Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kisah Menakjubkan Seputar Menundukkan Pandangan

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
2 Maret 2020
di Akhlak dan Nasihat
7
Share on FacebookShare on Twitter

Di zaman penuh fitnah ini, fenomena mengumbar pandangan mata terasa biasa-biasa saja. Para wanita memamerkan dirinya melalui media sosial, majalah, bahkan memenuhi jalanan yang mudah dinikmati, bebas berkeliaran. Ibnul Qayyim berkata: “Mengumbar pandangan sama dengan mengukir gambar objek pandang dalam hati. Hati bagai Ka’bah, sementara Dzat yang disembah tidak rela (bila banyak berhala di dalamnya)” (Al-Fawaid hal. 89). Pandangan merupakan anak panah iblis yang beracun yang siap ditembakkan ke hati sehingga ia terjajah dan tertawan. Sebaliknya saat ia menahan pandangannya karena ketaatan pada Allah subhanahu wa ta’ala maka hati dan jiwanya terjaga dari dosa. Ketenangan iman akan meliputinya sehingga ibadahnya lebih terjaga karena tidak tersibukkan oleh lintasan-lintasan pikiran negatif.

Muhamad bin Sirin berkata: “Saya tidak pernah menggauli seorang wanita pun dalam keadaan terjaga atau tidur selain Ummu ‘Abdillah -istrinya-. Sungguh dalam tidur aku bermimpi melihat wanita, namun aku tau bahwa ia tidak halal untukku, maka aku palingkan penglihatanku darinya” (Asy-Syakwa Wal I’tab, hal. 103, Abu Manshur Ats-Tsa’alibi).

Manakala Dawud bin ‘Abdullah diburu sebagai pemimpin Bashrah, ia bersembunyi di rumah salah seorang sahabatnya. Ia ditempatkan di rumahnya. Sahabatnya itu memiliki istri yang bernama Zarqa’. Ia seorang wanita yang cantik. Si sahabat pergi untuk menyelesaikan suatu keperluan dan berpesan kepada istrinya agar bersikap santun serta melayani Dawud. Ketika tiba di rumah, ia berkata: “Bagaimana engkau melihat Zarqa’?”. Ia menjawab, “Saya tidak tahu, apakah ia Zarqa’ (si biru) atau Kahla (si wanita bermata hitam)!”. Ketika sahabatnya itu bertemu Zarqa’. Ia berkata kepadanya, “Aku berpesan agar engkau bersikap sopan kepadanya dan melayaninya, tapi engkau tidak melakukannya”. Ia menjawab : “Engkau telah berpesan kepadaku bersikap sopan terhadap lelaki yang buta. Demi Allah, sedikitpun ia tidak mau memandangku” (Dzammul Hawa, hal.77).

Mereka manusia pilihan yang menjaga kehormatan dan harga dirinya. Rasa takut pada Allah subhanahu wa ta’ala mengalahkan hawa nafsunya. Abu Darda’ berkata: “Siapa yang menahan matanya dari memandang yang haram, maka ia akan dipersandingkan dengan bidadari yang ia cintai” (Risalatul Mutarsyidin, hal. 119, Al-Harits Al-Muhaibi).

Menghindari memandang yang haram akan memberikan keuntungan di dunia dan akhirat. Abu Muhammad bin Sahl bin Abdullah At-Tastari berkata: “Perbuatan-perbuatan baik mampu dikerjakan orang baik dan orang fajir. Tapi, tidak akan sanggup menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat kecuali orang yang shidiq (benar keimanannya)” (Hilyatu Auliya‘, X/211 Abu Nu’aim Al- Ashfahani).

Donasi Muslimahorid

Dengan menjauhi maksiat yang dilandasi iman maka benteng keimanan seorang mukmin akan semakin kokoh dan ia akan merasakan lezatnya ibadah. Ditanyakan kepada Wuhaib bin Ward: “Apakah orang yang bermaksiat kepada Allah bisa mengecap nikmat ibadah?”. Ia menjawab: “Tidak. Demikian pula orang yang berniat melakukan kemaksiatan” (Shifatush Shofwah, II/123, Ibnul Jauzi).

Semoga Allah memberi taufik.

Referensi :
1. Harta Karun Akhirat (terjemah) DR. Kholid Abu Syadi, Al-Qowam, Solo, 2008

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Jagalah Keluargamu dari Neraka (3)

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
1 Agustus 2009
3

III. Mentarbiyah Mereka dan Memperhatikan Perkara-perkara Keimanan Memulai dengan menanamkan secara kokoh keimanan kepada jiwa sebelum belajar hukum syariat. Hal...

berduaan dengan lawan jenis

Berdua-Duaan dengan Wanita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
23 Februari 2014
2

Khalwat atau menyendiri dengan wanita asing (yang bukan mahram) merupakan bentuk kemungkaran yang sangat berbahaya.

Jagalah “Zinah”-mu

Wahai Muslimah, Jagalah “Zinah”-mu! Bag. 1

oleh Atma Beauty Muslimawati
19 Mei 2024
1

Wahai saudariku muslimah, ketahuilah sungguh Islam memiliki aturan-aturan yang penuh dengan kelapangan (yang diperbolehkan lebih banyak daripada yang dilarang), adil...

Artikel Selanjutnya

Fenomena Kakak Angkat

Komentar 7

  1. muslimah says:
    5 tahun yang lalu

    Assalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh
    Saya tidak habis fikir dan mengganggu benak sy, ko bisa seorang suami yg shalih dan taat meninggalkan istrinya berdua dg sahabat prianya (walaupun shalih dan buta), bahkan melayani menyediakan kebutuhannya ???!
    Apakah ini bisa jd contoh di zaman sekarang yg byk fitnah istri/suami selingkuh atau zina dg org yg dikenal dekat dg klg mereka ???!

    “Sahabatnya itu memiliki istri yang bernama Zarqa’. Ia seorang wanita yang cantik. Si sahabat pergi untuk menyelesaikan suatu keperluan dan berpesan kepada istrinya agar bersikap santun serta melayani Dawud. “

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      5 tahun yang lalu

      Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,
      Kalau anda baca dengan cermat, mereka tidak berdua. Karena ada Kahla (istrinya Daud yang lain). Dan tentu tidak dipahami bahwa mereka berada di suatu ruangan lalu bercengkrama, dll. Tentunya mereka berinteraksi dengan adab-adab.

      Balas
  2. ahmad mursyid says:
    5 tahun yang lalu

    Dalam kasus wanita bercadar, iya tidak mau wajah dan aurat yang lain terlihat oleh orang lain, tetapi di sisi yang lain, iya dengan lebih leluasa melihat orang lain di balik cadarnya,,,,

    Yang paling baik gimana ust, mohon penjelasannya???

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      5 tahun yang lalu

      Wanita hukum asalnya boleh memandang lelaki, namun lebih utama menundukkan pandangan.

      Balas
  3. Anonim says:
    4 tahun yang lalu

    “Siapa yang menahan matanya dari memandang yang haram, maka ia akan dipersandingkan dengan bidadari yang ia cintai”

    Yang dimaksud bidadari yang ia cintai itu apakah istrinya didunia atau bidadari surga ??

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      4 tahun yang lalu

      Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat jika mereka semua mati dalam keadaan iman.
      Lelaki yang masuk surga akan mendapatkan bidadari surga.
      Di surga tidak ada rasa dengki dan cemburu.

      Balas
  4. Hael says:
    4 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum admin..dimana bisa beli buku dzammul hawa?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.