Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Bertindak Berdasarkan Ilmu Dan Data

Ustadz Yulian Purnama oleh Ustadz Yulian Purnama
8 Februari 2022
Waktu Baca: 3 menit
0
61
SHARES
339
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang Muslim hendaknya bertindak berdasarkan ilmu dan data, bukan hanya prasangka atau serampangan dalam berbuat. Dari Abu Mas’ud Al Badri radhiallahu’anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

بِئسَ مَطيَّةُ الرَّجُلِ: زَعَموا

“Seburuk-buruk landasan tindakan seseorang adalah sekedar ucapan: katanya... ” (HR. Abu Daud no.4972, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.866).

Majelis ilmu di bulan ramadan

Kata المطية /al-mathiyyah/ atau /al-mathayyah/ secara bahasa artinya:

مَطِيَّةُ: الدابَّةُ تَمْطُو في سَيْرِها

“Mathiyyah: hewan tunggangan yang kencang jalannya” (Lisanul ‘Arab).

Al-mathiyyah juga bermakna: sarana untuk menuju suatu tujuan. Disebutkan dalam Mu’jam Lughah Arabiyah Mu’ashir:

اتّخذه مطيَّة لبلوغ مآربه: جعله وسيلة

Contoh penggunaan: “Ia menjadikannya hal itu sebagai mathoyyah untuk mencapai tujuannya”. Maksudnya: menjadinya sebagai sarana”.

Kemudian juga, Al Baghawi rahimahullah menjelaskan:

أنها تستعمل غالبا في حديث لا سند له ولا ثبت فيه إنما هو شيء يحكي على الألسن، فشبه النبي صلى الله عليه وسلم ما يقدمه الرجل أمام كلامه ليتوصل به إلى حاجته من قولهم: زعموا، بالمطية التي يتوصل بها الرجل إلى مقصده الذي يؤمه فأمر النبي صلى الله عليه وسلم بالتثبت فيما يحكيه والاحتياط فيما يرويه

“Hadits ini secara umum digunakan untuk menanggapi hadits yang tidak ada sanadnya dan tidak shahih sama sekali, yang dinukilkan oleh lisan orang-orang. Maka orang yang mendasari perbuatannya dalam rangka menggapai apa yang ia inginkan dengan sekedar “katanya begini… katanya begitu…” dianalogikan oleh Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam dengan hewan tunggangan yang ia tunggangi untuk menuju ke tempat tujuan. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan untuk cek dan ricek setiap kabar yang dinukil dan berhati-hati dalam menyampaikan kabar” (Syarhus Sunnah Al Baghawi, 3/413).

Maka hadits ini mengajarkan kita untuk tidak mendasari tindakan kita pada perkara yang tidak jelas kebenarannya, hanya sekedar katanya, tanpa didasari ilmu dan data. Allah Ta’ala berfirman:

اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda:

إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث

“jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari no.5143, Muslim no. 2563).

Allah Ta’ala juga mengharamkan qiila wa qaala, yaitu menyampaikan kabar yang dasarnya sekedar katanya dan katanya. Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ اللَّهَ حَرَّمَ علَيْكُم عُقُوقَ الأُمَّهاتِ، ومَنْعًا وهاتِ، ووَأْدَ البَناتِ، وكَرِهَ لَكُمْ: قيلَ وقالَ، وكَثْرَةَ السُّؤالِ، وإضاعَةَ المالِ

“Sesungguhnya Allah mengharamkan sikap durhaka kepada para ibu, pelit dan tamak, mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan Allah juga tidak menyukai qiila wa qaala, banyak bertanya dan membuang-membuang harta” (HR. Al Bukhari no.5975, Muslim no.593).

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam juga memuji orang yang bertindak dengan tenang, hati-hati dan tidak serampangan. Beliau bersabda tentang Al Asyaj ‘Abdul Qais radhiallahu’anhu:

إن فيكَ خصلتينِ يحبهُما اللهُ : الحلمُ والأناةُ

“Sesungguhnya pada dirimu ada dua hal yang dicintai Allah: sifat al hilm dan al aanah” (HR. Muslim no.17).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan:

“Al Hilm adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya ketika marah. Ketika ia marah dan ia mampu memberikan hukuman, ia bersikap hilm dan tidak jadi memberikan hukuman.

Al Aanah adalah berhati-hati dalam bertindak dan tidak tergesa-gesa, serta tidak mengambil kesimpulan dari sekedar yang nampak sekilas saja, lalu serta-merta menghukuminya, padahal yang benar hendaknya ia berhati-hati dan menelitinya” (Syarah Riyadhus Shalihin, 3/573).

Kesimpulannya, seorang Muslim hendaknya bertindak berdasarkan ilmu dan data, bukan hanya prasangka atau serampangan dalam berbuat. Wallahu a’lam.

***

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

Tags: aanahdataHaditshati-hatihilmIlmuPrasangkaserampanganteliti
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ustadz Yulian Purnama

Ustadz Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Sudah Tua Pun Masih Cinta Harta

Sudah Tua Pun Masih Cinta Harta

oleh Ustadz Yulian Purnama
15 Juli 2022
0

"Hati orang yang sudah tua renta itu sama dengan hati pemuda dalam kecintaan pada dua perkara: panjang usia cinta harta"...

Dianjurkan Membasahi Sebagian Badan Ketika Awal Turun Hujan

Dianjurkan Membasahi Sebagian Badan Ketika Awal Turun Hujan

oleh Ustadz Yulian Purnama
31 Januari 2022
0

Dan perlu diperhatikan, anjuran membasahi sebagian badan dengan air hujan adalah ketika awal turun hujan. Karena jelas Nabi mengatakan alasannya...

Penjelasan Hadits Tentang Keutamaan Menafkahi Penuntut Ilmu, bag. 2

Penjelasan Hadits Tentang Keutamaan Menafkahi Penuntut Ilmu, bag. 2

oleh Ustadz Yulian Purnama
25 November 2021
1

Penuntut ilmu jika memiliki banyak harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya, tidak mengapa ia meninggalkan aktifitas bekerja dan...

Artikel Selanjutnya
Kisah Penuh Hikmah Dari Abdullah Bin Mubarak

Kisah Penuh Hikmah Dari Abdullah Bin Mubarak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.