Rambut bagaikan mahkota bagi seorang wanita. Ia merupakan perhiasan, lambang keelokan, dan kecantikan. Oleh karena itu, syariat Islam menganjurkan kita untuk merawatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ لَهُ شَعْرٌ فَلْيُكْرِمْهُ
“Barangsiapa memiliki rambut, hendaklah ia memuliakannya.” (HR. Abu Dawud no. 4163 dan al-Baihaqi dalam al-Adab no. 834 dari jalur ‘Abdurrahman bin Abi Zinad dari Suhail bin Abi Shalih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Memuliakannya, yaitu merawat dan menjaganya agar tetap indah dan enak dipandang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sangat memperhatikan penampilan rambut beliau. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad, bahwa ada seorang laki-laki yang mengintip dari sebuah lubang kecil rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau tengah menyisir rambutnya dengan sisir. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ عَلَمْتُ أَنَّكَ تَنْظُرُ لَطَعَنْتُ بهَا في عَيْنَكَ إِنَّمَا جُعِلَ الإِذْنُ من قبل الأَبْصَار
“Andaikata tadi aku mengetahui bahwasannya engkau memperhatikan(ku), niscaya kutusuk matamu dengan sisir ini. Sesungguhnya wajib meminta izin terlebih dulu sebelum melihat (tuan rumah).” (HR. Bukhari no. 5924)
Dari ‘Aisyah, beliau berkata,
كُنْتُ أُطَيِّبُ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَطْيَبِ مَا يَجِدُ حَتَّى أَجدَ وَبِيصَ الطَّيبِ في رَأْسه وَلحْيَته
“Aku pernah memakaikan minyak wangi kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan minyak wangi yang beliau miliki hingga aku mendapati kemilau minyak wangi tersebut pada kepala dan jenggot beliau.” (HR. Bukhari no. 5923)
Suatu ketika. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang lelaki yang rambutnya acak-acakan, beliau bersabda,
أما كان يَجِدُ هذا ما يُسَكِّنُ به شعرَه
“Tidakkah orang ini punya sesuatu untuk merapikan rambutnya?” (HR. Abu Dawud no. 4062; an-Nasa`i, 8: 183; dan Ahmad, 3: 357)
Jika demikian perhatian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap seorang laki-laki, maka bagaimana bagi dengan seorang wanita yang merupakan sebaik-baik perhiasan dunia? Maka tentu lebih ditekankan lagi.
Oleh karena itu, seorang wanita muslimah hendaknya senantiasa merawat serta memelihara keindahan rambutnya. Tidak membiarkannya kusut, kusam, ataupun hingga mengeluarkan bau yang tak sedap.
Di antara kiat untuk merawat rambut adalah:
- Menjaga keseimbangan makanan yang mengandung vitamin A, kalsium, protein, dan zat besi, khususnya pada saat menyusui dan penyembuhan, serta menghindari begadang dan beban berat.
- Menjaga kondisi kesehatan dan kejiwaan.
- Hendaknya mencuci rambut sekali atau dua kali dalam seminggu. Tidaklah benar bahwa mencuci rambut berimplikasi pada kerontokan. Sangat baik sekali pemijatan rambut -setelah mandi dan dikeringkan- dengan menggunakan minyak zaitun secara merata pada seluruh bagian kulit kepala. Memijat kulit kepala selama lima menit setiap hari dapat memperlancar aliran darah kulit kepala dan hendaknya pijatan ini dilakukan dengan lembut.
- Pilih jenis shampo yang sesuai dengan tipe rambut. Secara umum, shampo yang bagus adalah yang tidak menjadikan rambut sangat kering setelah dicuci, sehingga membuat rambut rentan putus. Inilah yang menyebabkan alergi dan peradangan pada kulit yang dikenainya.
Apabila bertipe kepala yang berminyak, maka disarankan menggunakan shampo yang mengandung belerang (sulfur). Sementara pemilik rambut kering, cocok menggunakan shampo yang mengandung lanolin. Secara umum, tidak disarankan menggunakan shampo yang mengandung bahan kimia, kecuali ketika terjadi pengelupasan pada kulit kepala (ketombe), maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
- Memilih sikat rambut yang lembut untuk merapikan rambut. Apabila menggunakan sisir, pastikan jari-jari sisir berujung bundar (tidak tajam) dan tidak sempit.
- Apabila rambut Anda butuh dikuatkan atau rontok dalam skala besar, baiknya berkonsultasi pada dokter. (Buku Rahasia Kecantikan dan Kesehatan Wanita Dari A-Z)
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu mengingat bahwa tubuh kita merupakan nikmat yang sangat besar yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Kita wajib mensyukurinya dengan merawat dan menjaga nikmat tersebut. Hendaknya kita tidak menyia-nyiakannya. Di antara doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada kita,
اَللَّهُمَّ كَمَا أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
“Ya Allah, sebagaimana telah engkau baguskan rupaku, maka baguskanlah akhlakku.” (HR. Abu Dawud ath-Thayalisi dalam musnadnya no. 372 dan di-shahih-kan oleh al-Albani dalam Shahih at–Targhib wa at–Tarhib no. 2657)
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Baca juga: Hukum Memakai Rambut Palsu
***
Penulis: Annisa Auraliansa
Artikel: Muslimah.or.id
Referensi:
- Choiriyyah, Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsary. (2016). Kecantikan Wanita Dalam Perspektif Islam. Bekasi Timur: Pustaka Imam adz-Dzahabi.
- Fahmi, Adil. (2023). Rahasia Kecantikan dan Kesehatan Wanita Dari A-Z. Jakarta: Penerbit Darul Haq.
- Bukhari. (2010). Shahih al–Bukhari. (M. Iqbal, Terjemahan). Jakarta: Pustaka As-Sunnah.