Semangat beramal harus senantiasa ditumbuhkan. Namun, bukan sekedar beramal, tetapi beramal yang dilandasi ilmu.
Zainab, istri ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, kembali ke rumahnya setelah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menasehati kaum Hawa,
??? ???????? ?????????? ??????????? ?????? ???? ????????????
“Sedekahlah wahai kaum wanita, meskipun dengan gelang perhiasan kalian”
Tatkala Zainab tiba di rumahnya, dia menemui suaminya yang sedang duduk, lalu berkata kepadanya,
“Kamu adalah laki-laki miskin dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kami (para wanita) untuk bersedekah. Datangilah beliau dan tanyakanlah, Apakah ada pahala bagiku jika aku bersedekah kepadamu. Jika tidak, akan aku salurkan kepada orang lain”.
Ibnu Mas’ud merasa malu menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menanyakan permintaan istrinya.
“Kamu saja yang kesana!” jawabnya kepada istrinya.
Pergilah Zainab menuju rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ternyata dia berpapasan dengan seorang wanita Anshar yang ingin menanyakan pertanyaan yang serupa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akhirnya, Zainab meminta tolong Bilal untuk menanyakan masalah mereka.
Bilal pun segera menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyampaikan titipan pertanyaan kedua wanita tersebut.
“Siapa keduanya?” tanya Rasulullah.
“Seorang wanita Anshar dan Zainab.” jawab Bilal.
“Zainab yang mana?” tanya Rasulullah lagi.
“Istri ‘Abdullah bin Mas’ud.” timpal Bilal.
“Mereka berdua mendapat dua pahala, pahala kekerabatan dan pahala sedekah”. (HR. Bukhari no.1466, Muslim no.80).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab pertanyaan kedua wanita tersebut. Zainab pulang ke rumahnya dengan perasaan bahagia.
Bukan hanya itu yang dilakukan Zainab untuk menambah ilmunya, dia pun banyak meriwayatkan hadits dari suaminya, ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma. Dia pun dikenal sebagai salah seorang wanita faqihah (paham agama).
Semoga kaum Muslimah di zaman ini bisa meniru semangat Zainab dalam menuntut ilmu agama dan mengamalkannya. Semoga Allah ta’ala memberi taufik.
***
Referensi: Kisah Wanita Teladan, karya Abdullah Haidir, cetakan Kantor Dakwah Sulay, cetakan ketiga, tahun 1433 H, Riyadh, hal. 30-31.
Penyusun: Ummu Fathimah
Artikel Muslimah.or.id