Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Tafsir Surat An-Nas (Bagian 1)

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
23 Mei 2020
di Al-Qur'an
0
Share on FacebookShare on Twitter

 

Surat An-Nas adalah surat yang terakhir urutannya dalam Al-Qur`an. Secara umum isi surat ini mengajarkan kepada kita untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala semata dari keburukan setan.

Surat ini terdiri dari 6 ayat. Para ulama berbeda pendapat tentang surat ini apakah termasuk surat Makiyah atau Madaniyyah. Berikut ini penjelasan ringkas tentang kandungan surat An-Nas.

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Donasi Muslimahorid

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb-nya manusia’.” (QS. An-Nas: 1)

Faedah dari ayat ini:

1. Kita diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, karena sejatinya hanya Allah yang dapat memberikan kita perlindungan dari semua mara bahaya. Maka hendaknya kita senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.
2. Meminta perlindungan disebut juga isti’adzah atau ta’awwudz.
3. Isti’adzah adalah salah satu bentuk ibadah, karena dalam ayat ini Allah Ta’ala perintahkan kita untuk melakukannya. Jika demikian, maka tidak boleh kita isti’adzah kepada selain Allah. Maka orang yang isti’adzah kepada dewa, kepada dukun, kepada jin, kepada kyai, maka ia telah melakukan kesyirikan.
4. “Ar-Rabb” adalah salah satu nama Allah.
5. Makna “Ar-Rabb” adalah Dzat yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta serta isinya, termasuk manusia.
6. Tidak mengapa menerjemahkan “Ar-Rabb” dengan “Tuhan”.
7. Surat An-Nas ini disebut mu’awwidzah (penjaga). Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menganjurkan untuk membacanya di pagi dan sore hari, setelah shalat, sebelum tidur, dan ketika me-ruqyah. Insya Allah akan terhindar dari gangguan jin, setan, dukun, dan sihir.

Allah Ta’ala berfirman:

مٰلِكِ النَّاسِ

“Allah adalah Rajanya manusia.” (QS. An-Nas: 2)

Faedah dari ayat ini:

1. Salah satu nama Allah adalah “Al-Malik”.
2. Allah Ta’ala lah yang menguasai manusia dalam semua urusannya dan Allah Ta’ala tidak butuh kepada manusia. Semua ibadah manusia adalah untuk diri mereka sendiri, Allah tidak membutuhkan apapun dari manusia. (Tafsir al-Muyassar)
3. Di dunia banyak raja-raja dan terkadang manusia menyembah raja-raja mereka dan menggantung hati serta meminta perlindungan kepada raja-raja mereka. Namun, sejatinya yang menjadi tempat bergantungnya hati hanya Allah dan hanya Allah yang bisa melindungi mereka. (Tafsir al-Qurthubi)

Allah Ta’ala berfirman:

إِلٰهِ النَّاسِ

“(Allah adalah) sesembahan manusia.” (QS. An-Nas: 3)

Faedah dari ayat ini:

1. Salah satu nama Allah adalah “Al-Ilah”.
2. Al-Ilah artinya Allah Ta’ala adalah sesembahan yang berhak disembah, adapun semua sesembahan yang disembah selain Allah, maka mereka adalah sesembahan yang batil.
3. Tidak boleh mempersembahkan ibadah kepada selain Allah, karena wajib menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
4. Mempersembahkan ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan, pelakunya disebut musyrik.
5. Sebagaimana wajib mengesakan Allah sebagai Rabb (pencipta, penguasa, dan pengelola alam semesta), maka wajib juga mengesakan Allah sebagai Ilah dengan beribadah hanya kepada Allah.

Bersambung Insyaallah

***

Penulis: Ustadz Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Kunci Kemuliaan Seorang Muslim

Al-Qur’an: Kunci Kemuliaan Seorang Muslim

oleh Annisa Auraliansa
15 Mei 2025
0

Segala puji bagi Allah Tabaraka wa Ta’ala yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai wahyu dari-Nya kepada Nabi kita yang mulia, Muhammad shallallahu...

Menyentuh Mushaf Bagi Wanita Haid

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
2 Desember 2018
0

Diperbolehkan bagi orang yang berhadas untuk menyentuh mushaf. Meskipun demikian, menyentuh mushaf dalam keadaan suci tentu lebih utama dan lebih...

Wahai Para Penghafal Al-Qur’an, Jagalah Akhlakmu (Bag. 1)

oleh Shofrida Afifah Azizah
20 November 2019
1

Mengingat betapa banyaknya kemuliaan dan keutamaan bagi orang yang menghafal Al-Qur'an. Hendaknya orang yang menghafal Al-Qur'an tidak menjadikan hafalan Al-Qur'an...

Artikel Selanjutnya

Tafsir Surat An-Nas (Bagian 2)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.