Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Dakwah Yang Menenangkan

Ustadz Yulian Purnama oleh Ustadz Yulian Purnama
20 Agustus 2020
Waktu Baca: 2 menit
0
18
SHARES
102
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Terkadang heran. Menurut sebagian orang, dakwah dan ceramah yang menenangkan adalah yang ujung-ujungnya semua boleh, semua benar, semua punya dalil, semua ada ulamanya.

Apakah demikian cara beragama yang benar?

Padahal ketenangan hati itu ketika mengetahui kebenaran, bukan ketika mengetahui semua benar, semua boleh atau yang penting ada pendapat ulama.

Majelis ilmu di bulan ramadan

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan,

وإن الرجوع إِلَى كتاب الله يُزيل الأحقاد ويُزيل الأضغان، فلا أحد يعترض على كتاب الله عز وجل فإنك عندما تقول لإنسان:تعالَ إِلَى قول الإمام الفلانى أو العالِم الفلاني لا يقتنع. لكن لو قلت له : تعالَ إلى كتاب الله وإِلَى سُنة رسوله صلى الله عليه وسلم، فإن كان فيه إيْمَانٌ فهو يقتنع ويرجع

“Kembali kepada al-Qur’an dan sunnah itu menghilangkan permusuhan dan perselisihan. Karena tidak ada seorangpun (muslim) yang menolak al-qur’an. Maka jika anda katakan kepada seseorang: ambil saja pendapat imam Fulan atau ulama Fulan, ia tidak akan merasa tenang. Namun jika anda katakan kepadanya: kembalilah kepada al-qur’an dan sunnah Rasulullah, jika ia memiliki iman, maka pasti ia akan merasa tenang dan akan rujuk ” (Syarah Ushul As Sittah, 21).

Maka dakwah yang benar dan menenangkan adalah yang mengajak untuk kembali kepada dalil ketika ada perselisihan. Bukan yang membiarkan umat “ngambang” dan membiarkan mereka pada pendapat masing-masing dan membenarkan mereka pada pendapat masing-masing atau taqlid kepada madzhab masing-masing.

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan,

فالواجب أن نَجتمع على كتاب الله وسُنة رسوله، و ما اختلفنا فيه نردُّه إلى كتاب الله وسُنة رسوله، لايعذر بعضنا بعضاً و نبقى على الاختلاف؛ بل نردُّه إلَى كتاب الله وسُنة رسوله، و ما وافق الْحَقَّ أخذنا به، و ما وافق الخطأ نرجع عنه . هذا هو الواجب علينا ، فلا تبقى اﻷمة مُختلفةً

“Wajib bagi kita semua untuk bersatu di atas al-qur’an dan sunnah. Perkara yang kita perselisihkan, kita kembalikan kepada al-qur’an dan sunnah Rasul, bukan malah kita saling bertoleransi dan membiarkan tetap pada perbedaan. Bahkan yang benar adalah kita kembalikan kepada al-qur’an dan sunnah Rasul. Pendapat yang bersesuaian dengan kebenaran kita ambil, pendapat yang salah kita tinggalkan. Itulah yang wajib bagi kita, bukan membiarkan umat tetap pada perselisihan” (Syarah Ushul As Sittah, 19).

Dakwah yang mengajak untuk membiarkan umat taqlid pada pendapat madzhab masing-masing, ormas masing-masing, partai masing-masing mempersilakan memilih pendapat mana saja, ini adalah dakwah yang keliru.

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan,

أما ما يقال :كلٌّ يبقى على مذهبه، و كلٌّ يبقى على عقيدته، والناس أحرارٌ فِي آرائهم، ويطالبون بِحرية العقيدة، و حرية الكلمة، هذا هو الباطل الذي نهى الله عنه فقال: { وَاعْتَصِمُواْ بَحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرِّقُواْ }[آل عمران :١٠٣ ]. فيجب أن نَجتمع فِي عرض اختلافنا على كتاب الله

“Adapun yang mengatakan: ‘Biarkan mereka mengikuti pendapat madzhab masing-masing, biarkan mereka mengikuti akidah mereka masing-masing, setiap orang bebas berpendapat dan menuntut kebebasan berkeyakinan dan berpendapat’, ini adalah kekeliruan. Yang Allah larang dalam firman-Nya (yang artinya): ‘Berpegang-teguhlah pada tali Allah kalian semuanya, dan janganlah berpecah-belah’ (QS. Al Imran: 103). Maka wajib bagi kita untuk bersatu di atas Kitabullah dalam menyelesaikan perselisihan di antara kita” (Syarah Ushul As-Sittah, 18).

Maka para ulama kita membahas masalah khilafiyah, lalu ketika mentarjih (menguatkan –ed) salah satu pendapat, mereka biasa mengatakan, “ini pendapat yang lebih menenangkan hati saya”.

Penulis: Ustadz Yulian Purnama
Artikel Muslimah.Or.Id

Tags: AlquranDakwahMenenangkanSunnahTaqlidulama
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Ustadz Yulian Purnama

Ustadz Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Pandangan Imam Asy-Syafi’i terhadap Syi’ah Rafidhah

Pandangan Imam Asy-Syafi’i terhadap Syi’ah Rafidhah

oleh Ustadz Yulian Purnama
21 Oktober 2022
0

Asy-Syafi’i menjawab: “Siapa yang berkeyakinan iman itu hanya ucapan, maka dia Murji’ah. Siapa yang berkeyakinan bahwa Abu Bakar dan Umar...

Ciri-Ciri Ilmu Yang Bermanfaat

Ciri-Ciri Ilmu Yang Bermanfaat

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
20 September 2021
0

Imam Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Dahul jika seseorang menuntut ilmu agama, maka tidak lama kemudian terlihat (pengaruh positif...

Adab Terhadap Para Sahabat Nabi

Adab Terhadap Para Sahabat Nabi

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
16 Juli 2021
0

Di antara akidah Ahlussunnah wal Jama'ah adalah memuliakan para sahabat Nabi, mencintai mereka dan tidak berbicara tentang mereka kecuali dengan...

Artikel Selanjutnya
Seputar Puasa Ayyamul Bidh

Seputar Puasa Ayyamul Bidh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.