Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kurang Tepat Pernyataan: “Jilbab Tidak Wajib, Yang Wajib Adalah Menutup Aurat

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
4 Februari 2020
di Fikih
2
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian orang menyatakan bahwa memakai jilbab itu tidak wajib, yang wajib adalah menutup aurat. Pernyataan ini muncul karena tidak paham definisi jilbab. Allah taโ€™ala menyebut istilah jilbab dalam firman-Nya:

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ู‚ูู„ู’ ู„ูุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูŽ ูˆูŽุจูŽู†ูŽุงุชููƒูŽ ูˆูŽู†ูุณูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูŠูุฏู’ู†ููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู„ูŽุงุจููŠุจูู‡ูู†ู‘ูŽ

โ€œHai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh merekaโ€ฆโ€ (QS. Al Ahzab: 59).

Dalam ayat ini Allah perintahkan menjulurkan jilbab dengan menggunakan ??????????? (‘alaihinna), kata ganti “hunna” merujuk pada keseluruhan bagian dari istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin. Bukan hanya kepala saja.

Maka sebagian ulama mendefinisikan jilbab adalah keseluruhan pakaian wanita yang menutup dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Donasi Muslimahorid

Dalam kitab Fathul Qadir, Asy Syaukani membawakan beberapa penjelasan ulama mengenai jilbab,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽูˆู’ู‡ูŽุฑููŠู‘ู: ุงู„ู’ุฌูู„ู’ุจูŽุงุจู: ุงู„ู’ู…ูู„ู’ุญูŽููŽุฉูุŒ ูˆูŽู‚ููŠู„ูŽ: ุงู„ู’ู‚ูู†ูŽุงุนูุŒ ูˆูŽู‚ููŠู„ูŽ: ู‡ููˆูŽ ุซูŽูˆู’ุจูŒ ูŠูŽุณู’ุชูุฑู ุฌูŽู…ููŠุนูŽ ุจูŽุฏูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉูุŒ ูƒูŽู…ูŽุง ุซูŽุจูŽุชูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽุญููŠุญู ู…ูู†ู’ ุญูŽุฏููŠุซู ุฃูู…ู‘ู ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูุญู’ุฏูŽุงู†ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ู„ูŽู‡ูŽุง ุฌูู„ู’ุจูŽุงุจูŒุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซู„ูุชูู„ู’ุจูุณู’ู‡ูŽุง ุฃูุฎู’ุชูู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฌูู„ู’ุจูŽุงุจูู‡ูŽุงยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏููŠู‘ู: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูููŽุณู‘ูุฑููˆู†ูŽ: ูŠูุบูŽุทู‘ููŠู†ูŽ ูˆุฌูˆู‡ู‡ู†ู‘ ูˆุฑุคูˆุณู‡ู†ู‘ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุนูŽูŠู’ู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ุŒ ููŽูŠูุนู’ู„ูŽู…ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุญูŽุฑูŽุงุฆูุฑู ููŽู„ูŽุง ูŠุนุฑุถ ู„ู‡ู† ุจูุฃูŽุฐู‹ู‰. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู: ุชูุบูŽุทู‘ููŠ ู†ูุตู’ููŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ูŽุง. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุชูŽุงุฏูŽุฉู: ุชูŽู„ู’ูˆููŠู‡ู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุจููŠู†ู ูˆูŽุชูŽุดูุฏู‘ูู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุชูŽุนู’ุทูููู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ูู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุธูŽู‡ูŽุฑูŽุชู’ ุนูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุชูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุฏู’ุฑูŽ ูˆูŽู…ูุนู’ุธูŽู…ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู

* Al Jauhari mengatakan, jilbab adalah milhafah (kain yang sangat lebar).
* Sebagian ulama mengatakan, jilbab adalah al qinaโ€™ (sejenis kerudung untuk menutupi kepala dan wajah).
* Sebagian ulama mengatakan, jilbab adalah pakaian yang menutupi SELURUH TUBUH WANITA. Sebagaimana dalam hadits shahih, dari hadits Ummu Athiyyah, bahwa ia mengatakan: โ€˜Wahai Rasulullah, diantara kami ada yang tidak memiliki jilbabโ€™. Lalu Rasulullah menjawab: โ€˜Hendaknya ada dari kalian yang menutupi saudarinya dengan jilbabnyaโ€˜.
* Al Wahidi mengatakan: โ€˜menurut para ulama tafsir jilbab digunakan untuk menutupi wajah dan kepala mereka kecuali satu matanya saja, sehingga diketahui mereka adalah wanita merdeka sehingga tidak diganggu orangโ€™.
* Al Hasan mengatakan: โ€˜jilbab digunakan untuk menutupi setengah wajah wanitaโ€™.
* Qatadah mengatakan: โ€˜jilbab itu menutupi dengan kencang bagian kening, dan menutupi dengan ringan bagian hidung. Walaupun matanya tetap terlihat, namun jilbab itu menutupi dada dan mayoritas wajahโ€™โ€ (Fathul Qadir, 4/350).

