Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah Bag. 3

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
7 April 2019
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kaidah ketiga: Pokok istiqomah adalah istiqomahnya hati
Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

?? ?????? ????? ??? ??? ?????? ????

“Tidak akan istiqomah (tegak) iman seorang hamba hingga hatinya istiqomah.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad No. 13048, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan,

???? ????????? ??????? ????? ??? ???????

“Pokok istiqomah adalah istiqomahnya hati di atas tauhid.”
Beliau melanjutkan, “Tatkala hati telah istiqomah dengan mengenal Allah, takut kepada-Nya, memuliakan-Nya, mengagungkan-Nya, mencinta-Nya, menghendaki-Nya, berharap kepada-Nya, berdo’a kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya, dan berpaling dari selain-Nya. Maka anggota badan juga akan istiqomah dalam ketaatan. Karena hati adalah raja bagi tubuh dan anggota badan yang lain adalah tentaranya. Jika sang raja istiqomah (yaitu hati yang lurus) maka seluruh tubuh sebagai tentaranya juga akan istiqomah.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 386)
Pernyataan ini berdasarkan dalil dari hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,

Donasi Muslimahorid

?? ?? ????? ????? ??? ????? ??? ????? ???? ???? ????? ??? ????? ???? ??? ??? ?????

“Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baik pulalah seluruh jasad dan jika segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Segumpal daging itu adalah qalbu.” (HR. Bukhari No. 52 dan Muslim No. 1599)
Istiqomahnya hati dalam ketaatan dan ketundukan kepada Allah menjadi sebab istiqomahnya seorang hamba ketika melakukan amalan yang nampak baik amalan sunnah maupun yang wajib. Tentu karena hati yang bersih akan menghasilkan amalan dzahir yang bersih pula. Namun, tidak berlaku sebaliknya, ketika seorang hamba menampakkan ketaatan, bisa saja hatinya memalingkan ketaatan tersebut kepada selain Allah, karena amalan lahiriahnya bukan atas motivasi ketundukan kepada Allah, melaikan karena riya atau ujub yang ada di dalam hatinya. Wal’iyadzubillaah.
Allah Ta’ala berfirman,

?????? ??? ???????? ????? ????? ???????
?????? ???? ????? ??????? ???????? ???????

“Pada hari dimana harta dan anak-anak laki-laki tidak bermanfaat, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang sehat.” (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
Oleh karena itu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdo’a

?????????? ?????? ????????? ??????? ?????????

“Ya Allah! Aku memohon kepadamu hati yang selamat.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’I, dishahihkan Syaikh Al-Albani)
Dari kaidah ini kita bisa menyimpulkan bahwa diantara sebab istiqomahnya seorang hamba adalah ia senantiasa waspada dengan penyakit hati yang akan mungkin mengotorinya. Ia juga bersemangat untuk memperbaiki amalan hatinya sehingga ia mengapai derajat istiqomah.
Wallaahu a’lam, semoga bermanfaat. Simak terus pembahasan tentang kaidah-kaidah untuk memahami hakikat istiqomah di artikel muslimah.or.id selanjutnya, in syaa Allah.

Penulis : Titi Komalasari
Murojaah : Ustadz Ratno, Lc

Disarikan dari kitab ‘Asyru Qawaaid Fil Isiqomah karya Syaikh Abdur Razzaq bi Abdul Muhsin Al-Badr, Daarul Fadhilah, cet. I 1431 H.
Referensi lain:
Terjemahan Al-Quran Al-Kariim
.
Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Apa itu sunnah

Memahami Apa Itu Sunnah

oleh Ummu Ziyad
27 Maret 2008
6

sunnah Nabi adalah jalan yang dilalui oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiallahu 'anhum

Mari Menggali Warisan Nabi (Bag. 1)

oleh Ummu Sa'id
21 Januari 2013
6

Saudariku… seringkali kali kita menjumpai orang-orang di sekitar kita memperebutkan harta warisan orang tua mereka, bahkan terkadang antara dua orang...

Merasa “Rendah” Dalam Dakwah

oleh Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA.
17 Februari 2015
0

Anggaplah diri Anda lebih "rendah" harganya dari seekor lalat, jika untuk memperjuangkan agama Allah. Ibnul Jauzi ketika mensifati Imam Ahmad...

Artikel Selanjutnya

Bolehkah Wanita Memakai Jaket di Luar Rumah?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.