Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hadis: Bolehnya Menggilir Beberapa Istri dengan Sekali Mandi

M. Saifudin Hakim oleh M. Saifudin Hakim
24 Juni 2024
di Hadis
0
Bolehnya Menggilir Beberapa Istri dengan Sekali Mandi
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Teks Hadis
  • Kandungan Hadis
    • Kandungan pertama
    • Kandungan kedua

Teks Hadis

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menggilir semua istrinya dengan sekali mandi.” (HR. Bukhari no. 5215 dan Muslim no. 309. Lafal hadis ini milik Muslim.)

Dalam riwayat Bukhari (no. 5215) disebutkan,

أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الوَاحِدَةِ، وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ

Donasi Muslimahorid

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menggilir semua istrinya dalam satu malam. Padahal pada hari itu, beliau mempunyai sembilan istri.”

Kandungan Hadis

Kandungan pertama

Hadis ini menunjukkan anugerah Allah Ta’ala kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa kekuatan untuk berjimak. Ini adalah di antara ayat-ayat Allah yang menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah Ta’ala. Dalam sebagian riwayat Bukhari disebutkan bahwa Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدُورُ عَلَى نِسَائِهِ فِي السَّاعَةِ الوَاحِدَةِ، مِنَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَهُنَّ إِحْدَى عَشْرَةَ. قَالَ: قُلْتُ لِأَنَسٍ أَوَكَانَ يُطِيقُهُ؟ قَالَ: كُنَّا نَتَحَدَّثُ؛ أَنَّهُ أُعْطِيَ قُوَّةَ ثَلاَثِينَ؛ وَقَالَ سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، إِنَّ أَنَسًا، حَدَّثَهُمْ: تِسْعُ نِسْوَةٍ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi istrinya pada waktu yang sama di malam hari atau siang hari. Pada saat itu, jumlah (istri-istri) beliau sebelas orang.” Aku bertanya kepada Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, “Apakah beliau mampu?” Jawabnya, “Beliau diberikan kekuatan setara tiga puluh lelaki.” Sa’id dari Qatadah berkata bahwa Anas radhiyallahu ‘anhu menerangkan kepada mereka bahwa jumlah istri-istri beliau shallallahu ‘alaihi wasallam saat itu sembilan orang.” (HR. Bukhari no. 268)

Tidak ada pertentangan antara riwayat yang menyebutkan “sembilan” atau “sebelas”. Adapun riwayat yang mengatakan “sembilan”, hal itu melihat dari jumlah istri-istri yang dimiliki beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pada satu waktu. Pada satu waktu, istri beliau memang tidak lebih dari sembilan orang dan beliau meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan orang istri tersebut (maksudnya, total istri beliau sebelas orang, namun dua orang meninggal ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, sehingga jumlah istri yang menyertai hidup beliau tidak lebih dari sembilan orang). Adapun riwayat yang mengatakan “sebelas”, maka hal itu karena memasukkan Mariyah Al-Qibthiyyah (ibu [ummu walad] dari Ibrahim) dan Raihanah binti Zaid An-Nadhriyah, seorang tawanan dari Bani Quraidhah, yang merupakan budak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kandungan kedua

Hadis ini merupakan dalil bolehnya mencukupkan sekali mandi bagi laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu, setelah menyetubuhi istri-istrinya tersebut di satu waktu. Tidak ada keharusan untuk mandi wajib terlebih dahulu setelah menyetubuhi salah satu istri.

Akan tetapi, terdapat hadis dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ، ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُودَ، فَلْيَتَوَضَّأْ

“Apabila salah seorang dari kalian menyetubuhi istrinya, kemudian hendak mengulanginya, maka hendaklah dia berwudu.” (HR. Muslim no. 308)

Hadis tersebut menunjukkan disunahkannya berwudu setiap kali hendak mengulang persetubuhan, disertai dengan membasuh zakar dan daerah di sekitarnya. Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan hal tersebut ketika menyetubuhi satu istri yang sama, maka lebih-lebih lagi jika hendak bersetubuh lagi dengan istri yang lainnya. Tentu lebih ditekankan lagi supaya istri yang lain tersebut tidak terkena bekas atau sisa dari persetubuhan dengan istri sebelumnya.

Terdapat riwayat dari Abu Rafi’, beliau radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَافَ ذَاتَ يَوْمٍ عَلَى نِسَائِهِ، يَغْتَسِلُ عِنْدَ هَذِهِ وَعِنْدَ هَذِهِ، قَالَ: قُلْتُ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَا تَجْعَلُهُ غُسْلًا وَاحِدًا، قَالَ: هَذَا أَزْكَى وَأَطْيَبُ وَأَطْهَرُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidakkah engkau menjadikannya sekali mandi saja?’ Beliau menjawab, ‘Yang seperti itu lebih suci, lebih baik, serta lebih bersih.’” (HR. Abu Dawud no. 219, An-Nasa’i dalam Al-Kubro 8: 207, Ibnu Majah no. 590, dan Ahmad 39: 288, hadis hasan)

Jika ada yang bertanya, bagaimana Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu bisa mengetahui bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mandi tiap selesai berhubungan badan dengan salah satu istri beliau, padahal hal itu adalah perkara yang tersembunyi? Jawabnya, karena Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu yang melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika itu, beliau yang membawakan air untuk Nabi. (Lihat Zaadul Ma’ad, 1: 114)

Baca juga: Bolehnya Melakukan “Al-Ghilah”

***

@BA, 22 Zulkaidah 1445/ 31 Mei 2024

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslimah.or.id

 

Catatan kaki:

Disarikan dari kitab Minhatul ‘Allam fi Syarhi Buluughil Maraam (7: 367-369).

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
M. Saifudin Hakim

M. Saifudin Hakim

- Alumnus Ma'had Al-'Ilmi, Yogyakarta. - Alumnus Pendidikan Dokter FK UGM, Yogyakarta. - Alumnus Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. - Saat ini sedang belajar di Unayzah, Saudi Arabia.

Artikel Terkait

Bukan Untuk Memberatkan Kalian

oleh Athirah Mustajab
7 September 2013
1

Siapa yang bilang jadi orang kafir itu enak? Jauh dari rahmat ilahi Tak shalat lima kali sehari Aurat tak dihijabi...

Memiliki Dua Istri yang Bersaudara

Hadis: Ketika Seorang Suami Masuk Islam dan Memiliki Dua Istri yang Bersaudara

oleh M. Saifudin Hakim
19 Januari 2025
0

Teks Hadis Dari Adh-Dhahhak bin Fairuz Ad-Dailami, dari ayahnya, dia berkata, قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إنِّي أَسْلَمْتُ وَتَحْتِي أُخْتَانِ، فَقَال...

Larangan Makan dan Minum dengan Tangan Kiri

Larangan Makan dan Minum dengan Tangan Kiri

oleh M. Saifudin Hakim
6 Desember 2024
0

Teks Hadis Dari sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, لَا تَأْكُلُوا بِالشِّمَالِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِالشِّمَالِ “Janganlah...

Artikel Selanjutnya
Apa Itu Nasikh dan Mansukh?

Apa Itu Nasikh dan Mansukh?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.