Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kisah Wanita Salihah Yang Mengagumkan

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
1 Desember 2019
di Kisah
4
Share on FacebookShare on Twitter

Syaikh Walid Abdussalam Bali hafizhahullah pernah mengisahkan tentang seorang wanita yang menjaga diri dan mengenakan cadar yang tidak mau pergi ke dokter laki-laki selama ada dokter wanita. Syaikh mengatakan, bahkan bahwa wanita ini sedang hamil. Ketika tiba waktunya melahirkan mereka membawanya ke rumah sakit khusus wanita dan persalinan yang semua dokternya wanita. Ia pun masuk, dan para perawat memasukkannya ke dalam ruang khusus untuknya. Lalu, ia menunggu kedatangan dokter wanita.

Setelah beberapa saat menunggu, tiba-tiba pintu ruang dibuka oleh seorang dokter laki-laki yang hendak menanganinya. Ketika melihat dokter laki-laki, ia berteriak dan secepatnya ia menutupkan kerudungnya pada wajahnya seraya berkata, “Keluarkan dia, keluarkan dia!” Dokter laki-laki ini marah besar. Dokter ini tidak mengetahui etika Islam dalam hal ini dan tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap syariat Islam. Keadaan ini semakin genting lantaran posisi janin yang di dalam perutnya berbalik (sungsang). Dokter laki-laki ini berkata kepada perawat, “Tinggalkan dia di dalam ruang itu dan tutup pintunya! Biarkan saja dia, hingga mati seperti ini!”

Ternyata, mereka benar-benar membiarkan dan menutupnya di dalam ruangan. Akan tetapi, mereka tidak meninggalkan sendirian, karena mereka menitipkan kepada Rabbnya. Ia takut kepada-Nya bila wajahnya terlihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya sehingga menyalahi perintah Rabbnya Yang Maha Kuasa. Ia pun memohon kepada-Nya dengan penuh ketundukan dan tidak henti-hentinya memanjatkan doa.

Saat ia dalam dalam keadaan seperti ini, ada dorongan pada dirinya hingga membuat posisi janin dalam perutnya menjadi normal. Kemudian dia menahan sebentar untuk istirahat. Setelah itu, datanglah kepadanya dorongan berikutnya hingga janin keluar ke alam kita dengan perintah penciptanya sebagai balasan atas sikapnya yang takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan kesadarannya bahwa Dia senantiasa mengawasinya. Ketika mendengar tangisan bayi yang baru dilahirkan, para perawat wanita yang saat itu berada di luar ruangan langsung bergegas masuk dengan tercengang. Mereka segera membersihkan dan mengurus bayi itu sebagaimana layaknya. Setelah mereka menanyakan apa yang terjadi padanya, wanita itu pun memberitahukan apa yang baru saja dialaminya kepada mereka. (Dikutip dari buku 300 Dosa Yang Diremehkan Wanita (terjemah), Syaikh Nada Abu Ahmad, hlm. 137-138).

Masya Allah, kisah luar biasa yang menakjubkan iman dengan keyakinan yang kuat akan pertolongan Allah ketika ia melaksanakan hukum-Nya sehingga berbuah dengan dimudahkannya menghadapi detik-detik kritis melahirkan anaknya. Keteguhan menjaga perintah-Nya menjadikannya sabar dan ridha dengan takdir-Nya. Sungguh kisah yang di zaman sekarang cukup langka karena para wanita meremehkan perkara ini. Apalagi saat ini, insya Allah keberadaan dokter-dokter wanita sudah tersedia sehingga para muslimah lebih selamat dan bisa tenang, serta terjaga auratnya. Dengan demikian, tanpa kebutuhan mendesak yang menyangkut keselamatan nyawa selayaknya lebih memprioritaskan berobat pada sesama dokter wanita.

Donasi Muslimahorid

Kebanyakan pelanggaran-pelanggaran syar’i yang terjadi di kamar bersalin karena lemahnya iman. Contohnya, meminta dokter laki-laki menggantikan dokter wanita. Padahal, ada dokter wanita dan tidak mendesak mendatangkan dokter laki-laki dalam keadaan takut dan khawatir. Jangan lupa bahwa Allah bersamamu!

??????????? ????? ???????????? ????? ????? ???? ?????????????

“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 194)
(Dikutip dari buku Wirid-Wirid Menjelang Persalinan, terjemah karya Ummu Abdillah Nurah binti Abdurrahman hlm. 84)

Semoga peristiwa di atas menjadi cambuk para muslimah sejati agar selalu komitmen di atas petunjuk Islam. Perbanyak dan kuatkan tawakal, insya Allah akan tiba pertolongan-Nya. Tim medis dan alat-alat kedokteran hanya menjadi sebab setelah kehendak Allah. Allah Ta’ala lah yang memberimu penyakit sekaligus Allah lah yang menyembuhkanmu dari penyakit tersebut. Semua sesuai dengan ketetapan-Nya untuk kemaslahatan hamba.

***

Referensi :
1. 300 Dosa Yang Diremehkan Wanita (terjemah), Syaikh Nada Abu Ahmad, Kiswah Media, Solo, 2010.
2. Wirid-Wirid Menjelang Persalinan (terjemah), Ummu Abdillah Nurah binti Abdurrahman, At-Tibyan, Solo, 1412 H.

ShareTweetPin2
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Kisah Menarik Anak-Anak Para Salafuna Shalih

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
11 Oktober 2021
0

Anak shalih akan berupaya untuk meneladani orang tuanya yang juga shalih di mata Allah dan beradab di hadapan manusia. Jejak...

Buku ini Mengantarkanku Mencintai Salafi

oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
2 September 2015
4

Ketika sedang ngobrol tentang buku Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, saya langsung sampaikan, ini buku mengantarku menjadi senang...

Kenali Kelahiran Nabimu, Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam

oleh Muslimah.or.id
24 Desember 2015
1

Sayyidul Mursalin, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam dilahirkan di tengah kabilah besar, Bani Hasyim di kota Makkah pada pagi hari...

Artikel Selanjutnya

Belajar Agama Kepada Siapa? Bag. 1

Komentar 4

  1. Uray Sriwahyuni says:
    5 tahun yang lalu

    Maa syaa Allah..semoga menjadi ibrah bagi kaum muslimah dimasa kini termasuk ana pribadi.

    Jazaakunnallahu khairan

    Balas
  2. Siti Uraini says:
    5 tahun yang lalu

    Masyaa Allah Tabarakallah Semoga Menjadi Manfaat bagi kaum mulimah.

    Terima Kasih Artikelnya

    Balas
  3. Kusuma says:
    5 tahun yang lalu

    Ustadz, yg darurat bukannya diperbolehkan?

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      5 tahun yang lalu

      Tentu saja boleh, namun jika menjaga diri selama tidak menimbulkan bahaya juga boleh

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.