Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Doa Seorang Ayah: Kisah Sa’id bin Musayyib dan Salat Sunah demi Anaknya

Rizka Fajri Indra oleh Rizka Fajri Indra
1 Oktober 2025
di Pendidikan Anak
2
Kisah Sa’id bin Musayyib
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Ibadah ayah untuk kesalehan sang buah hati
  • Cinta yang berwujud ibadah
  • Nasihat untuk ayah di masa kini

(Menggambarkan cinta ayah yang diwujudkan dalam ibadah untuk perlindungan sang anak)

Dalam kehidupan ini, kita dapat melihat bukti cinta seorang ayah sering kali tak tampak dalam kata-kata manis atau pelukan hangat seperti seorang ibu. Cinta itu lebih sering tersembunyi dalam diamnya usaha, kerasnya kerja, tegarnya sikap, bahkan setiap panas atau hujan, ayah tetap lewati agar tetap melindungi anak-anaknya, terutama melindungi anak-anak perempuannya. Namun, bagi orang-orang pilihan Allah, cinta seorang ayah bisa juga diwujudkan dalam bentuk yang paling mulia dalam ibadah, doa, dan permohonan tulus di tengah malam yang sunyi.

Salah satu kisah yang indah tentang cinta ayah adalah kisah Sa’id bin Musayyib, seorang tabi’in yang dikenal sebagai ahli ilmu dan wara’. Di balik keteguhan ilmunya, ia adalah seorang ayah yang penuh kasih, yang rela menambah ibadah sunahnya demi memohon perlindungan Allah untuk anaknya.

Ibadah ayah untuk kesalehan sang buah hati

Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya,

لَأَزِيْدَنَّ فِي صَلاَتِي مِنْ أَجْلِكَ

Pre Order Kalender 2026

“Wahai anakku, sungguh aku terus menambah salatku ini karenamu (agar kamu menjadi saleh, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 467)

Tujuan Sa’id bin Musayyib menambah salatnya adalah sebagai bentuk ikhtiar seorang ayah dalam memperbaiki dan memperbanyak ibadah, khususnya salat sunah, demi memohon kebaikan dan keberkahan bagi anaknya. Ia berharap bahwa ibadah yang dilakukannya dapat menjadi wasilah agar Allah menjaga anaknya dari segala keburukan dan dosa.

Salah satu bukti bahwa kesalehan orang tua membawa dampak bagi anak-anaknya dapat kita temukan dalam kisah dua anak yatim yang dijaga oleh Allah berkat kesalehan sang ayah. Kisah ini dapat dilihat dalam surah Al-Kahfi,

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا

“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.” (QS. Al-Kahfi: 82)

‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz pernah mengatakan,

مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يَمُوْتُ إِلاَّ حَفِظَهُ اللهُ فِي عَقِبِهِ وَعَقِبِ عَقِبِهِ

“Setiap mukmin yang meninggal dunia (di mana ia terus memperhatikan kewajiban kepada Allah, pen.), maka Allah akan senantiasa menjaga anak dan keturunannya setelah itu.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 467)

Cinta yang berwujud ibadah

Kisah ini tak hanya menyentuh hati, tetapi juga membuka mata kita akan tingginya derajat seorang ayah yang mencintai anaknya dengan cara yang diridai oleh Allah. Salat sunah yang ia lakukan bukan sekadar ibadah pribadi, melainkan wujud doa tanpa ucapan permohonan yang terbalut dalam amal saleh.

Di zaman sekarang, banyak orang tua rela berkorban apa saja demi anak: bekerja keras tanpa henti, memenuhi segala kebutuhan materi. Namun, Sa’id bin Musayyib mengajarkan bahwa penjagaan sejati berasal dari Allah, bukan semata dari usaha lahiriah. Dan untuk mengetuk pintu langit, dibutuhkan amal yang tulus dan doa yang sungguh-sungguh.

Nasihat untuk ayah di masa kini

Dalam zaman yang serba canggih dan modern, banyak ayah terjebak dalam kesibukan dunia dan lupa bahwa perlindungan sejati untuk anak-anaknya ada dalam kedekatan mereka dengan Allah. Kisah Sa’id bin Musayyib adalah seruan halus agar para ayah kembali menjadi pelindung bagi keluarganya. Menambah salat sunah, memanjatkan doa dalam tahajud, menyebut nama anak dalam sujud, semua itu adalah warisan tak ternilai yang akan lebih kokoh dari rumah mewah, lebih abadi dari warisan harta.

Cinta sejati tidak selalu terlihat, tapi terasa dalam diam yang penuh makna. Sa’id bin Musayyib telah mengajarkan kita, bahwa cinta seorang ayah yang sejati bukan hanya soal hadir di sisi anaknya saat sakit, tapi hadir di hadapan Allah memohon penjagaan dari Dzat yang Maha Melindungi.

Baca juga: Hak Anak yang Harus Ditunaikan

***

Penulis: Rizka Fajri Indra

Artikel Muslimah.or.id

 

Catatan kaki:

Tuasikal, Muhammad Abduh. 2017. Bagaimana Mendidik Anak Agar Shalih. 

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Rizka Fajri Indra

Rizka Fajri Indra

- Alumni Pondok Pesantren Putri Ummu Sulaim Pekanbaru Riau - Mahasiswi Prodi Ilmu Al-Qur'an Dan Tafsir STAI Imam Asy-Syafii Pekanbaru Riau

Artikel Terkait

Parenting Islami (Bag. 38): Hukum Bermain Boneka bagi Anak Kecil

oleh M. Saifudin Hakim
25 Januari 2018
0

Para ulama yang membolehkan bermain boneka, tujuannya adalah untuk mendidik si anak.

Jika Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shalih

oleh Sheren Chamila Fahmi
3 Oktober 2014
3

Setiap orang tentu menginginkan anak yang shalih. Kehadirannya menjadi pelengkap kebahagiaan, pelipur lara, juga sebagai perhiasan di dunia. Anak yang...

Bagaimana Mendidik Anak dalam Islam?

oleh Adid Adep Dwiatmoko
20 Maret 2016
1

Pendidikan yang baik adalah dengan menanamkan akhlaq yang baik secara kuat dan kokoh ke dalam jiwa anak, sehingga ia mampu...

Artikel Selanjutnya
Keberkahan usaha

Bukan Seberapa Besar Usahanya, Tapi Bagaimana Keberkahannya

Komentar 2

  1. Abu Agha says:
    2 bulan yang lalu

    MasyaaAllah, tulisan Riska Fadjri Indra sangat inspiratif.

    Balas
  2. Mei says:
    2 bulan yang lalu

    Semoga kita bisa menambah amalan sunah, sebagai wasilah agar anak kita menjadi anak yang soleh dan mendapatkan penjagaan dari Allah subhanahu wa ta ‘ala

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.