Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Kisah Seputar Kesetiaan dan Kesabaran

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 Desember 2017
Waktu Baca: 3 menit
1
57
SHARES
313
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pernikahan akan langgeng dan barakah ketika pasutri memiliki perasaan cinta dan kesetiaan yang besar kepada pasangannya. Bahkan terkadang dominasi kesetiaan saja bisa mewujudkan rumah tangga tetap kokoh meski terkadang salah satu pasangan perlu memendam, ketidaksukaan pada pasangannya. Simak kisah inspiratif yang di zaman kini mungkin Anda sulit menemuinya. Sebuah cerita nyata sosok suami yang sangat menjaga perasaan istri dan berupaya sekuat tenaga agar istrinya merasa bahagia.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: “Dan diceritakan seorang laki-laki menikahi seorang perempuan. Ketika masuk menemui si laki-laki, perempuan itu menyatakan memiliki penyakit cacar. Si laki-laki berkata, “Mataku sakit sekali”. Kemudian ia berkata lagi: “Aku sudah tak bisa melihat.” Setelah 20 tahun, perempuan itupun meninggal tanpa menyadari bahwa suaminya itu sebenarnya bisa melihat. Lalu ada yang bertanya kepada si laki-laki itu tentang perbuatannya tersebut, ia berkata: “Aku tidak suka kalau sampai ia menjadi sedih karena aku melihat penyakitnya. Kemudian dikatakan padanya, masa-masa itu telah berlalu”” (Madarijus Salikin, 2/326).

Syaikh Doktor Muhammad bin Luthfi Ash-Shabbagh rahimahullah berkata, seorang kawan bercerita kepadaku tentang syaikhnya yang mengutarakan rahasia hidupnya. Syaikh itu berkata, “Aku telah menjalani kehidupan bersama istriku selama 40 tahun, dan aku tidak pernah melihat  satu pun hari yang menyenangkan. Sesungguhnya sejak pertama kali aku masuk menemuinya, aku telah menyadari bahwa sama sekali tidak cocok untukku. Hanya saja ia adalah putri pamanku, dan akupun yakin bahwa tidak akan ada orang yang dapat menerimanya. Lalu aku berusaha dan memohon balasan kebaikan dari Allah. Allah pun mengaruniakanku anak-anak yang penuh bakti dan shalih darinya. Ketidaksukaanku padanya membantuku menyibukan diri dengan ilmu. Hasilnya adalah sekian banyak karangan yang aku harapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan tergolong sebagai shadaqah jariyah. Hubunganku yang buruk dengannya memberikan kesempatan untuk  membina hubungan sosial yang produktif dengan orang banyak. Kalau saja aku menikah dengan orang lain, mungkin hal-hal itu semua sama sekali tidak dapat aku wujudkan” (Nazharat fil Usrah al-Muslimah, hal. 196)

Kisah ketiga sebagaimana perkataan Syaikh Ash-Shabbagh, Seorang kawan yang lain bercerita kepadaku, ia berkata “Sejak hari pertama pernikahan kami, aku benar-benar tidak menemukan kecenderungan ataupun rasa suka terhadap istriku. Namun aku berjanji kepada Allah akan bersabar bersamanya dan tidak akan mendzaliminya, serta ridha dengan apa yang telah Allah peruntukan bagiku. Kemudian aku mendapatkan kebaikan yang berlimpah berupa harta, anak, keamanan dan taufik”. (Nazharat fil Usrah al-Muslimah, hal. 196).

Subhanallah….

Sungguh mengagumkan perilaku mereka  dalam merajut tali kasih diantara pasutri. Mereka begitu lembut dan menghargai perasaan pasangan meskipun harus mengorbankan perasaannya sendiri. Tujuannya tidak lain demi membuat istrinya bahagia.

Merekalah tipikal suami setia yang  menyayangi pasangan hanya mengharap ridha-Nya, sungguh mulia dan mempesona akhlak mereka.

Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam berwasiat :

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا

“Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya” (Shahih: Diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya no. 3559, Imam Muslim dalam shahinya no. 9987, dan Imam At-Tirmidzi dalam sunannya no. 1975);

Syariat Islam juga melarang para suami untuk berbuat zalim kepada istrinya bahkan diperintahkan mempergauli dengan baik. Sebagaimana firman Allah :

وَعَا شِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ

“Dan bergaulah dengan mulia secara patuh” (QS. An-Nisa : 19).

Dan sebagai kisah penutup, kiranya cerita ini mampu menggugah keimanan kita untuk lebih memperhatikan pasangan meskipun begitu banyak perbedaan diantara keduanya.

Ibnul Arabi menyebutkan dengan sanadnya dan berkata: “Istrinya berperangai jelek, tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri dan selalu menyakiti suaminya dengan lidahnya. Orang-orang banyak yang heran dan mencela sikap sabarnya terhadap sang istri. Abu Muhammad selalu berkata, “Aku telah diberikan Allah berbagai macam nikmat berupa kesehatan, ilmu dan budak-budak yang kumiliki. Mungkin sikap jelek istriku terhadapku disebabkan hukuman Allah  kepadaku karena dosa-dosaku, aku takut jika ia kuceraikan akan turun ujian kepadaku lebih berat daripada ujian perangai istriku yang jelek.” (Ahkam Al-Qur’an, I/363).

 

Referensi :

  1. Senjakala Bidadari, Menyibak Tabir Sosok Wanita Sholehah, Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc., dan Ummu Ahmad Rifqi, Pustaka Imam Banjar, Jakarta, 2014
  2. Majalah Akhwat, Vol. VI/1431 H

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

Tags: IstrikisahSabarsetiaSuami
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

Sebesar Antusias Nabi Musa ‘alaihissalam Dalam Menuntut Ilmu

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 November 2022
0

Ilmu itu anugerah dari Allah yang diberikan hanya kepada mereka yang Dia cintai, tidak bisa diwariskan atau diperoleh dari jalur...

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

Kisah Sufyan Bin Uyainah Dengan Anak Kecil

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 November 2022
0

Kisah nyata sangat besar pengaruhnya di jiwa anak atau penuntut ilmu untuk memperkokoh ingatan.

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

Ibnu Ajurrum Penulis Kitab Jurrumiyyah

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 Oktober 2022
0

  Penulis adalah Muhammad bin Muhammad bin Dawud, Abu Abdillah Ash Shonhaji Al-Fasy An-Nahwi Al-Faqih Al-Muqri' Al-Maliki. Kuniyyah beliau adalah...

Artikel Selanjutnya
Hukum Menggundul Rambut Bagi Wanita

Hukum Menggundul Rambut Bagi Wanita

Komentar 1

  1. Ping-balik: Kisah Seputar Kesetiaan dan Kesabaran – Thayyiba

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.