Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Ketauhidan Sesuai dengan Fitrah Manusia (Bag. 2)

Retno Utami oleh Retno Utami
18 November 2023
di Akidah
0
Ketauhidan sesuai dengan fitrah manusia
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu tugas para nabi dan rasul adalah sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan untuk umat manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. Al-An’am : 48)

Berdasarkan Tafsir Jalalain, surat Al-An’am ayat ke-48 (Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira) menjelaskan tentang surga bagi orang yang beriman, (dan memberi peringatan) yaitu, bagi orang yang kafir dengan adanya siksaan neraka. (Siapa yang beriman) yaitu, kepada rasul-rasul itu (dan mengadakan perbaikan) yaitu, terhadap amal perbuatannya (maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati) yaitu, di akhirat kelak.

Fitrah manusia sebagai hamba yang bertauhid tentunya berkaitan erat dengan perintah beribadah kepada Allah Ta’ala dengan ikhlas dan ittiba’ kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,

Donasi Muslimahorid

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): ‘Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatlah baik kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari pada kamu, dan kamu selalu berpaling.’” (QS. Al-Baqarah : 83)

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنِّي عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ ۚ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ ۚ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ يَقُصُّ الْحَقَّ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al-Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.”’ (QS. Al-An’am : 57)

Berdasarkan Tafsir Jalalain surat Al-An’am ayat ke-57 menjelaskan bahwa (Katakanlah, “Sesungguhnya aku berada di atas hujjah) yaitu, penjelasan yang nyata (dari Tuhanku dan) ternyata (kamu mendustakannya) mendustakan Tuhanku karena kamu telah menyekutukan-Nya. (Tidak ada padaku apa yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya) yaitu, berupa azab. (Tidak lain) tiada lain (menetapkan hukum itu) dalam masalah tersebut dan masalah-masalah lainnya (hanyalah hak Allah. Dia memutuskan) menentukan (yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik.”)

Baca juga: Tauhid Adalah Inti Dakwah Seluruh Nabi Dan Rasul

Allah Ta’ala berfirman,

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 112)

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisa`: 125)

Berdasarkan Tafsir Jalalain surat An-Nisa` ayat ke-125 menjelaskan bahwa (Dan siapakah) maksudnya tidak seorang pun (yang lebih baik agamanya dari pada orang yang menyerahkan dirinya) artinya ia tunduk dan ikhlas dalam beramal (karena Allah, sedangkan dia berbuat kebaikan) yaitu, bertauhid (serta mengikuti agama Ibrahim) yang sesuai dengan agama Islam (yang lurus) menjadi hal yang arti asalnya jalan condong, maksudnya condong kepada agama yang lurus dan meninggalkan agama lainnya. (Dan Allah mengambil Ibrahim sebagai kesayangan-Nya) yang disayangi-Nya secara tulus dan murni.

Ketika di alam arwah, jiwa manusia sudah membuat persaksian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Tuhan yang tidak ada Ilah yang berhak disembah selain-Nya. Ketauhidan sebagaimana fitrah manusia tidak bisa terlepas dari pengesaan secara mutlak dan meniadakan sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para nabi dan rasul untuk membimbing manusia bagaimana beribadah kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana syarat diterimanya amalan tentu harus dilaksanakan dengan ikhlas dan ittiba’ kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga Allah mewafatkan kita dan umat mukmin di atas fitrah yaitu, hamba Allah yang bertauhid. Aamin ya mujibas sa`ilin.

Allahu a’lam.

Kembali ke bagian 1: Ketauhidan Sesuai dengan Fitrah Manusia (Bag. 1)

—

Penulis: Retno Utami

Sumber:

  • Al-Qur’an.
    http://quran.ksu.edu.sa/index.php?aya
  • Idris, Muhammad. (2022). “Anak terlahir dari orang tua kafir apakah uzurnya diterima” diakses dari https://muslim.or.id/72914-anak-terlahir-dari-orang-tua-kafir-apakah-uzurnya-diterima.html

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Retno Utami

Retno Utami

- Alumnus Pendidikan Kimia UNY - Alumnus Ma'had Bimbingan Islam - Pengajar Wisma Tahfidz Muslimah

Artikel Terkait

Penyimpangan Kaum Wanita Dalam Aqidah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
7 November 2015
0

Berikut ini beberapa penyimpangan aqidah yang sering terjadi pada kaum wanita. Semoga kita terhindar dari semua ini...

Jin, Setan, Iblis dan Asal Mula Permusuhan dengan Manusia

oleh Bini Arta Utama
13 Januari 2018
12

Permusuhan ini disebabkan setan menilai alasannya diusir, dilaknat dan dikeluarkan dari surga adalah karena bapak kita, yaitu Nabi Adam.

Kunci Surga

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
28 Mei 2017
0

Barang siapa yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah disertai dengan menunaikan hak dan kewajiban (dari kalimat tauhid tersebut), niscaya dia...

Artikel Selanjutnya
Siapakah yang Paling Berhak Merasakan Hijrahku 2

Siapakah yang Paling Berhak Merasakan Hijrahku? (Bag. 2)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.