Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah Bag. 1

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
3 April 2019
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Berduyun-duyun manusia menuju hijrah mereka di jalan Allah, ada yang hijrah dari kekafiran menuju cahaya islam, adapula yang hijrah dari kefasikan menuju ketaatan di atas jalan al-quran dan sunnah. Siapapun yang jujur dalam hijrahnya, pasti merasakan kebahagiaan, karena demikianlah, kebahagiaan itu hanya bisa diraih di atas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya al-Musthafa.

Tugas selanjutnya bagi seorang hamba yang telah hijrah menuju iman kepada Allah adalah istiqomah.

Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah radhiallaahu ‘anhu berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Katakan kepadaku sebuah perkataan tentang Islam yang tidak akan aku tanyakan kepada seorangpun selain engkau.’ Beliau menjawab,

?? ???? ????? ?? ?????!

Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah!’ (HR. Muslim).

Donasi Muslimahorid

Namun, kehidupan di dunia tidak pernah lepas dari cobaan, termasuk cobaan dalam keimanan setelah hijrah. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha bertahan dengan istiqomah dalam ketaatan atas dasar al-quran dan sunnah.

Muncul banyak pertanyaan, bagaimana agar kita istiqomah dalam mengaruhi jalan hijrah? Bagaimana agar kita tetap istiqomah dalam ketaatan? Berikut kami sarikan pembahasan tentang pokok-pokok istiqomah dari kitab ‘Asyra Qawaaid Fil Istiqomah. Tulisan ini tidak secara langsung membahas sebab-sebab istiqomah, namun menuntun pembaca untuk memahami kaidah-kaidah penting dalam istiqomah sehingga bisa menempuh sebab-sebabnya, biidznillah.

Kaidah pertama: Istiqomah merupakan karunia dan pemberian Allah

Allah Ta’ala firmankan dalam banyak ayat-Nya maupun risalah Nabi-Nya tentang salah satu kaidah yang penting untuk memahami dan merealisasikan istiqomah, yaitu memahami bahwa istiqomah adalah karunia dan pemberian dari Allah, bukan semata-mata karena usaha. Bahkan kita harus meyakini bahwa seluruh urusan ada di tangan Allah, atas kuasa dan kehendak Allah. Allah akan memberikan petunjuk berupa istiqomah di atas jalan kebenaran kepada siapa yang Allah inginkan dan Allah pulalah yang memalingkan hamba dari jalan kebenaran kepada siapa yang Allah kehendaki. Yang harus kita yakini, kehendak Allah selalu mengandung hikmah kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,

????????????????? ???????? ????????????

“Dan pasti Kami tunjukan kepada mereka jalan yang lurus.” (QS. An-Nisa: 68).

Allah juga berfirman

?????? ??????????? ?????? ???????????? ????????? ??????? ???? ??????? ????? ??????? ??????????

“Sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang memberi penjelasan. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Ia kehendaki ke jalan yang lurus.” (QS. An-Nur: 46).

Ayat yang menjelaskan bahwa istiqomah di atas jalan kebenaran merupakan karunia dan pemberian Allah amatlah banyak dan disebutkan berulang-ulang dalam al-qur’an. Diantara faidahnya, agar kita hanya bergantung dan berharap istiqomah kepada Allah saja.

Dalil lain yang menunjukkan istiqomah merupakan pemberian dari Allah yaitu; Rasulullah senantiasa memperbanyak (dan mengulang-ulang) berdo’a kepada Allah agar Allah tetapkan hati beliau di atas istiqomah. Beliau selalu berdoa,

??? ????????? ?????????? ??????? ???????? ????? ????????

“Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu.”

Tidak kita ragukan lagi bagaimana keimanan Rasulullah dan amal beliau, bahkan beliau sudah Allah jaminkan surga untuk-Nya. Namun, Rasulullah senantiasa memohon istiqomah kepada Allah dalam do’a-do’a beliau. Tentu kita dengan kadar taqwa, ilmu dan amal yang amat jauh dari beliau harusnya lebih banyak meminta kepada Allah. Kita dengan segala kelemahan dalam beragama, lebih rentan terkena syubhat dan syahwat harusnya lebih besar pengharapannya kepada Allah agar Allah jaga kita dari penyimpangan dalam beragama dan istiqomah di atas jalan islam sesuai al-Quran dan sunnah.

Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah! Benarkah hati bisa berbolak-balik?” Rasulullah menjawab,

???? ?? ?? ??? ???? ?? ??? ??? ?? ??? ??? ?? ???? ??? ?????? ?? ????? ???? ??? ??? ???? ?? ??? ?????? ??? ??? ?????

“Ya. Tidak ada satupun cipataan Allah dari kalangan bani Adam melainkan hati mereka ada di antara 2 jari jemari Allah. Jika Allah berkehendak, Allah istiqomahkan ia. Dan jika Allah berkehendak, Allah akan sesatkan ia.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan al-Albani).

Allah Ta’ala berfirman,

????????? ?????????? ??????????????
??????? ????????? ?????????? ?????????? ?????? ???????????? ?????????? ????? ????????????

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7).

Jika kita menyadari, ternyata kita telah meminta keistiqomahan kepada Allah minimal 17 kali dalam sehari ketika membaca surat al-Fatihah di setiap shalat fardhu. Dengan demikian, kita memahami bahwa memohon istiqomah adalah doa yang harus terus dipanjatkan. Allah Ta’ala berfirman,

????? ????????? ??????? ???????? ??????? ????? ????????????

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah) …” (QS. Fusshilat: 30).

Hasan al-Bashri ketika membaca ayat tersebut, beliau berdo’a

????????? ?????? ???????? ???????????? ???????????????

“Ya Allah! Engkaulah Rabb kami, rezkikanlah istiqomah kepada kami.” (Tafsir Ath-Thabari, 21/465).

Wallaahu a’lam, semoga bermanfaat. In syaa Allah, kaidah lain tentang istiqomah akan dibahas di artikel-artikel muslimah.or.id selanjutnya.

***

Disarikan dari kitab ‘Asyru Qawaaid Fil Istiqomah karya Syaikh Abdur Razzaq bi Abdul Muhsin Al-Badr, Daarul Fadhilah, cet. I 1431 H.

Referensi lain:

  • Terjemahan Al-Quran Al-Kariim
  • Terjemahan Matan Al-Arbain An-Nawawiyyah, Imam An-Nawawi, Pustaka Ibnu Umar

Penulis: Titi Komalasari
Murojaah: Ustadz Ratno, Lc
Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Jalan Salaf Menuju Kejayaan

Rambu-Rambu Jalan Salaf Menuju Kejayaan (Bag. 2)

oleh Ari Wahyudi
29 November 2024
0

Perhatian terhadap ilmu dan tauhid Di antara pokok yang paling utama di dalam dakwah salaf ini adalah memberikan perhatian besar...

Al Wala’ Wal Baro’: Kunci Sempurnanya Tauhid

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
9 April 2008
20

Hendaklah engkau wala' terhadap ketaatan dan orang-orang yang melakukan ketaatan dan baro' terhadap maksiat dan kesyirikan dan orang-orang yang mempraktekkannya.

Wasiat Untuk Mengikuti Sunnah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
2 Juni 2021
0

  Sudah menjadi kesepakatan kaum muslimin bahwa sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan sumber hukum dan cara hidup beragama...

Artikel Selanjutnya

Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah Bag. 2

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.