Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Izzah Seorang Muslimah

Deni Putri Kusumawati oleh Deni Putri Kusumawati
15 Juli 2020
di Kisah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Betapa banyak kita jumpai wanita muslimah zaman ini yang memuja-muja tokoh idolanya. Mirisnya, tak sedikit di antara mereka adalah orang kafir.

Lantas, apakah arti kekafiran bagi orang yang beriman? Simak kisah berikut ini.

——————————————————————————————————————–

Pada bulan Dzulqa’dah tahun 6 H, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 1.400 kaum muslimin berangkat menuju Mekah untuk menunaikan umrah. Di tengah perjalanan, mereka dihadang orang suku Quraisy. Akhirnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan suku Quraisy menyepakati gencatan senjata selama sepuluh tahun yang dikenal dengan Perjanjian Hudaibiyah.

Belum genap sepuluh tahun, Bani Bakar -sekutu suku Quraisy- melanggar perjanjian Hudaibiyah karena menyerang Bani Khuza’ah yang merupakan sekutu kaum muslimin di Madinah. Tentu saja Bani Khuza’ah segera meminta bantuan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Donasi Muslimahorid

Abu Sufyan -tokoh suku Quraisy yang saat itu masih kafir- sangat paham akibat dari penyerangan yang dilakukan oleh Bani Bakar tersebut. Ia pun segera menyiapkan diri lalu berangkat ke Madinah untuk mempertahankan perjanjian Hudaibiyah dan memperpanjang masa berlakunya.

Setibanya di Madinah, ia segera menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sayangnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menolak negosiasinya.

Abu Sufyan tak menyerah. Ia mendatangi putrinya, Ummu Habibah, yang telah diperistri oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia ingin putrinya membantunya melobi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tatkala Abu Sufyan hendak duduk, Ummu Habibah cepat-cepat mengangkat alas milik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyingkirkannya dari bapaknya. Abu Sufyan sangat terkejut melihat sikap putrinya tersebut.

“Nak, apakah tikar ini tak layak bagiku ataukah aku yang tak pantas duduk di atasnya?” tanya sang bapak.

“Ini adalah alas milik Rasulullah. Sedangkan engkau orang musyrik yang najis. Makanya aku tidak suka engkau duduk di alas milik Rasulullah.” jawab sang anak dengan tegas.

“Demi Tuhan, perangaimu kini berubah menjadi buruk, wahai putriku.” keluh sang bapak.

“Tidak. Justru aku diberi petunjuk oleh Allah kepada ajaran Islam. Sedangkan engkau wahai bapakku, adalah tokoh dan pembesar kaum Quraisy. Mengapa engkau tidak bersedia masuk Islam? Malah menyembah batu yang tidak dapat mendengar dan melihat.” bantah sang anak.

Abu Sufyan pun pergi meninggalkan sang anak dengan kesal.
——————————————————————————————————————–

Begitulah semestinya sikap seorang muslimah. Ia teguh dengan prinsip al-bara’ yaitu berlepas diri dari orang kafir beserta perbuatan kekafirannya. Ia pun merasa bangga dengan statusnya sebagai seorang muslimah yang memiliki izzah (kemuliaan). Dengan demikian, ia tak akan loyal apalagi mengagumi orang kafir maupun orang musyrik.

Semoga Allah merahmati ibunda kaum mukminin. Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha yang telah menyuguhkan keteladanan kepada kita semua.

***

Referensi: Kisah Wanita Teladan, karya Abdullah Haidir, cetakan Kantor Dakwah Sulay, cetakan ketiga, tahun 1433 H, Riyadh, hal. 32-33

Penulis: Ummu Fathimah

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Deni Putri Kusumawati

Deni Putri Kusumawati

Artikel Terkait

Zaid bin ‘Amr bin Nufail, yang Hanif pada Masa Jahiliah

oleh Athirah Mustajab
14 Januari 2014
0

Hanif berarti lurus. Demikianlah makna yang terlintas di benak sebagian orang. Hanif berarti istiqamah, berpegang lurus pada agama (Islam). Demikianlah...

Kisah Wanita Salihah Yang Mengagumkan

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
1 Desember 2019
4

Syaikh Walid Abdussalam Bali hafizhahullah pernah mengisahkan tentang seorang wanita yang menjaga diri dan mengenakan cadar yang tidak mau pergi...

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 Oktober 2022
0

  Penulis adalah Muhammad bin Muhammad bin Dawud, Abu Abdillah Ash Shonhaji Al-Fasy An-Nahwi Al-Faqih Al-Muqri' Al-Maliki. Kuniyyah beliau adalah...

Artikel Selanjutnya

Masih Berat Menutup Aurat?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.