Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Lihatlah Siapa Temanmu

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
3 Februari 2012
di Akhlak dan Nasihat
20
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih
  • Bahaya Teman yang Buruk
  • Jangan Sampai Menyesal
  • Penutup

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)

Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau wangi.

Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih

Berteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita.

Donasi Muslimahorid

Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. (Bahjah Quluubil Abrar, 119)

Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. (Bahjatu Quluubil Abrar, 119)

Wahai saudariku, sungguh manfaat berteman dengan orang yang shalih tidak terhitung banyaknya. Dan begitulah seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Bahaya Teman yang Buruk

Jika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. (Bahjatu Qulubil Abrar, 120)

Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. (Bahjah Qulubil Abrar, 120)

Berteman dengan orang shalih akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, akhlak yang utama dan amal yang shalih. Adapun berteman dengan orang yang buruk akan mencegahnya dari hal itu semua.

Jangan Sampai Menyesal

Allah Ta’ala berfirman

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ( ) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ( ) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al Furqan: 27-29).

Sebagaimana yang sudah masyhur di kalangan ulama ahli tafsir, yang dimaksud dengan orang yang dzalim dalam ayat ini adalah ‘Uqbah bin Abi Mu’ith, sedangkan si fulan yang telah menyesatkannya dari petunjuk Al Qur’an adalah Umayyah bin Khalaf atau saudaranya Ubay bin Khalaf. Akan tetapi secara umum, ayat ini juga berlaku bagi setiap orang yang dzalim yang telah memilih mengikuti shahabatnya untuk kembali kepada kekafiran setelah datang kepadanya hidayah Islam. Sampai akhirnya dia mati dalam keadaan kafir sebagaimana yang terjadi pada ‘Uqbah bin Abi Mu’ith. (Adhwa’ul Bayan, 6/45)

Begitulah Allah Ta’ala telah menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang teman dekat bagi seseorang, hingga seseorang dapat kembali kepada kekafiran setelah dia mendapatkan hidayah islam disebabkan pengaruh teman yang buruk. Oleh karena itulah sudah sepantasnya setiap dari kita waspada dari teman-teman yang mempunyai perangai buruk.

Penutup

Wahai saudariku, ingin ku kutipkan sedikit nashihat yang semoga bermanfaat untukku maupun untuk dirimu. Nashihat ini berasal dari seorang ulama bernama Ibnu Qudamah Al Maqdisiy:

“Ketahuilah, Sungguh tidaklah pantas seseorang menjadikan semua orang sebagai temannya. Akan tetapi sepantasnya dia memilih orang yang bisa dijadikan sebagai teman, baik dari segi sifatnya, perangainya, ataupun apa saja yang bisa menimbulkan keinginan untuk berteman dengannya. Sifat ataupun perangai tersebut hendaknya sesuai dengan manfaat yang dicari dari hubungan pertemanan. Ada orang yang berteman karena tujuan dunia, seperti karena ingin memanfaatkan harta, kedudukan ataupun hanya sekedar bersenang-senang bersama dan ngobrol bersama, akan tetapi hal ini bukanlah tujuan kita. Ada pula orang yang berteman untuk tujuan agama, dalam hal ini terdapat pula tujuan yang berbeda-beda.

Di antara mereka ada yang bertujuan dapat memanfaatkan ilmu dan amalnya, ada pula yang ingin mengambil manfaat dari hartanya, dengan tercukupinya kebutuhan ketika berada dalam kesempitan. Secara umum, kesimpulan orang yang bisa dijadikan sebagai teman hendaknya dia mempunyai lima kriteria berikut: Berakal (cerdas), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus terhadap dunia.

Kecerdasan merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang dungu, karena orang yang dungu terkadang dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Akhlak baik, hal ini juga sebuah keharusan. Karena terkadang orang yang cerdas jika ia sedang marah dan emosi dapat dikuasai oleh hawa nafsunya. Maka tidaklah baik berteman dengan orang yang cerdas tapi tidak berakhlak. Sedangkan orang yang fasiq, dia tidaklah mempunyai rasa takut kepada Allah. Dan orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, kamu tidak akan selamat dari tipu dayanya, disamping dia juga tidak dapat dipercaya. Adapun ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan jeleknya kebid’ahannya. (Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37)

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untukku dan untukmu saudariku…

Amiin …

***
muslimah.or.id
Penyusun: Latifah Ummu Zaid
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Rujukan:

  • Bahjatu Qulubil Abrar, syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy, Maktabah Al Imam Al Wadi’iy, Shan’aa
  • Adhwa’ul Bayan, Muhammad Al Amin Asy-Syinqithi, Darul-Fikr lith-thoba’ah wan-nasyr wat-tauzi’, Beirut (Maktabah Asy-Syamilah)
  • Mukhtashor minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy. (Maktabah Asy-Syamilah)
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Atas Nama Cinta Mereka Berzina

oleh Athirah Mustajab
13 Februari 2014
3

Cinta … Semua orang bicara cinta Tapi timbangannya beda-beda Cinta di atas agama, atau cinta berujung petaka? Petaka muncul bila...

