Sedari kecil, kita senantiasa diajarkan untuk bermimpi dan bercita-cita. Penulis pribadi pun masih ingat, ketika kecil, betapa semangat dan yakin nya saya menjawab, ketika ada yang bertanya, ‘Nanti besar mau jadi apa?’
Namun dengan bertambahnya umur, pengalaman dan pelajaran, impian dan cita-cita itu kian berubah.
Satu hal yang pasti, yang kita semua idam-idamkan, impian dan cita-citanya seorang mukmin, adalah masuk surga Allah bersama orang-orang yang kita kasihi.
Realitanya memang tidak mudah. Jangankan untuk mengejar surga, ambisi kita untuk meraih apa yang kita impikan di dunia pun kadang mudah sekali patah. Lalu hilang begitu saja.
Maka kuncinya adalah percaya kepada Allah dan senantiasa berdoa, meminta pertolongan kepadaNya.
Sangat mungkin di perjalanannya kita jatuh, kemudian bangkit kembali, lalu jatuh kembali, mungkin lebih jauh dari jatuh yang pertama.
Tapi kita harus senantiasa percaya, tawakkal kepada Allah dan kembali berusaha bangkit, untuk meraih impian yang sudah kita dambakan.
“Tidaklah seseorang bekerja keras atau berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hal-hal yang bermanfaat, kemudian dia memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membantunya dalam menggapai semua itu -tentu saja disertai upaya pencapaiannya dengan berbagai cara- melainkan orang tersebut pasti akan memperoleh semua keinginannya. Andaikata tidak semuanya, dia tetap akan memperoleh sebagiannya.
Bahkan andaikata sama sekali tidak memperolehnya, dia tidak akan menyalahkan diri sendiri, niscaya usahanya pun tidak menjadi percuma atau sia-sia, apalagi jika selama ini dia telah bersabar dan tidak lekas jenuh.” (Ar-Riyadhun Nadhirah, 211)
“Hendaklah seseorang yang bekerja keras dan mengerahkan segenap kemampuan yakin bahwa Rabb ‘azza wa jalla tidak akan menghinakan dan menyia-nyiakan pekerjaannya. Hendaklah juga dia menghindari sikap berputus asa, hilang harapan, dan pesimis karena semua itu merupakan kendala dan penghalang terbesar” (Mental Juara, Dr. Muhammad bin Ibrahim al Hamad, cet. Pustaka Imam Syafi’i Jakarta, halaman 296)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن تَصدُقِ اللَّهَ يَصدُقْكَ
“Bila engkau bersikap jujur kepada Allah maka Dia akan mewujudkan keinginanmu.” (HR. An Nasa’i IV/60, dishahihkan oleh Al Albani)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.” (HR. Muslim)
Oleh karenanya, bersemangatlah, kejar impian dan cita-citamu saudaraku. Wujudkan! Tidak ada sesuatu yang mustahil bagi seseorang yang beriman kepada Allah, Rabb semesta alam.
Allah ta’ala berfirman,
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159)
Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah dan taufikNya.
Baca juga: Menjemput Impian
—
Penulis: Annisa Auraliansa
Referensi:
- Mental Juara, Dr. Muhammad bin Ibrahim al Hamad, cet. Pustaka Imam Syafi’i Jakarta
- Tetap Semangat Dalam Hal Yang Bermanfaat, Muhammad Abduh Tuasikal, 2009, https://rumaysho.com/691-tetap-semangat-dalam-hal-yang-bermanfaat197.html
- Bingkai Penantian, Isruwanti Ummu Nashifa, 2020, https://muslimah.or.id/12845-bingkai-penantian.html
Artikel Muslimah.or.id