Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Tegar Di Atas Badai

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
28 Mei 2021
Waktu Baca: 3 menit
0
23
SHARES
128
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hidup di dunia tak terlepas dari berbagai masalah. Bahagia dan tidaknya seseorang seringkali tergantung bagaimana dia memandang sebuah permasalahan. Ketika dia terlalu membesar-besarkan persoalan bisa jadi problemanya semakin memuncak. Sebagaimana orang bijak mengatakan: “Bagi orang yang sabar, satu musibah tetap terhitung sebagai satu musibah, namun bagi orang yang gelisah, satu musibah terhitung sebagai dua musibah” (Al-‘Aqdul Farid, III/38).

Di sinilah perlu diubah sudut pandang seorang mukmin bahwa berbagai persoalan hidup, musibah sakit, dan berbagai peristiwa yang menyengsarakan sejatinya tak terlepas dari takdir Allah ‘Azza wa Jalla. Allah berfirman:

ما أصاب من مصيبة الا بإذن الله ومن يؤمن بالله يهد قلبه و اللله بكل شيء عليم

“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. At-Taghabun: 11).

Ibnu Jarir rahimahullah menjelaskan: “Maksud firman Allah: “Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya”. Adalah siapa saja yang beriman kepada Allah sehingga meyakini setiap musibah yang menimpa seseorang pasti terjadi dengan izin-Nya, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya yaitu, Allah akan memberi taufik ke dalam hatinya untuk menerima setiap perintah-Nya dan rida terhadap segala ketentuannya” (Tafsir Ibnu Jarir, XXVIII/132).

‘Alqamah rahimahullah menerangkan orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah siapa saja yang terkena musibah dan menyadari bahwa hal itu berasal dari Allah, sehingga dia rida dan menerimanya (Tafsir Ibnu Jarir, XXVIII/123 dan Tafsir Ibnu Katsir, VIII/163).

Jadi faktor terpenting agar musibah atau hal-hal yang yang tak mengenakkan tetap bisa dihadapi dengan baik adalah faktor iman kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Semua yang telah, sedang, dan akan terjadi semua mengandung kebaikan bagi hamba. Allah ‘Azza wa Jalla Maha Bijaksana. Seorang mukmin yang bertauhid lurus harus menghadapi segala peristiwa dengan mengembalikan segala sesuatu kepada Allah ‘Azza wa Jalla yang berkuasa atas segala sesuatu serta tak membenci musibah dan perkara-perkara yang membuat ketidakbahagiaannya.

Dengan berbagai masalah yang silih berganti, seorang mukmin akan semakin tangguh dan tahan uji. Dia akan lebih kuat bersandar pada pertolongan-Nya, memperbanyak doa dan termotivasi mencari jalan keluar agar terlepas dari segala beban hidup dengan tetap menjalankan ikhtiar yang halal.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, dalam Madarij Salikin (I/489), beliau mengatakan: “Pria yang lemah kadang terpukul jiwanya dan akan kalut pikirannya oleh musibah yang menimpanya. Bukannya ia mengurangi beban dan keletihan dengan menghadapinya, ia malah larut dalam kesedihan yang menambah kesusahannya yang tidak dapat merubah kondisinya sedikitpun”.

Pribadi berkarakter tegar tahan uji, sabar dan percaya diri yang tidak berlebihan niscaya akan tetap kokoh imannya, stabil emosinya dan kuat hatinya. Dalam menghadapi prahara hidup dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla tentunya.

Saat pikiran kacau dan jiwanya kalut seseorang akan hilang kemampuan untuk konsentrasi berpikiran serta tak fokus menatap masalah. Akhirnya bukan solusi yang ada namun frustasi.

Saatnya selalu memperbaharui iman dengan aqidah shahihah agar bisa lebih intens memahami aqidah yang sahih agar bisa lebih kuat dan bersabar dalam menjalani hidup. Bergaul dengan sahabat yang sahih yang selalu menstimulus diri untuk lebih bijak dalam menghadapi beban hidup. Melatih untuk selalu optimis bahwa badai itu pasti berlalu. Hindari terlalu tegang dan mendramatisir keadaan hingga berdampak pada kesehatan badan. Seorang penyair berkata:

Banyak urusan dan pusing menggerogoti tubuh,

Hingga kurus kering dan menjadikan si pemuda tua beruban.

Seorang penyair lain mengalunkan:

Berbagai musibah yang menimpa adalah ketentuan semata

Namun masa-masa sulit hanyalah sebentar saja

Kesusahan dan kebahagiaan tidak kekal selamanya

Sebagaimana pergantian hari, siang dan malamnya

(Adabud Dunya wad Din, hal.462).

Wallahu a’lam.

 

 

Referensi: Thohuurun InsyaAllah (terjemah), Abdullah bin Ali al Ju’aitsin, Pustaka Imam Syafi’i, Jakarta, 2012

Artikel Muslimah.or.id

Penulus: Isruwanti Ummu Nashifa

 

 

Tags: hatijiwapetunjuktazkiyatun nafstegar
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Haji Dan Umrah Mengajarkan Zuhud Terhadap Dunia

Haji Dan Umrah Mengajarkan Zuhud Terhadap Dunia

oleh Ustadz Yulian Purnama
27 Juli 2022
0

“Apa haji mabrur itu?”. Beliau menjawab, “Yaitu orang yang setelah kembali dari haji ia menjadi lebih zuhud terhadap dunia dan...

Perasaan Penduduk Surga Dan Penduduk Neraka

Perasaan Penduduk Surga Dan Penduduk Neraka

oleh Ustadz Yulian Purnama
29 April 2022
0

"Mereka (penduduk surga) kekal di dalamnya. Dan mereka tidak berharap nikmat mereka diganti (dengan yang lain)" (QS. Al Kahfi: 108).

Kunci Ketenangan Hidup

Kunci Ketenangan Hidup

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
26 Maret 2022
0

Ibnul Jauzy rahimahullah menuturkan, “Barangsiapa ingin dibersihkan (diperbaiki) keadaannya, hendaklah ia bersungguh- sungguh memperbaiki amalannya” (Shaidul Khathir, halaman 20).

Artikel Selanjutnya
Kisah Tentang Orang Bakhil

Kisah Tentang Orang Bakhil

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.