Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Tujuan Puasa

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
21 Mei 2020
di Ramadan
0
Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya apa tujuan dari ibadah puasa? Apa yang ingin dicapai seseorang dari ibadah puasanya? Apa perubahan yang diharapkan setelah seseorang menyelesaikan ibadah puasa?

Hal ini sudah Allah ta’ala jelaskan dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Jelas bahwa tujuan puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Dan takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.

Donasi Muslimahorid

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mendefinisikan takwa:

اتخاذ وقاية من عذاب الله بفعل أوامره واجتناب نواهيه

“Menjaga diri dari adzab Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya” (Syarh Al Aqidah Al Washitiyyah).

Thalq bin Habib rahimahullah (ulama tabi’in) mendefinisikan taqwa :

العَمَلُ بِطَاعَةِ اللهِ، عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ، رَجَاءَ ثَوَابِ اللهِ، وَتَرْكِ مَعَاصِي اللهِ، عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ، مَخَافَةَ عَذَابِ اللهِ

“Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap pahala dari Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah” (Siyar A’lamin Nubala, 8/175).

Maka tujuan puasa adalah agar kita menjadi orang yang lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya, lebih serius menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Al Baghawi rahimahullah ketika menjelaskan ayat di atas, beliau memaparkan korelasi antara puasa dengan takwa:

الصوم وصلة إلى التقوى لما فيه من قهر النفس وكسر الشهوات

“Karena puasa adalah wasilah menuju taqwa. Sebab puasa dapat menundukkan nafsu dan mengalahkan syahwat” (Ma’alim At Tanziil, 1/196).

Dalam Tafsir Al Jalalain juga dijelaskan:

لعلكم تتقون المعاصي فإنه يكسر الشهوة التي هي مبدؤها

“Maksudnya, agar kalian bertaqwa dari maksiat. Sebab puasa dapat mengalahkan syahwat yang merupakan sumber maksiat” (Tafsir Al Jalalain, 189).

Yaitu ketika kita terlatih selama 30 hari bisa menahan diri dari perkara yang mubah (makan, minum, hubungan intim), maka diharapkan setelah itu, kita mampu menahan diri dari perkara yang haram.

Sehingga orang yang berpuasa, semestinya selesai berpuasa ia menjadi orang yang:

* meninggalkan syirik
* meninggalkan bid’ah
* lebih rajin shalat
* lebih rajin baca dan mempelajari Al Qur’an
* mendirikan shalat jama’ah di masjid 5 waktu bagi laki-laki (setelah wabah berakhir)
* menutup aurat
* berhijab syar’i bagi wanita, meninggalkan jilbab kecil dan pakaian ketat
* meninggalkan riba
* meninggalkan dusta, ghibah, kata-kata kotor
* meninggalkan musik, joget-joget, dugem
* meninggalkan rokok
* meninggalkan pacaran
* rajin belajar agama

Jika setelah puasa tidak ada perubahan apa-apa, maka kita khawatirkan puasa kita tidak manfaat dan tidak mencapai tujuannya. Sa’id bin Jubair rahimahullah mengatakan:

إن من ثواب الحسنة الحسنة بعدها

“Diantara ganjaran bagi suatu amalan kebaikan adalah bisa melakukan amalan kebaikan lain setelahnya” (dinukil dari Majmu’ Al Fatawa Syaikhul Islam, 4/10).

Jika setelah amalan puasa Ramadhan selesai, ternyata kita tidak bisa melakukan ketaatan-ketaatan di atas, kita khawatir amalan puasa kita tidak dianggap sebagai amalan kebaikan oleh Allah ta’ala.

Semoga Allah ta’ala menerima amalan shalih kita dan menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa.

**
Penulis: Ustadz Yulian Purnama

Artikel Muslimah or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Hadits “Berbukalah Dengan Yang Manis”?

oleh Yulian Purnama
10 Juli 2014
1

Tidak ada hadits "berbukalah dengan yang manis". Tidak tepat mendahulukan berbuka dengan makanan manis ketika tidak ada kurma. Yang sesuai...

Rajin Ibadah Selama Ramadhan, Tetap Dapat Pahala Ketika Haid?

oleh Muslimah.or.id
3 Agustus 2013
2

Fatwa Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi Soal: Seorang wanita shalihah yang senantiasa mengerjakan berbagai macam amalan ibadah dan amalan Ramadhan,...

Kumpulan Fatwa Seputar Permasalahan di Bulan Ramadhan

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
30 Agustus 2010
12

TETESAN OBAT MATA TIDAK MERUSAK PUASA Pertanyaan: Dalam buku adh-Dhiya' al-Lami' ada materi khusus tentang bulan Ramadhan dan hal-hal lain...

Artikel Selanjutnya

Tafsir Surat An-Nas (Bagian 1)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.