Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Musibah Dalam Pandangan Orang-Orang Shalih

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
15 Agustus 2020
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Wahab bin Munabih rahimahullah berkata: “Tidaklah orang dikatakan faqih hingga menilai musibah sebagai nikmat dan kesenangan sebagai nikmat, karena orang yang tertimpa musibah menanti kelapangan dan orang yang senang menanti datangnya bala.” (Mausu’ah Fiqh al-Ibtida’ 4/50).

Kesulitan dan kemudahan adalah takdir Allah Ta’ala semua yang menimpa hamba-Nya pasti mengandung hikmah untuk kebaikan dan kemaslahatannya meski terkadang akal terbatas manusia tak mampu mencernanya. Dan para salafush shalih telah memberi formula teladan bagaimana seorang hamba menyikapi musibah yang menimpanya. Musibah dalam pandangan mereka justru membuahkan nikmat luar biasa karena mereka sangat yakin akan datangnya pertolongan Allah Ta’ala.

Orang beriman harus percaya janji Allah Azza wa Jalla:

??????? ???? ????????? ??????? ????? ???? ????????? ???????

“Karena sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan” (Qs. Al Insyiroh: 5-6).

Donasi Muslimahorid

Dengan modal di atas insyaallah seorang mukmin tak akan berputus asa bahkan menjalani taqdir musibah dengan sikap optimisme sembari menanti pertolongan Allah Ta’ala. Semua harapan dan cita-cita mulia itu akan terwujud ketika dilandasi semangat iman dan takwa yang kuat akan kemaha-kuasaan Allah Ta’ala. Keyakinan kokoh yang disertai ilmu yang benar bahwa Allah Maha Adil dan Bijaksana kepada semua hamba-hamba-Nya.

Baca juga: Hikmah Perpisahan, ‘Ketika Mendapat Musibah’

Pribadi shalih adalah sosok yang selalu berprasangka baik pada setiap takdir-Nya. Menjauhi keluh kesah dan senantiasa mengimaninya sebagai realisasi iman pada ketentuan-Nya baik yang membahagiakan atau menyengsarakannya.

Profil para salafuna shalih terus memperkokoh ibadah dalam kondisi gembira maupun susah sebagai bukti keimanannya. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

??????? ?? ????? ??????? ???? ?????????? ?????????? ???? ??????????

“Beribadahlah kepada Allah saat kamu gembira, niscaya Allah akan mengenalmu pada saat kena bencana “ (HR. Al Hakim, di-shahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.2961).

Generasi terdahulu sangat antusias beribadah kepada-Nya pada segala situasi dan kondisi, keadaan susah tak menjadikannya surut beribadah dan tatkala Allah melapangkan hidupnya mereka tak kalah bersemangat. Inilah gambaran mempesona potret manusia pilihan yang telah menjual diri dan jiwanya untuk meraih surga. Hati mereka senantiasa tergerak untuk selalu ber-taqarrub pada-Nya, serta memperbanyak permohonan doa dan pengampunan kepada-Nya.

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam mengajarkan doa:

?????????? ??? ?????? ?????? ??? ?????????? ??????? ?? ?????? ???????? ????????? ????? ?????? ???????

“Ya Allah, tiada kemudahan selain apa yang Engkau jadikan mudah dan Engkau menjadikan kesedihan ini terasa mudah (ringan) jika Engkau menghendakinya” (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya, no. 2427 dan Ibnu Sunni no.351, Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Ini hadits shahih, juga dishahihkan oleh Abdul Qadir Al-Arna’uth dalam takhrijnya terhadap kitab Al-Adzkar Imam Nawawi, hal 106).

Beliau juga mengajarkan doa:

??? ????? ??? ???????? ????????????? ????????????

“Wahai Dzat yang maha hidup kekal lagi terus menerus mengurus, dengan rahmat-Mu aku minta perlindungan”. (Dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami‘ no. 4791).

Doa itulah faktor penting agar seseorang mukmin tetap memiliki komitmen kuat untuk tegar saat diuji dengan musibah. Dalam kondisi lapang pun kekuatan sebuah doa tetap diandalkan agar Allah Ta’ala membentengi mereka dari berbagai marabahaya dan perkara-perkara yang mengakibatkan penderitaan hidup lahir batin.

Ada kisah menarik dari seorang sahabat ketika ia ditimpa musibah. Semoga kisah ini menjadi inspirasi maupun pendongkrak kualitas iman kita.

Ibnu Abil Jamrah rahimahullah berkata: “Sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu apabila ditimpa musibah maka dia bergembira dan senang dan apabila mendapatkan kelapangan ia gelisah. Ada orang yang bertanya, “Mengapa demikian?” Dia menjawab, “Tidaklah orang ditimpa musibah melainkan akan datang (kepadanya) kesenangan, dan tidaklah orang yang mendapatkan kesenangan melainkan akan datang kepadanya kesedihan, Karena Allah berfirman: “Maka sesungguhnya bersama kesedihan ada kegembiraan” (Faidhul Qodir Syarh Al-Jami’ish Shaghir. 5/386).

Semoga bermanfaat. Wabillahi at taufiq wa sadaad.

***

Referensi :
1. Majalah Al Furqon edisi 4th ke II 1432 H
2. Doa & Dzikir Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam (terjemah), Syaikh Dr Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qohthoni Pustaka Al-Hanif, Yogyakarta 2005

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

3 Kunci Sukses Dalam Hidup

oleh Muslimah.or.id
27 Mei 2014
0

Sobat! Anda ingin sukses? Anda ingin hidup damai? Sudahkah anda berhasil mendapatkannya? Atau barang kali saat ini anda sedang mengusap...

Teruslah Berjalan

Teruslah Berjalan, Walaupun Tertatih

oleh Annisa Auraliansa
22 September 2023
0

Karunia itu berada di tangan Allah yang diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Ibnu Qoyyim Ataukah Ibnul Qoyyim?

oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
7 Juli 2014
3

Kesimpulannya, tentang penulisan yang benar untuk nama Ibnul Qoyim ada 2, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah atau Ibnul Qoyyim.

Artikel Selanjutnya

Faktor-Faktor Yang Dapat Merusak Keistiqamahan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.