Namimah (Adu Domba)

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
15 Mei 2008
30

Penulis: Ummu Rummaan Berbicara mengenai bahaya lisan memang tidak ada habisnya. Lisan, hanya ada satu di tubuh, tapi betapa besar...

Menasehati Tanpa Melukai

oleh Lilis Mustikaningrum
21 Mei 2015
3

Ketika seseorang hendak memberikan nasehat hendaklah memperhatikan adab-adabnya karena adab tersebut sangat menentukan diterima atau tidaknya nasehat. Beberapa adab yang...

Artikel Selanjutnya

Melihat Aurat Istri Ketika Shalat

Komentar 20

  1. fadlah says:
    13 tahun yang lalu

    assalamualaikum
    ana izin share ya
    syukron

    Balas
  2. Hairiah says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaikum… terima kasih ya….

    Balas
  3. MUKHLIS says:
    13 tahun yang lalu

    SEMOGA BISA DI AMALKAN..BAAROKALLAHUFIK..

    MUKHLIS-DAKWAH.BLOGSPOT.COM

    Balas
  4. jo.putri says:
    13 tahun yang lalu

    assallamu’alaikumwrwb..
    ijin share..
    Sukron

    Balas
  5. www.dokterternak.com says:
    13 tahun yang lalu

    tanpa kita sadari…teman kita akan mewarnai kita, pilihlah teman yang baik maka dirimu akan terwarnai dengan kebaikan…, sebaliknya, jika engkau berteman dengan teman yang buruk maka kita akan terwarnai dengan warna yang buruk pula…

    Balas
  6. nur_hidayah says:
    13 tahun yang lalu

    bagaimana bila kita berteman baik dgn non muslim selama dia tidak pernah mempermasalahkan saat kita harus beribadah harian?

    Balas
  7. bayu says:
    13 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum waraohmatulohi wabarokatu….!
    izin copas y!
    syukron sebelumnya!

    Balas
  8. verdina bella says:
    13 tahun yang lalu

    subhanallah, ane izin share ya :):)
    wassalamualaikum wr.wb

    Balas
  9. Dinda says:
    13 tahun yang lalu

    Subhanallah…
    penuh dengan hikmah, semoga bermanfaat..
    dan izin share ya!

    Balas
  10. Fitri Nurmawati says:
    13 tahun yang lalu

    setuju..setuju..
    izin share juga yaa :)

    Balas
  11. ul asyafie says:
    13 tahun yang lalu

    Ijin Share y Agar Lebih Banyak yg Mendapatkan Manfaat dari Artikel ini thans.

    Balas
  12. iva ratna dewi says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaikum..,izin share yah,semoga bermanfaat,trimksh

    Balas
  13. eka says:
    13 tahun yang lalu

    syukron,, izin share ya.. semoga ilmunya bermnafaat..

    Balas
  14. nita says:
    13 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum.. ijin share ya.. bagus bgt.. sangat bermanfaat.. terima kasih.

    Balas
  15. miftah says:
    13 tahun yang lalu

    assalamualaikum.. afwan aq izin share ya.. jzklh…

    Balas
  16. hanania husna says:
    13 tahun yang lalu

    sukron,,,
    ijin kopas ya….

    Balas
  17. Putri Suri Andriyani says:
    13 tahun yang lalu

    assalamualaikum…
    terimakasih…izin kopas…

    Balas
  18. rayadi says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,, smoga kutipan diatas ,bisa menjadi ilmu yg bermanpaat buat kita semua. terkhusus kpada diri saya pribadi,oleh krna itu saya ingin mengingatkan kpda Qt smua. agar Qt slalu brhati~hati dlam bergaul, carilah teman yg brmanpaat Untukmu yang apabila Engkau melihatnya atau mendengar namanya Engkau teringat kpda Allah dan Rasulnya serta hari akhirat…!

    Balas
  19. eki says:
    13 tahun yang lalu

    jika ada kita mempunyai teman yang selalu berbuat jahil,
    senang memaki dengan kata-kata kotor,
    memfitnah dan sering berburuk sangka…. jika dinasihati, tersinggung…padahal dia muslim juga
    bagaimana kita bergaul dengannya ?? apakah harus selalu memaklumi…
    sumpah saya takut jika harus menegur nya … karena dia senang memaki-maki denagn suara yang keras…padahal kami bekerja dalam satu ruangan , setiap hari harus bertemu…
    tolong…. aku takut azab Allah

    Balas
  20. Ummu Izzah says:
    13 tahun yang lalu

    @Nur_hidayah

    Bismillaah..
    Makna ?????? dalam hadits diatas bukan hanya sekedar teman biasa, akan tetapi maknanya adalah sahabat karib [tempat untuk curhat]. Masalah berteman, secara umum kita dengan siapapun boleh berteman, meskipun dengan orang non-muslim. Namun, berteman secara khusus, kita tidak boleh sembarangan, tidak boleh semua orang kita jadikan sebagai sahabat karib.

    @Eki

    Bismillaah..
    Tetaplah berbuat baik kepadanya dengan berbagai macam sarana dan metode. Kalau sudah demikian tapi kok masih tetap seperti semula, asalkan anda masih sabar, maka hakikatnya dia sedang mencelakan dirinya sendiri, dan anda sedang menabung kebaikan disisi Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa. Allaahu A’lam..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.