Teks Hadis
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu โanhu, beliau berkata,
ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ููุทูููู ุนูููู ููุณูุงุฆููู ุจูุบูุณููู ููุงุญูุฏู
โNabi shallallahu โalaihi wasallam pernah menggilir semua istrinya dengan sekali mandi.โ (HR. Bukhari no. 5215 dan Muslim no. 309. Lafal hadis ini milik Muslim.)
Dalam riwayat Bukhari (no. 5215) disebutkan,
ุฃูููู ููุจูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ููุทูููู ุนูููู ููุณูุงุฆููู ููู ุงููููููููุฉู ุงูููุงุญูุฏูุฉูุ ูููููู ููููู ูุฆูุฐู ุชูุณูุนู ููุณูููุฉู
โNabi shallallahu โalaihi wasallamย pernah menggilir semua istrinya dalam satu malam. Padahal pada hari itu, beliau mempunyai sembilan istri.โ
Kandungan Hadis
Kandungan pertama
Hadis ini menunjukkan anugerah Allah Taโala kepada Nabi shallallahu โalaihi wasallam berupa kekuatan untuk berjimak. Ini adalah di antara ayat-ayat Allah yang menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah Taโala. Dalam sebagian riwayat Bukhari disebutkan bahwa Anas bin Malik radhiyallahu โanhu berkata,
ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฏููุฑู ุนูููู ููุณูุงุฆููู ููู ุงูุณููุงุนูุฉู ุงูููุงุญูุฏูุฉูุ ู ููู ุงูููููููู ููุงููููููุงุฑูุ ููููููู ุฅูุญูุฏูู ุนูุดูุฑูุฉู.ย ููุงูู: ููููุชู ููุฃูููุณู ุฃูููููุงูู ููุทููููููุ ููุงูู: ูููููุง ููุชูุญูุฏููุซูุย ุฃูููููู ุฃูุนูุทููู ูููููุฉู ุซููุงูุซููููุย ููููุงูู ุณูุนููุฏูุ ุนููู ููุชูุงุฏูุฉูุ ุฅูููู ุฃูููุณูุงุ ุญูุฏููุซูููู ู:ย ุชูุณูุนู ููุณูููุฉู.
โNabi shallallahu โalaihi wasallamย mendatangi istrinya pada waktu yang sama di malam hari atau siang hari. Pada saat itu, jumlah (istri-istri) beliau sebelas orang.โ Aku bertanya kepada Anas bin Malik radhiyallahu โanhu,ย โApakah beliau mampu?โ Jawabnya, โBeliau diberikan kekuatan setara tiga puluh lelaki.โ Sa’id dari Qatadah berkata bahwa Anas radhiyallahu โanhuย menerangkan kepada mereka bahwa jumlah istri-istri beliau shallallahu โalaihi wasallamย saat itu sembilan orang.โ (HR. Bukhari no. 268)
Tidak ada pertentangan antara riwayat yang menyebutkan โsembilanโ atau โsebelasโ. Adapun riwayat yang mengatakan โsembilanโ, hal itu melihat dari jumlah istri-istri yang dimiliki beliau shallallahu โalaihi wasallam pada satu waktu. Pada satu waktu, istri beliau memang tidak lebih dari sembilan orang dan beliau meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan orang istri tersebut (maksudnya, total istri beliau sebelas orang, namun dua orang meninggal ketika Nabi shallallahu โalaihi wasallam masih hidup, sehingga jumlah istri yang menyertai hidup beliau tidak lebih dari sembilan orang). Adapun riwayat yang mengatakan โsebelasโ, maka hal itu karena memasukkan Mariyah Al-Qibthiyyah (ibu [ummu walad] dari Ibrahim) dan Raihanah binti Zaid An-Nadhriyah, seorang tawanan dari Bani Quraidhah, yang merupakan budak Nabi shallallahu โalaihi wasallam.
Kandungan kedua
Hadis ini merupakan dalil bolehnya mencukupkan sekali mandi bagi laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu, setelah menyetubuhi istri-istrinya tersebut di satu waktu. Tidak ada keharusan untuk mandi wajib terlebih dahulu setelah menyetubuhi salah satu istri.
Akan tetapi, terdapat hadis dari Abu Saโid radhiyallahu โanhu, Nabi shallallahu โalaihi wasallam bersabda,
ุฅูุฐูุง ุฃูุชูู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฃูููููููุ ุซูู ูู ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุนููุฏูุ ููููููุชูููุถููุฃู
โApabila salah seorang dari kalian menyetubuhi istrinya, kemudian hendak mengulanginya, maka hendaklah dia berwudu.โ (HR. Muslim no. 308)
Hadis tersebut menunjukkan disunahkannya berwudu setiap kali hendak mengulang persetubuhan, disertai dengan membasuh zakar dan daerah di sekitarnya. Jika Nabi shallallahu โalaihi wasallam memerintahkan hal tersebut ketika menyetubuhi satu istri yang sama, maka lebih-lebih lagi jika hendak bersetubuh lagi dengan istri yang lainnya. Tentu lebih ditekankan lagi supaya istri yang lain tersebut tidak terkena bekas atau sisa dari persetubuhan dengan istri sebelumnya.
Terdapat riwayat dari Abu Rafiโ, beliau radhiyallahu โanhuย menceritakan,
ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุทูุงูู ุฐูุงุชู ููููู ู ุนูููู ููุณูุงุฆูููุ ููุบูุชูุณููู ุนูููุฏู ููุฐููู ููุนูููุฏู ููุฐูููุ ููุงูู: ููููุชู ูููู: ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฃูููุง ุชูุฌูุนููููู ุบูุณูููุง ููุงุญูุฏูุงุ ููุงูู: ููุฐูุง ุฃูุฒูููู ููุฃูุทูููุจู ููุฃูุทูููุฑู
โNabi shallallahu โalaihi wasallamย pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, โWahai Rasulullah, tidakkah engkau menjadikannya sekali mandi saja?โ Beliau menjawab, โYang seperti itu lebih suci, lebih baik, serta lebih bersih.โโ (HR. Abu Dawud no. 219, An-Nasaโi dalam Al-Kubro 8: 207, Ibnu Majah no. 590, dan Ahmad 39: 288, hadis hasan)
Jika ada yang bertanya, bagaimana Abu Rafiโ radhiyallahu โanhuย bisa mengetahui bahwa beliau shallallahu โalaihi wasallamย mandi tiap selesai berhubungan badan dengan salah satu istri beliau, padahal hal itu adalah perkara yang tersembunyi? Jawabnya, karena Abu Rafiโ radhiyallahu โanhuย yang melayani Nabi shallallahu โalaihi wasallamย ketika itu, beliau yang membawakan air untuk Nabi. (Lihat Zaadul Maโad, 1: 114)
Baca juga: Bolehnya Melakukan โAl-Ghilahโ
***
@BA, 22 Zulkaidah 1445/ 31 Mei 2024
Penulis: M. Saifudin Hakim
Artikel: Muslimah.or.id
ย
Catatan kaki:
Disarikan dari kitab Minhatul โAllam fi Syarhi Buluughil Maraam (7: 367-369).