Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah (Bag. 2)

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
5 April 2019
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Baca seri sebelumnya: Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah (Bag. 1)

Istiqomah adalah jalan yang harus selalu diusahakan, karena istiqomah yang berbuah kebaikan di akhirat adalah istiqomah sampai husnul khatimah. Oleh karena itu, nasehat untuk istiqomah hendaknya menjadi santapan harian agar jiwa selalu waspada dan berbenah.

Setelah membahas kaidah pertama tentang istiqomah sebagaimana dijelaskan Syaikh Abdul Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam kitabnya Asyru Qawaid Fil Istiqomah, kami mencoba memaparkan kepada pembaca kaidah lain yang tidak kalah pentingnya dengan kaidah pertama.

Kaidah kedua: Hakikat istiqomah adalah berada di atas manhaj dan jalan yang lurus

Syaikh hafidzahullaah menjelaskan, bahwa hakikat istiqomah yaitu istiqomah di atas manhaj yang benar dan jalan yang lurus. Generasi terbaik Islam dari kalangan sahabat maupun tabi’in telah menjelaskan makna dan hakikat istiqomah ini melalui banyak riwayat.

Allah Ta’ala berfirman,

Donasi Muslimahorid

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah)…” (QS. Fushilat: 30)

Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu ’anhu mengatakan (ketika menafsirkan ayat di atas),

هُمُ ٱلَّذِينَ لَمْ يُشْرِكُوا۟ بِٱللَّهِ شَيْـًٔا

“Mereka (yaitu orang-orang yang disebutkan dalam ayat) adalah orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan apapun.” (Tafsir ath-Thabari, 21: 464)

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ’anhu menjelaskan makna ayat ini dengan mengatakan,

ٱسْتَقَامُوا۟ عَلَىٰ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ

“(Yaitu istiqomah) di atas syahadat laa ilaaha illallaah.”

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ahli tafsir lainnya seperti Anas, Mujahid, Aswad bin Hilal, Zaid bin Aslam, As-Suddiy, Ikrimah, dan yang lainnya. (Tafsir Ath-Thabari, 21: 464-465)

Qatadah juga menafsirkan kalimat ثُمَّ اسْتَقَامُوا , “(Yaitu) istiqomah di atas ketaatan kepada Allah.” (Al-Mushannaf ‘Abdur Razzaq no. 2618)

Ibnu Rajab rahimahullah juga memberikan pernyataan serupa ketika mendefinisikan istiqomah dalam kitabnya Jami’ul Ulum wal Hikam. Beliau mengatakan, “Istiqomah itu dengan menempuh jalan yang lurus, yaitu jalan Islam yang mulia tanpa berpaling ke kanan atau ke kiri. Dan realisasinya mencakup semua jenis ketaatan yang zahir (tampak) maupun yang batin (berupa amalan hati), juga meninggalkan larangan-larangan seluruhnya. Maka, istiqomah sejatinya adalah nasehat untuk menjalankan seluruh perintah agama.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 383-384)

Semua penjelasan sahabat maupun para tabi’in di atas saling melengkapi dan memiliki makna yang sama, yaitu hakikat istiqomah adalah istiqomah di atas kebenaran dengan menjalankan perintah agama secara menyeluruh termasuk meninggalkan larangan-larangan di dalamnya.

Demikianlah hakikat istiqomah. Tidak ada keistiqomahan dengan menyimpang dari agama, karena istiqomah yang kita minta kepada Allah adalah istiqomah dalam kebenaran dan ketaatan. Wallaahu a’lam, semoga bermanfaat.

Kaidah penting lainnya untuk memahami hakikat istiqomah akan dibahas di artikel selanjutnya, in syaa Allah.

[Bersambung]

LANJUT KE BAGIAN 3

***

Penulis: Titi Komalasari

Muraja’ah: Ustadz Ratno, Lc.

Artikel Muslimah.or.id

 

Catatan kaki:

Disarikan dari kitab ‘Asyru Qawaaid Fil Istiqomah, karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Daarul Fadhilah, cet. I, tahun 1431 H.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Peringatan Hari Ulang Tahun, Hari Ibu, Hari Jadi Pernikahan, Hari Valentine

oleh Yulian Purnama
3 Desember 2013
0

Apa hukum merayakan hari ulang tahun, hari ibu, dan hari jadi pernikahan?

Kiat-Kiat Menuntut Ilmu

oleh Ummu Sa'id
14 Desember 2012
16

Segala puji bagi Allah, selawat serta salam kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya. Amma ba’du. Manusia lebih mulia dari pada makhluk...

Mati di Atas Jalan Menuju Surga Allah

oleh Sheren Chamila Fahmi
11 Januari 2015
0

Sungguh telah banyak contoh dihadapan kita mereka yang dahulu amat bersemangat diatas jalan yang haq, namun lambat laun mengendur urat-urat...

Artikel Selanjutnya

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah (Bag. 3)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.