Memang benar, sebagian ulama mendefinisikan jilbab sebagai kain yang menutupi bagian atas. Ibnu Katsir mengatakan:

ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู„ู’ุจูŽุงุจู ู‡ููˆูŽ: ุงู„ุฑู‘ูุฏูŽุงุกู ููŽูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ู’ุฎูู…ูŽุงุฑู. ู‚ูŽุงู„ูŽู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏูุŒ ูˆูŽุนูุจูŽูŠู’ุฏูŽุฉูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุชูŽุงุฏูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู ุงู„ู’ุจูŽุตู’ุฑููŠู‘ูุŒ ูˆูŽุณูŽุนููŠุฏู ุจู’ู†ู ุฌูุจูŽูŠู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุฎูŽุนููŠู‘ูุŒ ูˆูŽุนูŽุทูŽุงุกูŒ ุงู„ู’ุฎูุฑูŽุงุณูŽุงู†ููŠู‘ูุŒ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุงุญูุฏู. ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุจูู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุฒูŽุงุฑู ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ

โ€œJilbab adalah ridaโ€˜ (selendang untuk menutupi bagian atas) yang dipakai di atas khimar. Ini adalah pendapat Ibnu Masโ€™ud, Ubaidah, Qatadah, Al Hasan Al Bashri, Saโ€™id bin Jubair, Ibrahim An Nakhaโ€™i, Athaโ€™ Al Khurasani, dan selain mereka. Dan menurut definisi ini maka jilbab itu sebagaimana izaar di zaman sekarangโ€ (Tafsir Ibni Katsir, 6/481).

As Saโ€™di menjelaskan:

ูˆู‡ู† ุงู„ู„ุงุชูŠ ูŠูƒู† ููˆู‚ ุงู„ุซูŠุงุจ ู…ู† ู…ู„ุญูุฉ ูˆุฎู…ุงุฑ ูˆุฑุฏุงุก ูˆู†ุญูˆู‡ุŒ ุฃูŠ: ูŠุบุทูŠู† ุจู‡ุงุŒ ูˆุฌูˆู‡ู‡ู† ูˆุตุฏูˆุฑู‡ู†

โ€œJilbab adalah yang dipakai di atas pakaian, baik berupa milhafah, khimar, ridaโ€™ atau semacamnya, yang dipakai untuk menutupi wajah dan dada merekaโ€ (Taisir Karimirrahman, 671).

Andaikan kita mengambil definisi ini maka tetap saja jilbab itu wajib, karena bagian atas wanita (rambut, leher, pundak, dada) itu adalah aurat yang wajib ditutup.

Dan semua yang dipakai untuk menutupi bagian atas wanita, apapun bahannya dan bentuknya, itu disebut jilbab.

Dan wajibnya berjilbab itu tidak dibatasi tempat, baik di rumah atau di luar rumah, selama ada lelaki ajnabi (yang bukan mahram), wajib berjilbab. Asy-Syarwani berkata,

ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุจูŽุฏูŽู†ูู‡ูŽุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุงู„ู’ูˆูŽุฌู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุนู’ุชูŽู…ูŽุฏู: ูˆูŽุนูŽูˆู’ุฑูŽุฉู ุจูุงู„ู†ู‘ูุณู’ุจูŽุฉู ู„ูู†ูŽุธู’ุฑู ุงู„ู’ุฃูŽุฌูŽุงู†ูุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง

โ€œAurat wanita terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang muโ€™tamad.โ€ (Hasyiah asy-Syarwani โ€˜ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)

Maka kesimpulannya, memakai jilbab itu wajib bagi wanita secara mutlak di depan lelaki ajnabi (yang bukan mahram).

Wallahu a’lam.

***

Penulis: Ustadz Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Nifas Wanita Yang Menjalani Operasi Caesar

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 November 2018
0

Wanita hamil yang menjalani proses melahirkan dengan operasi Caesar, nifasnya sebagaimana atau sama seperti wanita hamil yang melahirkan secara normal.

Mahram seorang wanita

Lihatlah, Siapa Mahrammu (1)

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
29 Oktober 2009
95

Mahram adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selama-lamanya karena sebab nasab, persusuan dan pernikahan (Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam al-Mughni...

Wudhu Muslimah

oleh Ummu Ziyad
1 Desember 2008
41

Disusun oleh: Ummu Ziyad Muroja'ah: Ust. Aris Munandar Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab yang telah...

Artikel Selanjutnya

Hikmah Dalam Mengkritik

Komentar 2

  1. Bangkid says:
    4 tahun yang lalu

    Sepertinya penulis yang gagal paham dengan pemaknaan jilbab dan ุฌู„ุจุงุจ
    Inti dari jalabib adalah menutupi aurot. Dan menutupi aurot tentu tidak harus dengan jalabib.

    Sebelum memberi tanggapan terhadap pernyataan orang lain, sebaiknya pelajari dulu bahasa arab dengan melihat pemahamannya menurut lisan arab bukan dari bahasa indonesia yang di arab arabkan.

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      4 tahun yang lalu

      Coba anda baca kembali penjelasan para ulama yang sudah disampaikan di atas. Kami tidak pakai terjemahan sebagai acuan.

      Kalau jilbab itu artinya “penutup badan bagian atas”, maka benda apapun atau kain apapun yang menutup bagian atas ya itu disebut jilbab.
      Kalau jilbab itu artinya “yang menutupi seluruh aurat”, maka semua pakaian yang dipakai oleh wanita untuk menutupi aurat ya itu disebut jilbab.

      Jadi ngga benar perkataan, “menutup aurat tidak harus dengan jilbab”, karena justru apapun yang digunakan untuk menutup aurat itu semua disebut jilbab.

      Semoga diberi kepahaman.

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

ยฉ 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

ยฉ 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.