapat menyelamatkannya atau mencelakakannya”. (HR. Muslim)

    Imam Nawawi dalam menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa:

    Sabar merupakan sifat yang terpuji. Yaitu kesabaran untuk ta’at kepada Allah dan terhadap ujian serta cobaan dunia. Makna dari sabar adalah sinar, pelakunya senantiasa berada dalam kebenaran.

    Ibnu ‘Utsaimin menjelaskan tentang makna “dhiyaa-un” sebagaimana yang terdapat dalam ayat berikut:

    هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥)

    “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (Qs Yunus : 5)

    Yaitu sabar itu seperti halnya cahaya matahari, yang memberikan penerangan dan energi panas, tidak sebagaimana bulan yang hanya memberikan penerangan saja.

bersambung insyaallah

Penulis: Ummu Shalihah Nadiyah El Karim
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Maraji’:
– Syarhu al arba’in an nawawiyah, Daarul Mustaqbal.
– Syarhu Al ‘aqiidatu Al washitiyyah, Daarul ‘aqiidah.
– Shoftware : Salafi db 4.0
– Taisiru Al kariimu Ar rahmaanu, Syaikh Abdurrahman As sa’diy, Daaru Ibnu Hazm
– Rekaman kajian bedah buletin At-tauhid

Tags: Sabar
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
29 Oktober 2022
0

"'Siapakah diantara kalian yang mencintai harta ahli warisnya lebih dari mencintai hartanya sendiri?' Mereka menjawab: 'wahai Rasulullah! Tidak ada seorangpun...

Tanda Diterimanya Amal Saleh

Tanda Diterimanya Amal Saleh

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 Oktober 2022
0

Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, Dia menerima amal (kebaikan) seorang hamba dia akan memberi taufik kepada hambaNya tersebut untuk beramal...

Artikel Selanjutnya

Milikilah Sifat Sabar (Bagian 2)

Komentar 1

  1. fareeda Makasong says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamu alaikum

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.