Tak jarang ditemui sosok istri yang shalihah, tekun thalabul ‘ilmi, gemar tilawah Al-Qur’tan bahkan bercita-cita menjadi hafizhah (penghapal Al-Qur’an), ibadah wajib dan sunnah-nya sangat luar biasa. Sementara takdir mengantarkannya berjodoh dengan sosok suami yang kadar iman dan amal shalihnya biasa saja. Bagaimana sikap yang bijak bagi istri dalam menjembatani perbedaan tersebut agar kehidupan pernikahannya harmonis lagi bahagia?
Jadilah pribadi yang tawadhu’
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya kalian bersikap tawadhu’ sehingga tidak ada seseorang yang membanggakan dirinya terhadap yang lain, dan tidak seseorang yang mendzhalimi yang lain.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Seorang istri hendaklah rendah hati dan tidak berbangga diri dengan keimanan dan amal shalihnya. Semua itu tentunya terwujud dengan hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak sepantasnya ia merendahkan suaminya, bisa jadi suami juga mempunyai kelebihan, seperti kebersihan hati dari hasad, kesabaran ekstra dalam mencari rezeki, hatinya mudah tersentuh penderitaan orang lain atau amal lain yang tersembunyi yang tidak diketahui istri.
Yakinlah, Anda bisa jadi mampu mewujudkan gambaran indah sebagai wanita shalihah karena doa dan keikhlasan suami dalam memberi Anda keleluasaan beragama sebagai tanggung jawab kepala rumah tangga. Maka bersyukurlah pada Allah dan berterima kasih pada pasangan. Sebagai wanita shalihah, Anda harus menghargai suami, hindari komentar negatif yang tidak perlu ketika saatnya Anda memberi masukan demi kemaslahatan bersama. Terimalah ia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang bisa dibenahi bersama dengan bijak dan hikmah. Akuilah kelebihannya dengan proporsional meski Anda kadang melakukan pengorbanan demi kebahagiaan bersama.
Agungkan hak suami
Penghormatan dan bakti istri akan lebih kokoh ketika ia memahami hak-hak suami yang harus ditunaikan. Dari Hushain bin Muhshan, ia menuturkan bahwa bibinya menuturkan kepadanya : “Aku datang menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam karena ada keperluan. Beliau bersabda: “Siapa ini? Apakah engkau bersuami?” Ia menjawab:”Ya benar.” Beliau shalallahu hi wa sallam bersabda: “Bagaimana engkau terhadapnya?” Aku menjawab:”Aku tidak mengecewakannya kecuali yang tidak mampu aku lakukan.” Beliau bersabda: “Lihatlah dimana kedudukanmu dari dia, ia adalah surgamu dan nerakamu.” (HR. Ahmad. no. 19025, 27392, Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra no. 14483)
Saatnya Anda menunjukkan muamalah yang baik, segera raih kecintaannya dengan terus mendoakan agar suami meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam menjalankan agama. Jadilah istri yang selalu membuatnya ridha. Ketika Anda telah berupaya untuk membuatnya tertawan oleh pesona kebaikan anda, dia akan bersimpati bahkan sangat menghargai Anda. Insya Allah dengan kesabaran, kelembutan, dan sikap yang mencerminkan kemuliaan akhlak maka segala yang Anda anggap beda akan lebih mudah dijembatani dengan sikap lapang dada.
Tunjukkan bahwa Anda mampu membersamainya dalam segala suasana, lebih fokuslah dalam menjalankan kewajiban Anda sebagai istri shalihah. Didiklah anak-anak dengan baik sebagaimana perintah Allah dan Rasul-Nya sebagai aplikasi dari ketaatan pada suami. Muslimah yang bertakwa akan lebih dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan suami.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah orang beriman mendapat manfaat lebih baik setelah takwa kepada Allah daripada istri yang shalihah yang bilamana suaminya memandang ia menyenangkan, bilamana memberi perintah ia menaatiny, bilamana memberinya jatah ia berbuat baik kepadanya, bilamana tidak hadir bersamanya ia memelihara kehormatan dirinya dan harta bendanya.” (HR. Abu Dawud no.1417, Ibnu Majah no 1857).
Wallahu a’lam.
***
Referensi :
1. Aturan Islam Tentang Bergaul dengan Sesama (terjemah), DR. ‘Abdul ‘Aziz bin Fauzan bin Shalih al-Fauzan, Griya Ilmu, Jakarta, 2010.
3. Begini Seharusnya menjadi Guru (terjemah), Fuad bin ‘Abdul ‘Aziz asy- Syalhub, Darul Haq, Jakarta, 2014.
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Artikel Muslimah.or.id
Assalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuhu, Ukhti
Seandainya ini adalah nasehat utk org yg ukhti kenal, alangkah baiknya disampaikan langsung ke yg bersangkutan. Berbicara dr hati ke hati sesama muslimah.
Nasehat untuk hafidzah ini atau pasangannya tlh berseliweran di medsos baik you tube atau fb. Baik nasehat oleh ustadz/ustadzah dr lokal, luar kota bahkan sampai ke LN. Betapa masive nya kasus RT pasangan tsb tereksploitasi. Seandainya memang ada kerikil dlm RT mereka, mohon sarankan untuk pasangan ini berkonsultasi face to face dg ustadz/ustadzah yg senior/sepuh shg pengalaman hidup dan ilmu byk, serta lebih baik lagi telah mengenal keduanya sehingga nasehatnya adil utk kebaikan dlm klg mereka. Usahakan bukan ustadz/ustadzah yg terbiasa eksis di medsos.
Saya hanya teringat Doktor Firdaus Sanusi, saat masalah klg ini merebak di medsos2. Jaman sekarang menasehati via medsos tapi sebenarnya membongkar aib org lain atau bahkan fitnah yang mengalit sampai jauh kemana-mana. Karena nasehat di medsos saat ini tdk bersifat anonim. Walau tdk menyebut nama tp mereka menggunakan isyarat baik warna, gambar dsbnya. Sebenarnya memalukan tapi sudah hal biasa mjd style ghibah dan fitnah zaman now. Bukanlah nasehat bila hanya mendengar dr satu pihak atau bahkan hanya persangkaan teman salah satu dr pasangan tsb.
Saya hanya teringat Ustadz Firdaus saat kasus keluarga ini merebak di mana2. Beliau yg biasa membahas keluarga dan pendidikan anak. Beliau jg punya pengalaman menjadikan keluarga sbg ladang pahala dakwahnya al. utk mertua, istri dan anak-anaknya. Tapi sayang beliau sdh wafat.
Semoga kehidupannkeluargq ini segera membaik demikian jg dg kehidupan klg muslim yg lain di masa ujian Allah dg pandemik ini.
Salaam
Saya bukannya keasyikan mengikuti kasus mereka tapi ustadz/ustadzah yg bisa sy dengkannkajian atau tulisannya, mayoritas bahas masalah mereka. Ganti channel ternyata sama juga…saya terus terang mengalami
kejenuhannbdg permasalahan klg ini krn sebenarnya bukan masalah besar spt KDRT atau permurtadan agama thd pasangan :-)
semoga segera membaik shg kita hanya mendengar hal-hal yg baik sj.
Allahu a’lam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, afwan ana izin share materinya ya, syukron