Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hukum Puasa di Bulan Sya’ban

Deni Putri Kusumawati oleh Deni Putri Kusumawati
4 Maret 2021
di Fikih
1
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Pertanyaan:
  • Jawaban:

Pertanyaan:

Bagaimana hukum puasa di bulan Sya’ban?

Jawaban:

Puasa di bulan Sya’ban hukumnya sunnah. Memperbanyak puasa di bulan tersebut juga hukumnya sunnah. Sebagaimana ucapan ‘Aisyah radhiallahu’anhu,

?? ????? ???? ????? ??? ?? ?????

“Aku tidaklah melihat bulan yang paling banyak beliau berpuasa padanya selain bulan Sya’ban” (HR. Muslim no. 1162)

Oleh karenanya, hendaknya seorang muslim memperbanyak puasa di bulan Sya’ban berdasarkan hadits di atas.

Donasi Muslimahorid

Ulama rahimahumullah mengatakan bahwa puasa di bulan Sya’ban ibarat shalat sunnah rawatib bagi shalat fardhu. Puasa di bulan Sya’ban seakan-akan pembuka bagi bulan Ramadhan yakni bagaikan rawatib bagi bulan Ramadhan. Sebab itu, disunnahkan puasa di bulan Sya’ban. Demikian pula, disunnahkan puasa enam hari di bulan Syawwal. Seolah-olah puasa sunnah tersebut adalah rawatib sebelum dan sesudah puasa wajib. Puasa di bulan Sya’ban juga mengandung faidah yang lain yaitu memperkuat dan menyiapkan diri untuk berpuasa. Tujuannya supaya ia siap sedia menyambut puasa Ramadhan sehingga ia pun mudah dalam menjalankannya.

***

Diterjemahkan dari Fatawa Arkanil Islam karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, penerbit Muassasah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Al-Khairiyah, cetakan ketiga, tahun 1437 H, hal. 589-590.

Penerjemah: Ummu Fathimah

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Deni Putri Kusumawati

Deni Putri Kusumawati

Artikel Terkait

senggama-ketika-haid

Jangan Campuri Istri Ketika Sedang Haid

oleh Ummu Afifah
25 November 2013
1

Syarat kehalalan jima’ setelah haid ada dua; (1) darah haid telah berhenti, (2) mandi suci dari haid (mandi besar).

Menyikat Gigi Tanpa Pasta Gigi Saat Berpuasa

oleh Athirah Mustajab
16 Agustus 2010
31

Berpuasa seringkali menyisakan bau mulut yang kurang nyaman bila tercium oleh orang lain. Meskipun demikian, dalam sebuah hadits telah disebutkan...

Menyentuh Kemaluan Anak Kecil, Batalkah Wudhu?

oleh Yulian Purnama
13 Oktober 2013
2

Jika wanita menyentuh aurat bayi atau anaknya yang masih kecil ketika sedang memandikannya, apakah itu dapat membatalkan wudhu?

Artikel Selanjutnya

Semua Madzhab Mengikuti Kebenaran

Komentar 1

  1. lia says:
    3 tahun yang lalu

    bismillah, izin bertanya..
    apakah ada ketentuan jumlah puasa di bulan sya’ban, atau cukup memperbanyak puasa ..
    afwan ana masih awam ..)

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.